Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Dua Jenazah Korban Pesawat Rimbun Air Teridentifikasi

Pelepasan jenazah Bharada Hadi Utomo korban jatuhnya pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC untuk diterbangkan ke kampung halamnnya, Kamis (26/9).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Dua dari empat jenazah korban jatuhnya pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri dan Bidang Dokkes Polda Papua, Kamis (26/9).

Adapun kedua jenazah tersebut yakni Darsep Sobirin Ishaq yang merupakan Capten Pilot pesawat dan korban bernama Bharada Hadi Utomo yang merupakan anggota Brimob. Adapun proses identifikasi dilakukan selama 6 jam.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, Darsep Sobirin Ishaq diidentifikasi melalui finger print dan properti cincin kawin. Sementara jenazah Bharada Hadi Utomo diidentifikasi melalui  gigi, finger print, dan properti yang terdapat pada dua body part korban.

“Jenazah almarhum Bharada Hadi Utomo telah dilakukan upacara pengantaran dan pemberangkatan di aula Detasemen B Brimob Mimika, pukul 10.00 WIT. Selanjutnya pada pukul 13.05 WIT., jenazah diberangkatkan menggunakan Pesawat Sriwijaya SJ 589  dengan tujuan Semarang,” jelas Kamal, Kamis (26/9) kemarin.

Baca Juga :  Lukas Enembe Kembali Ceria

Sementara pada pukul 11.20 WIT, jenazah Darsep Sobirin Ishaq  diterbangkan ke Jakarta  menggunakan pesawat Garuda GA653.

“Untuk kedua jenazah lainnya yang belum terindentifikasi masih dilakukan pemeriksaan forensik oleh Tim DVI Mabes Polri dan Bid Dokkes Polda Papua,” ucap Kamal.

Secara terpisah, Kepala SAR Timika, Monce Brury mengatakan tim sudah mengetahui keberadaan kotak hitam dari pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC.

“Kotak hitam sudah diketahui posisinya, hanya saja pelaksana pengambilam kotak hitam itu masih terkendala. Sebab pengambilannya tidak mudah dan butuh proses,” tuturnya.

Dikatakan, pengambilan terhadap kotak hitam tersebut kini sudah menjadi ranahnya KNKT. Tim SAR menurutnya hanya membackup. 

Baca Juga :  Kasus Pelanggaran HAM Berat, Seharusnya Pelaku Lain Ikut Diseret

Sekedar diketahui, pesawat Rimbun Air  lepas landas dari Bandar Udara Moses Kilangin Timika pada Rabu (18/9) sekira pukul 10.36 WIT. Pesawat ke Bandara Aminggaru Illaga, Kabupaten Puncak dengan membawa muatan beras seberat 1.600 kilogram  dan diperkirakan tiba di Ilaga pukul 11.09 WIT. 

Pesawat ini membawa empat orang, yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot  Yudha Tutuco selaku co pilot,  Ujang sebagai teknisi dan satu penumpang,  Bharada Hadi Utomo dari  satuan Brimob. (fia/nat)

Pelepasan jenazah Bharada Hadi Utomo korban jatuhnya pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC untuk diterbangkan ke kampung halamnnya, Kamis (26/9).( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Dua dari empat jenazah korban jatuhnya pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri dan Bidang Dokkes Polda Papua, Kamis (26/9).

Adapun kedua jenazah tersebut yakni Darsep Sobirin Ishaq yang merupakan Capten Pilot pesawat dan korban bernama Bharada Hadi Utomo yang merupakan anggota Brimob. Adapun proses identifikasi dilakukan selama 6 jam.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, Darsep Sobirin Ishaq diidentifikasi melalui finger print dan properti cincin kawin. Sementara jenazah Bharada Hadi Utomo diidentifikasi melalui  gigi, finger print, dan properti yang terdapat pada dua body part korban.

“Jenazah almarhum Bharada Hadi Utomo telah dilakukan upacara pengantaran dan pemberangkatan di aula Detasemen B Brimob Mimika, pukul 10.00 WIT. Selanjutnya pada pukul 13.05 WIT., jenazah diberangkatkan menggunakan Pesawat Sriwijaya SJ 589  dengan tujuan Semarang,” jelas Kamal, Kamis (26/9) kemarin.

Baca Juga :  Kasus Pelanggaran HAM Berat, Seharusnya Pelaku Lain Ikut Diseret

Sementara pada pukul 11.20 WIT, jenazah Darsep Sobirin Ishaq  diterbangkan ke Jakarta  menggunakan pesawat Garuda GA653.

“Untuk kedua jenazah lainnya yang belum terindentifikasi masih dilakukan pemeriksaan forensik oleh Tim DVI Mabes Polri dan Bid Dokkes Polda Papua,” ucap Kamal.

Secara terpisah, Kepala SAR Timika, Monce Brury mengatakan tim sudah mengetahui keberadaan kotak hitam dari pesawat Rimbun Air Jenis twin otter DHC-6 seri 400, call sign PK- CDC.

“Kotak hitam sudah diketahui posisinya, hanya saja pelaksana pengambilam kotak hitam itu masih terkendala. Sebab pengambilannya tidak mudah dan butuh proses,” tuturnya.

Dikatakan, pengambilan terhadap kotak hitam tersebut kini sudah menjadi ranahnya KNKT. Tim SAR menurutnya hanya membackup. 

Baca Juga :  Diserang KKB, Satu Prajurit TNI Gugur

Sekedar diketahui, pesawat Rimbun Air  lepas landas dari Bandar Udara Moses Kilangin Timika pada Rabu (18/9) sekira pukul 10.36 WIT. Pesawat ke Bandara Aminggaru Illaga, Kabupaten Puncak dengan membawa muatan beras seberat 1.600 kilogram  dan diperkirakan tiba di Ilaga pukul 11.09 WIT. 

Pesawat ini membawa empat orang, yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot  Yudha Tutuco selaku co pilot,  Ujang sebagai teknisi dan satu penumpang,  Bharada Hadi Utomo dari  satuan Brimob. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya