Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Uskup Yan You: Semua Pihak Harus Hidup Damai di Tanah Papua

Jalankan Tugas Perdamaian, Tunjuk Pastor John Bunay Pr sebagai Pendamping

JAYAPURA-Setelah ditahbiskan menjadi Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You serukan agar semua pihak harus hidup berdamai di tanah Papua. “Hentikan kekerasan, kita sama-sama hidup damai. Mari kita sama-sama melakukan rekonsiliasi perdamaian,” ujar Mgr. Yanuarius Theofilus Maatopai You dalam sambutannya, di Gereja Kathedral Kristus Raja Jayapura, Kamis, (2/2).

Iapun mengatakan untuk melakukan upaya-upaya perdamaian, dirinya memberikan kepercayaan kepada Pastor John Bunay, Pr. “Saya minta Pastor Yohanes Bunay mendampingi saya dalam menjalankan tugas-tugas perdamaian di Tanah Papua,” ucapnya.

Dikatakan, langkah-langkah perdamaian, harus bekerjasama dengan para pihak, selain umat Katolik, harus bekerjsama dengan umat agama lain yang ada di tanah Papua, selain itu juga kepada aparat keamanan, guna menjaga tanah Papua tetap damai.

“Untuk menjaga perdamaian di Tanah Papua kita tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bekerjsama dengan gereja lain ,” kata dia.

Ia juga menegaskan, semua pihak harus hormati Hak Asasi Manusia (HAM) serta  kedepankan cara-cara damai dan konstitusional. “Kita mengedepankan proses rekonsiliasi dan dialog. Semua pihak agar aktif mendorong rekonsiliasi,” tandasnya.

Pada kesempatan itu juga Uskup Yan You, menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan karena dirinya telah diutus menjadi orang Papua pertama menjadi uskup di bumi Cenderawasih.

“Panggilan menjadi uskup satu hal yang paling dinantikan orang Papua, jika melihat sejarah hidup saya, yang dulunya bertentangan dengan keluarga karena tidak merelakan anak anaknya menjadi seorang imam, tapi dengan tekad yang kuat saya tetap menjadi seorang imam, dan hari ini (Kamis red) saya resmi menjadi Uskup di Keuskupan Jayapura, ini merupakan mukjizat bagi saya dan bagi kita semua,” ungkap Yan You.

Baca Juga :  Belum Ada Petunjuk Untuk Transmigrasi Nasional di Papua

Diakui, awalnya dia tidak yakin dirinya pilih menjadi uskup, namun kuasa tuhan berkehendak sehingga dirinya merasa bangga dan terharu bahagia. “Pada dasarnya saya sebagai uskup baru meneruskan dan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh uskup terdahulu,” kata dia

Dalam menjalankan visi dan misi kedepan saya tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus ada dukungan baik uskup terdahulu, para imam, maupun umat sekalian, sehingga segala macam program yang ingin kita kerjakan dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Iapun menegaskan dirinya memang orang Papua pertama menjadi Uskup di bumi Cenderawasih, namun dalam menjalankan tugasnya Ia merupakan Uskup bagi Gereja Katolik, yang menghadirkan gereja universal di Gereja lokal. “Saya memang orang Papua, tetapi saya merupakan uskup bagi gereja Katolik,” tegasnya.

Dikatkaan berbeda pandangan sesuatu yang penting, guna melahirka ide ide yang cemerlang, tapi hal itu hanya berlaku di luar Gereja namun, apabila didalam Gereja Katolik, semua harus berpedoman pada doktirn gereja katolik, yaitu Gereja yang satu, kudus dan apostolik merupakan ciri-ciri atau sifat Gereja.

Melalui empat ciri itu Gereja menyatakan bahwa yang insani dan yang ilahi bersatu di dalam diri Gereja. Empat ciri ini saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Gereja tidak berdiri dari dirinya sendiri, melainkan berkat karunia Roh Kudus, Kristus menjadikan Gereja.

“Kita harus satu kudus apostolik. Tidak ada bilang Matopai adalah uskupnya orang Papua, prinsip seperti itu tidak ada, saya adalah Matopai tetap Matopai saya adalah uskup Gereja Katolik,” tandas dia.

Ia mengatakan dirinya tidak akan fokus mengurus secara kerohanian, tetapi juga akan membangun semua aspek kehidupan umat Katolik, baik, ekonomi pendidikan, kesehatan transportasi, oleh karena itu iapun mengajak agar semua pihak dapat mendukung segala program kerjanya sehingga dapat terwujud dengan baik.

Baca Juga :  KPK Umumkan Bupati Mamteng dan Tiga Swasta Tersangka Suap

“Kita perlu bekerjsama dengan gereja lain untuk memwartakan kabar gembira. Dan paling penting saya ingatkan jangan sampai menjual tanah, tetapi mari kita jaga alam Papua ini untuk meningkatkan ekonomi kita,” ujarnya.

Salah satu program kerja yang harus ia tuntaskan kedepan lanjutnya adalah melanjutkan pembangunan Gedung Gereja Kathedral, oleh karena itu iapun mengharapkan adanya dukungan semua pihak, untuk menyelesaikan pembangunan Gereja tersebut.

“Tugas yang harus segera kita tuntaskan adalah menyelesaikan pembangunan Gedung Gereja Kathedral, oleh karena itu saya harap agar kita semua turut andil dalam menyelesaikan pembangunan Gedung Gerja Kathedral yang telah dibangun oleh Uskup terdahulu,” harapnya.

Terpisah Ketua Umum PGGP Papua, Pdt Hizkia Rollo, menyampaikan selamat kepada Uskup Yan You, dikatkaan bahwa setelah ditahbiskan menjadi uskup nantinya Uskup Yan You akan dipecayakan menjadi ketua PGGP. Dimana selama ini Ketua PGGP diambil daei gereja prtestan, namun kedepannya akan bergilir kepada Gereja Katolik.

Ia pun memwakili seluruh pengurus PGGP tetapi juga Gereja Sinode di tanah Papua menyampaikan apresiasi dan bersukacita atas penabisan Uskup Yan You oleh Uskup Agung Piero Pioppo, selaku Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia.

“Kita sangat bersukacita dengan Uskup Yan You, sebagai anak Papua kami bersyukur karena dia merupakan Uskup pertama orang Paua, semoga kedeoannya kita dapat bekerjasama untuk membangun tanah Papua yang damai,” ujar Pdt Hiskia Rllo. (rel/wen)

Jalankan Tugas Perdamaian, Tunjuk Pastor John Bunay Pr sebagai Pendamping

JAYAPURA-Setelah ditahbiskan menjadi Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You serukan agar semua pihak harus hidup berdamai di tanah Papua. “Hentikan kekerasan, kita sama-sama hidup damai. Mari kita sama-sama melakukan rekonsiliasi perdamaian,” ujar Mgr. Yanuarius Theofilus Maatopai You dalam sambutannya, di Gereja Kathedral Kristus Raja Jayapura, Kamis, (2/2).

Iapun mengatakan untuk melakukan upaya-upaya perdamaian, dirinya memberikan kepercayaan kepada Pastor John Bunay, Pr. “Saya minta Pastor Yohanes Bunay mendampingi saya dalam menjalankan tugas-tugas perdamaian di Tanah Papua,” ucapnya.

Dikatakan, langkah-langkah perdamaian, harus bekerjasama dengan para pihak, selain umat Katolik, harus bekerjsama dengan umat agama lain yang ada di tanah Papua, selain itu juga kepada aparat keamanan, guna menjaga tanah Papua tetap damai.

“Untuk menjaga perdamaian di Tanah Papua kita tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bekerjsama dengan gereja lain ,” kata dia.

Ia juga menegaskan, semua pihak harus hormati Hak Asasi Manusia (HAM) serta  kedepankan cara-cara damai dan konstitusional. “Kita mengedepankan proses rekonsiliasi dan dialog. Semua pihak agar aktif mendorong rekonsiliasi,” tandasnya.

Pada kesempatan itu juga Uskup Yan You, menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan karena dirinya telah diutus menjadi orang Papua pertama menjadi uskup di bumi Cenderawasih.

“Panggilan menjadi uskup satu hal yang paling dinantikan orang Papua, jika melihat sejarah hidup saya, yang dulunya bertentangan dengan keluarga karena tidak merelakan anak anaknya menjadi seorang imam, tapi dengan tekad yang kuat saya tetap menjadi seorang imam, dan hari ini (Kamis red) saya resmi menjadi Uskup di Keuskupan Jayapura, ini merupakan mukjizat bagi saya dan bagi kita semua,” ungkap Yan You.

Baca Juga :  259 Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas II Jayapura Tidak Bisa Mencoblos

Diakui, awalnya dia tidak yakin dirinya pilih menjadi uskup, namun kuasa tuhan berkehendak sehingga dirinya merasa bangga dan terharu bahagia. “Pada dasarnya saya sebagai uskup baru meneruskan dan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh uskup terdahulu,” kata dia

Dalam menjalankan visi dan misi kedepan saya tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus ada dukungan baik uskup terdahulu, para imam, maupun umat sekalian, sehingga segala macam program yang ingin kita kerjakan dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Iapun menegaskan dirinya memang orang Papua pertama menjadi Uskup di bumi Cenderawasih, namun dalam menjalankan tugasnya Ia merupakan Uskup bagi Gereja Katolik, yang menghadirkan gereja universal di Gereja lokal. “Saya memang orang Papua, tetapi saya merupakan uskup bagi gereja Katolik,” tegasnya.

Dikatkaan berbeda pandangan sesuatu yang penting, guna melahirka ide ide yang cemerlang, tapi hal itu hanya berlaku di luar Gereja namun, apabila didalam Gereja Katolik, semua harus berpedoman pada doktirn gereja katolik, yaitu Gereja yang satu, kudus dan apostolik merupakan ciri-ciri atau sifat Gereja.

Melalui empat ciri itu Gereja menyatakan bahwa yang insani dan yang ilahi bersatu di dalam diri Gereja. Empat ciri ini saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Gereja tidak berdiri dari dirinya sendiri, melainkan berkat karunia Roh Kudus, Kristus menjadikan Gereja.

“Kita harus satu kudus apostolik. Tidak ada bilang Matopai adalah uskupnya orang Papua, prinsip seperti itu tidak ada, saya adalah Matopai tetap Matopai saya adalah uskup Gereja Katolik,” tandas dia.

Ia mengatakan dirinya tidak akan fokus mengurus secara kerohanian, tetapi juga akan membangun semua aspek kehidupan umat Katolik, baik, ekonomi pendidikan, kesehatan transportasi, oleh karena itu iapun mengajak agar semua pihak dapat mendukung segala program kerjanya sehingga dapat terwujud dengan baik.

Baca Juga :  SPN Jayapura Bangun Sinergitas dengan PN Jayapura

“Kita perlu bekerjsama dengan gereja lain untuk memwartakan kabar gembira. Dan paling penting saya ingatkan jangan sampai menjual tanah, tetapi mari kita jaga alam Papua ini untuk meningkatkan ekonomi kita,” ujarnya.

Salah satu program kerja yang harus ia tuntaskan kedepan lanjutnya adalah melanjutkan pembangunan Gedung Gereja Kathedral, oleh karena itu iapun mengharapkan adanya dukungan semua pihak, untuk menyelesaikan pembangunan Gereja tersebut.

“Tugas yang harus segera kita tuntaskan adalah menyelesaikan pembangunan Gedung Gereja Kathedral, oleh karena itu saya harap agar kita semua turut andil dalam menyelesaikan pembangunan Gedung Gerja Kathedral yang telah dibangun oleh Uskup terdahulu,” harapnya.

Terpisah Ketua Umum PGGP Papua, Pdt Hizkia Rollo, menyampaikan selamat kepada Uskup Yan You, dikatkaan bahwa setelah ditahbiskan menjadi uskup nantinya Uskup Yan You akan dipecayakan menjadi ketua PGGP. Dimana selama ini Ketua PGGP diambil daei gereja prtestan, namun kedepannya akan bergilir kepada Gereja Katolik.

Ia pun memwakili seluruh pengurus PGGP tetapi juga Gereja Sinode di tanah Papua menyampaikan apresiasi dan bersukacita atas penabisan Uskup Yan You oleh Uskup Agung Piero Pioppo, selaku Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia.

“Kita sangat bersukacita dengan Uskup Yan You, sebagai anak Papua kami bersyukur karena dia merupakan Uskup pertama orang Paua, semoga kedeoannya kita dapat bekerjasama untuk membangun tanah Papua yang damai,” ujar Pdt Hiskia Rllo. (rel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya