Tuesday, December 9, 2025
26.1 C
Jayapura

Korban Meninggal Dunia Pada Bentrok Kwamki Narama Bertambah

Sejak Oktober 2025, Sudah 75 Orang Meninggal Dunia

MIMIKA – Korban meninggal dunia akibat bentrok dua kelompok warga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama bertambah. Berdasarkan laporan, pada Kamis pagi satu dari pihak pelaku dilaporkan gugur setelah terkena anak panah. Korban bernama mendiang Iman Kula itu telah menjalani ritual adat pembakaran jenazah pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIT.

Kemudian, pada hari ini terdapat dua orang yang kembali dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit.

“Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal dunia (MD) dibakar, terus sorenya ada beberapa korban yang dibawa lari ke RSUD, namun sampai di sana satu korban dinyatakan meninggal–yang terkena panah di dada,” kata Ipda Yusak saat diwawancarai Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon, Jumat sore.

Baca Juga :  Demo, FPPKP Minta PJ Gubernur Lantik Kepala Dinas Kesehatan yang Baru

“Terus yang berikutnya lagi yang terkena panah di pelipis tadi pagi rencana mau dirujuk ke Jayapura untuk operasi namun tidak tertolong terus meningal di RSUD Mimika,” sambunbgnya.

Lanjut dikatakan, pada Jumat pagi korban yang terkena panah di dada yang dilaporkan meninggal dunia telah dibawa ke lokasi bentrok untuk dilaksanakan ritual adat pembakaran mayat.

Sejak Oktober 2025, Sudah 75 Orang Meninggal Dunia

MIMIKA – Korban meninggal dunia akibat bentrok dua kelompok warga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama bertambah. Berdasarkan laporan, pada Kamis pagi satu dari pihak pelaku dilaporkan gugur setelah terkena anak panah. Korban bernama mendiang Iman Kula itu telah menjalani ritual adat pembakaran jenazah pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIT.

Kemudian, pada hari ini terdapat dua orang yang kembali dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit.

“Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal dunia (MD) dibakar, terus sorenya ada beberapa korban yang dibawa lari ke RSUD, namun sampai di sana satu korban dinyatakan meninggal–yang terkena panah di dada,” kata Ipda Yusak saat diwawancarai Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon, Jumat sore.

Baca Juga :  DPRP Papua Pegunungan Ingatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan

“Terus yang berikutnya lagi yang terkena panah di pelipis tadi pagi rencana mau dirujuk ke Jayapura untuk operasi namun tidak tertolong terus meningal di RSUD Mimika,” sambunbgnya.

Lanjut dikatakan, pada Jumat pagi korban yang terkena panah di dada yang dilaporkan meninggal dunia telah dibawa ke lokasi bentrok untuk dilaksanakan ritual adat pembakaran mayat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya