JAYAPURA- Kepala Rumah sakit Bhayangkara TK III Jayapura, dr. Dedet Steavano M.ked (OG) SpOG. dr. Dedet Steavano mengakui saat ini ketersediaan obat malaria di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura sedang menipis. Menurutnya, saat ini yang masih tersedia hanya obat malarai berupa pil minum, sedangkan untuk obat suntik stoknya lagi kosong.
“Di RS Bayangkara ini stok obat malarianya menipis sekali, ada pun obat pil, tapi sebenarnya yang paling efektif pengobatannya itu obat suntik, tapi saat ini stoknya lagi kosong,” ucap Dedet Steavano, Jumat, (24/6).
Dedet Steavano mengungkapkan upaya yang mereka lakukan saat ini untuk mengantisipai kekosongan stok obat malaria, pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahan obat di Makasar, hanya saja proses droping obatnya masih butuh waktu yang cukup lama.
“Sebanyak 1000 fial yang kita pesan, sekitar 1 sampai 3 bulan kedepan baru bisa dapatkan obatnya, tapi kami tetap berusaha untuk dapatkan obat demi kesehatan masyarakat”, tuturnya.
Meski kondisi tok obat sedang menipis, tapi diharapkan kepada masyarakat yang sakit, khususnya malaria bisa tetap berobat di RS Bhayangkara, karena pihaknya akan tetap berusaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Jayapura.
“Kami akan tetap berusaha memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, hanya saja karena saat ini stok obat suntik masih kosong, tapi masih ada pil minum. Maka dari itu kami harapkan masyarakat tetap rawat di Rumah sakit, agar penyelesaian bisa diatasi” ucap dr Dedet.
Sementara itu, di RSUD Abepura dan Puskesmas Emereuw pastikan stok obat malaria yang pihaknya sediakan aman. Menurut Kepala Tata Usaha Puskesmas Emereuw, Yohana Since menjelaskan sampai dengan saat ini stok obat malaria di Puskesmas Emereuw masih lengkap tersedia.
“Stok obat malaria yang kami siapkan masih ada, tidak mengalami kehabisan stok, meski secara nasional stok obat malaria habis, pasien kami untuk sakit malaria masih tetap dilayani seperti biasa,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (24/6) kemarin.
Diakuinya, mengingat malaria merupakan sakit endemi di Papua jadi ketersediaan obat malaria pasti tetap tersedia.
Sementara itu hal serupa juga disampaikan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura dr. Dessy Urbinas yaitu khusus di RSUD Abepura pelayanan obat malaria masih tersedia.
“Tidak tau rumah sakit lain, tetapi khusus di kami RSUD Abepura, stok obat malaria masih aman, dan tetap tersedia, kami di Papua penyakit malaria ini merupakan penyakit endemi jadi stok obat malaria dipastikan tersedia,” tambahnya.
Menurutnya, khusus di Papua hampir sebagian besar daerah di Papua terdapat kasus malaria, malaria sendiri di papua merupakan penyakit andemi jadi kesiapan obat malaria pastinya ada. (CR-267/ana/tri)