Friday, June 13, 2025
29.7 C
Jayapura

Peternak Babi Waspada Virus ASF

SENTANI– Wabah virus African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit ternak babi yang menjadi ancaman bagi masyarakat peternak di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura. Meski virus tersebut sudah dinyatakan tidak ada di Kabupaten Jayapura, tetapi mengingat beberapa lokasi di Kota Jayapura, Keerom dan sekitarnya, mulai bermunculan wabah tersebut,  Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura terus mengingatkan para peternak Babi, untuk tetap waspada.

  Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh Adorsina Wompere mengatakan, virus ini terus menyerang ternak babi secara tiba-tiba yang menyebabkan kematian bagi ternak semua wilayah Papua, dan tak terhindarkan hingga membuat ribuan ternak babi  telah terjangkit dari wabah ini.

Baca Juga :  98% Coverage Pelayanan BPJS Cabang Biak Telah Terpenuhi

  “Kami berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus ASF ini pada ternak babi dengan melakukan pemberantasan dengan penyemprotan disinfekta pada setiap kandang peternak babi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/6) lalu.

  Pihaknya sudah lakukan pemberantasan pada virus African Swine Fever (ASF) disinfektan pada setiap kandang peternak sebagai upaya penularan ke ternak lain.

  Ia menjelaskan, selama akhir bulan November 2024 sampai Maret 2025 tidak ada ditemukan kasus ASF pada ternak babi di Kabupaten Jayapura. “Namun untuk di daerah lain masih ada di temukan virus ini seperti di Arso Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan kabupaten lainnya, kita tidak bisa pungkiri kalau Kabupaten Jayapura sudah terserang wabah ASF ini, karena lalu lintas ternak yang tidak terawasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Kabupaten Jayapura Terima Dana Desa Rp122,32 Miliar pada 2025

  Diakuinya, Banyak ternak masuk ke Kabupaten  Jayapura dari kota dan Arso, dan hal ini belum dapat awasi, dimana masyarakat ada yang membeli bibit dari daerah yang terserang virus ASF sehingga menyebabkan ternak babi terserang wabah virus. (ana)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI– Wabah virus African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit ternak babi yang menjadi ancaman bagi masyarakat peternak di Papua khususnya di Kabupaten Jayapura. Meski virus tersebut sudah dinyatakan tidak ada di Kabupaten Jayapura, tetapi mengingat beberapa lokasi di Kota Jayapura, Keerom dan sekitarnya, mulai bermunculan wabah tersebut,  Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura terus mengingatkan para peternak Babi, untuk tetap waspada.

  Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, drh Adorsina Wompere mengatakan, virus ini terus menyerang ternak babi secara tiba-tiba yang menyebabkan kematian bagi ternak semua wilayah Papua, dan tak terhindarkan hingga membuat ribuan ternak babi  telah terjangkit dari wabah ini.

Baca Juga :  Wamena Didominasi Penyakit Ispa, TB Paru dan Malaria Saat Libur Lebaran

  “Kami berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus ASF ini pada ternak babi dengan melakukan pemberantasan dengan penyemprotan disinfekta pada setiap kandang peternak babi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/6) lalu.

  Pihaknya sudah lakukan pemberantasan pada virus African Swine Fever (ASF) disinfektan pada setiap kandang peternak sebagai upaya penularan ke ternak lain.

  Ia menjelaskan, selama akhir bulan November 2024 sampai Maret 2025 tidak ada ditemukan kasus ASF pada ternak babi di Kabupaten Jayapura. “Namun untuk di daerah lain masih ada di temukan virus ini seperti di Arso Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan kabupaten lainnya, kita tidak bisa pungkiri kalau Kabupaten Jayapura sudah terserang wabah ASF ini, karena lalu lintas ternak yang tidak terawasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Rehab Masjid Jabal Fath Butuh Dana Sekitar Rp 700 Juta

  Diakuinya, Banyak ternak masuk ke Kabupaten  Jayapura dari kota dan Arso, dan hal ini belum dapat awasi, dimana masyarakat ada yang membeli bibit dari daerah yang terserang virus ASF sehingga menyebabkan ternak babi terserang wabah virus. (ana)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya