JAYAPURA-Kabid Damkar Kota Jayapura, Margaretha V S Kirana, mengatakan fenomena peristiwa alam gempa bumi yang beberapa hari ini dirasakan oleh masyarakat di Kota Jayapura, kabupaten Jayapura, Keerom hingga sebagian Kabupaten Sarmi merupakan peristiwa yang harus diwaspadai, bahwa gempa bumi menjadi isu sentral utama, namun akibat gempa bumi dapat menimbulkan kebakaran .
Kebakaran bangunan gedung pasca gempa bumi bisa saja terjadi tetapi bukan sebagai akibat langsung. Kebakaran bisa terjadi sebaga konsekuensi karena ada pipa gas yang patah atau retak lalu bocor misalnya.
Tapi bukan sebagai akibat langsung, bahwa gempa menyebabkan terjadinya guncangan pada tanah. Gedung akan bergerak akibat adanya guncangan yang bisa menimbulkan kerusakan pada bagian instalasi, elemen finishing atau arsitektural dan bahkan pada elemen konstruksi utama.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pengelola gedung maupun penghuni rumah harus memastikan saluran gas dan listrik sudah dalam keadaan mati terlebih dahulu sebelum evakuasi.
Demikian halnya kebakaran pada rumah tinggal berpotensi terjadi kebakaran pada saat dan atau pasca gempa karena masyarakat sudah panik dan mau cepat lari, (biasanya) tidak padamkan listrik, kompor dan peralatan elektronik lainnya yang sangat berpotensi terjadinya percikan api bahkan kebakaran salam skala besar .
Sedangkan untuk bangunan lainya, seperti hotel, rumah sakit, gedung perkantoran dan atau gedung lainnya, pihak pengelola harus mengerti akan masalah-masalah ini, sehingga, apabila gas dipasok secara sentral, maka setelah gempa besar terjadi pengelola bisa mematikan saluran utama gas untuk menghindari kebakaran.
“Adapun gempa bumi dapat menyebabkan beberapa kejadian lainnya yang juga wajib diwaspadai yakni, Terjadinya Tsunami, Terjadinya Jenis Jenis Longsor, Terjadinya Banjir, Terjadinya Kebakaran, Hancurnya Bangunan, Munculnya wabah Penyakit, Banyaknya korban Jiwa, Kerusakan Lingkungan,” ujar Kabid Damkar Kota Jayapura Kepada wartawan, Rabu, (4/1).
Margaret mengimbau kepada, masyarakat untuk tetap tenang menyikapi dan menghadapi fenomena alam gempa bumi, dengan memperhatikan keseluruhan instalasi listrik pada rumah dan /atau bangunan gedung yang ada, pastikan semua dalam kondisi aman dari potensi terjadinya kebakaran.
Demikian pula aktivitas di dapur yang sangat berpotensi terjadi kebakaran karena kelalaian manusia , dikarenakan panik dan meninggalkan kompor dan atau peralatan lainnya dalam keadaan menyala.
“Setidaknya ada upaya masyarakat untuk mengeliminier tingkat potensi kebakaran.
Dibutuhkan perhatian dan pengawasan dari orang tua terhadap aktivitas anak-anak,hindari dari penggunaan api,listrik yang berpotensi terjadinya kebakaran,” bebernya.(rel/tri)