JAYAPURA-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua menggelar rapat koordinasi pengembangan soft skill bagi lembaga dan satuan pendidikan se-Kota Jayapura. Rapat yang berlangsung di ruang rapat BNN Papua. Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala sekolah SMA/SMK serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya, Senin (19/5).
Kepala BNN Papua, Brigjen Pol. Anang Triwidiandoko, dalam sambutannya menegaskan bahwa narkoba merupakan fenomena multidimensi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, hukum, sosial hingga ekonomi.
“Narkoba merupakan salah satu faktor yang dapat mengancam ketahanan nasional. Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini berpotensi menimbulkan lost generation yang akan berdampak serius terhadap masa depan bangsa,” ujar Brigjen Anang.
Ia memaparkan data dari hasil Survei Nasional Penyalahgunaan Narkotika Tahun 2023 yang dilakukan oleh BNN bekerja sama dengan BRIN dan BPS. Adapun angka prevalensi penyalahgunaan narkoba dalam satu tahun terakhir sebesar 1,73 persen, atau 173 dari setiap 10.000 penduduk Indonesia usia 15-64 tahun terpapar narkoba, atau setara dengan 3,33 juta jiwa.
Sementara itu, angka prevalensi pernah pakai mencapai 2,20 persen setara dengan 4,24 juta jiwa dari total 192,9 juta penduduk usia 15–64 tahun di Indonesia pada 2023. Data juga menunjukkan adanya peningkatan penggunaan narkoba di kelompok usia 15–24 tahun, dari 1,96 persen pada 2021 menjadi 1,97 persen pada 2023.