JAYAPURA – Nasib malang dialami seorang tukang ojek bernama Damri (57) yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek di Ilaga Kabupaten Puncak. Ia ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacok. Pelakunya sendiri masih dalam penyelidikan dan polisi menyebutnya orang tak dikenal.
Kejadian ini terjadi sekira pukul 15.00 WIT di Jembatan Ilame, Jalan Gome, Kampung Wako, Distrik gome, Kabupaten Puncak dimana menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo dimana saat korban baru saja makan makan siang dan hendak mencari penumpang di seputaran Distrik Ilaga-Gome.
Saat itulah tak lama terdengar kabar jika dirinya telah dianiaya dan meninggal. Korban mengalami luka tembak pada bagian leher sebelah kiri, luka senjata tajam pada bagian kepala belakang dan paha sebelah kiri. Ia diduga tewas tertembus peluru lebih dulu di bagian leher kemudian dianiaya.
Mendengar informasi ada yang ditembak, tukang ojek lainnya langsung menyampaikan ke pos TNI polri dan langsung dilakukan pemantauan. Saat aparat keamanan TNI-Polri tiba di TKP ditemukan korban sudah tergelak di Jalan Wako dan jenazah langsung dievakuasi.
Saat melakukan evakuasi ini para pelaku yang diduga kelompok KKB Pimpinan Numbuk Telenggen ini masih sempat membuang tembakan namun korban dilarikan lebih dulu. Tiga puluh menit kemudian korban mendapatkan penanganan oleh tim medis namun disitu ia dinyatakan meninggal dunia. Korban setelah dari rumah sakit langsung disemayamkan di Masjid Al-Ikhlas Ilaga, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua.
Sementara berdasarkan dari hasil pemeriksaan forensik dari tim medis terdapat beberapa luka pada bagian tubuh korban yakni luka tembak pada leher sebelah kiri dan tembus ke kepala sebelah kanan, luka bacok di kepala bagian belakang dan telinga kiri serta luka tusuk senjata tajam di bahu kiri. Jadi saat dievakuasi terdengar ada 2 kali tembakan sehingga anggota melakukan tembakan balasan,” imbuhnya.
Sebelumnya, pihak Kepolisian juga telah mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya para pekerja ojek agar tidak melintas di tempat-tempat yang menjadi titik-titik rawan terjadinya kriminalitas oleh kelompok kriminalitas bersenjata. “Jadi sekali lagi kami imbau untuk sementara tidak melintas di daerah yang menjadi titik rawan. Ini untuk keselamatan diri juga,” tutup Bennny. (ade/wen)