SENTANI-Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menuntaskan program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat. Namun demikian pemerintah masih mengalami hambatan dalam memberikan layanan vaksin Covid-19 ini, karena tidak semua masyarakat mau divaksin. Hal ini disebabkan karena sejumlah masyarakat justru termakan hoax soal vaksin.
Salah satunya di Distrik Airu. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, saat ini hanya Distrik Airu yang cakupan vaksinasinya nol persen atau belum ada satu warga pun yang mau menerima vaksin Covid-19.
“Kami dapat laporan dari teman-teman yang ada di Airu itu semuanya belum divaksin . Kemarin waktu kami mau buka layanan vaksin di sana, warga di sana menolak dan mengancam petugas,” kata Edward Sihotang saat dikonfirmasi media ini, Selasa (19/4).
Menurutnya, penolakan vaksin itu dikarenakan warga setempat sudah termakan isu hoax tentang vaksin Covid-19 ini.
Saat ini pihaknya mencatat hanya di Airu yang menolak vaksin. Sementara di wilayah lainnya tetap menerima vaksin. Meskipun capaiannya masih dikisaran 1 persen ke atas.
“Misalnya di Lereh itu sudah ada tapi capaiannya memang masih rendah. Ada yang satu persen sampai tiga persen. Tapi pada dasarnya sudah ada,”ujarnya.
Penolakan vaksin Covid-19 ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Distrik Airu, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi di Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura. Namun belakangan masyarakat di Distrik Ravenirara justru sudah menerima vaksin Covid-19. Ini berkat adanya kegiatan sosialisasi yang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Ravenirara.
“Dulunya di Puskesmas Ravenirara juga terjadi penolakan, tetapi sekarang masyarakatnya sudah mulai menerima vaksin Covid-19,”tandasnya.(roy/ary)