Gubernur Matius Fakhiri Datangi Rumah Duka
JAYAPURA – Preseden tak mengenakkan dari kejadian meninggalnya seorang ibu hamil bersama calon bayinya memantik pernyataan beragam. Tak sedikit yang menyayangkan kejadian tersebut. Bahkan apapun alasan yang disampaikan pihak rumah sakit rasanya masih sulit diterima.
Pasalnya, ada nyawa yang berpeluang selamat namun karena keadaan dan prosedur akhirnya meninggal sia-sia. Gubernur, Matius Fakhiri memutuskan datang langsung ke rumah duka di Kampung Hobong mendengar seperti apa cerita sebenarnya. Sementara pihak rumah sakit tengah sibuk membuat klarifikasi tanpa diminta.
Direktur RSUD Yowari, drg. Maryen Braweri, M.Kes,mengakui bahwa pelayanan dokter spesialis kandungan di RSUD Yowari saat ini hanya ditangani oleh satu dokter. Dari dua dokter yang dimiliki rumah sakit, satu di antaranya sedang melanjutkan pendidikan dan baru akan kembali bertugas pada 2026.
“Kami memang memiliki dua dokter spesialis kandungan, namun salah satu sedang pendidikan. Jadi saat ini hanya satu dokter yang menangani pelayanan kehamilan di RSUD Yowari,” ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (21/11).Maryen menambahkan, pihak RSUD Yowari telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Dari hasil koordinasi tersebut, Dinkes Papua akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap kasus ini sebelum hasilnya dilaporkan kepada Gubernur Papua. Seiring dengan kejadian tersebut, pihak RSUD Yowari juga berupaya memperkuat layanan kesehatan dengan menambah tenaga dokter spesialis. Maryen mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan penambahan dokter kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, serta Bupati Jayapura, Yunus Wonda.
“Kami sudah memiliki daftar nama dokter yang akan kami hubungi. Rencananya, Senin (24/11) akan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sesuai izin dari Bupati Jayapura,” katanya.
Penambahan tenaga medis ini tidak hanya difokuskan pada dokter kandungan, tetapi juga mencakup dokter spesialis bedah dan ortopedi.
“Langkah ini kami lakukan untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Yowari sekaligus mencegah agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” pungkasnya.