
MERAUKE- Merebaknya virus Novel Corona, membuat semua pihak harus mengambil peran dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi jika sampai ke Kabupaten Merauke. Karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke mengundang seluruh stakeholder yang ada untuk mempersiapkan langkah-langkah penanganan yang akan dilakukan jika virus asal Wuhan, Cina tersebut sampai ke Merauke. Yakni, dengan membentuk tim terpadu dengan ketua tim Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke.
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Sunarjo, S.Sos saat memimpin rapat dan pembentukan tim terpadu di Kantor Bupati Merauke, Selasa (4/2) mengungkapkan bahwa semua pihak harus terlibat dalam mengantisipasi dan menangani kemungkinan virus mematikan ini masuk ke Merauke. Sebab, virus ini tidak memilih berdasarkan latar belakang sosialnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile Mustika menjelaskan bahwa sampai Senin (3/2) jumlah penderita virus Corona yang terkonfirmasi lebih dari 17.000 orang. “Artinya, bahwa dari hasil pemeriksaan, positif mengidap virus Corona,’’ jelasnya.
Saat ini, kata dia, rata-rata sekitar 3.000 orang setiap harinya terjangkit virus Corona. Dimana dari jumlah tersebut, terbanyak penderita berada di China. “Sampai kemarin, dilaporkan jumlah yang meninggal sebanyak 361 kematian atau 57 kasus baru meninggal,’’ jelasnya.
Sedangkan di luar China, kata dr Nevile, telah dilaporkan 153 yang terkonfirmasi dengan 7 kasus baru di 23 negara dengan 1 kematian. ‘’Di luar China, rata-rata negara Asian terjangkit dengan virus ini. Jadi sudah dekat dengan kita,’’ jelasnya.
Melihat penyeberan virus ini sangat cepat dan mematikan, maka WHO telah menetapkan wabah Corona ini sebagai emergensi global. ‘’Karena itu diharapkan seluruh dunia meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,’’ tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Merauke Suprapto menjelaskan bahwa yang menjadi titik perhatian saat ini adalah pintu-pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan tersebut apabila ada yang datang dari daerah asal virus tersebut maka wajib disemprotkan dengan body cleaner. Hanya saja, lanjut dia, peralatan yang dimiliki pihaknya tersebut sudah rusak karena lama tidak digunakan. Kecuali yang berfungsi saat ini adalah thermo scanner atau ukur suhu yang saat ini ditempatkan di Bandara Mopah Merauke. (ulo/tri)