Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Empat Polres di Papua Alami Peningkatan Eskalasi

Polda Papua Evaluasi Kejadian di Beberapa Polres yang Mengalami peningkatan Eskalasi

JAYAPURA – Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menyebut empat Polres eskalasinya sedang meningkat. Diantaranya Polres Deiyai, Polres Mappi, Polres Yapen dan Polres Tolikara.

Terkait peningkatan eskalasi di empat Polres tersebut, Faizal mengaku telah mengirim beberapa anggotanya ke lokasi.

“Saya sudah mengirim beberapa anggota ke Yapen, di Mappi dimana situasi berangsur kondusif tinggal dilakukan proses mediasi. Untuk Deiyai sudah ada tiga orang yang diamankan sedang proses penyidikan dan sedang menangani kasus Tolikara,” terang Faizal kepada wartawan, Selasa (20/12).

Menurut Faizal, dirinya bertahan di Jayapura untuk mengamati situasi yang ada. Ia berharap menjelang Nataru tidak ada kejadian di daerah lainnya.

Untuk Yapen sendiri kata Faizal, anggota Reskrim sedang melakukan olah TKP. Juga sudah ada penebalan dari Brimob, bahkan Tim dari Satgas juga sudah berada di Yapen. Selain itu, pembukaan palang sedang berproses dan pohon yang ditumbangkan sudah dilakukan pembersihan. “Dengan begitu kita bisa mencari tahu betul apa yang harus dilakukan kedepannya,” kata Faizal.

Disampaikan Faizal, pihaknya melakukan update terhadap situasi kelompok KKB tentang bagaimana persenjataan mereka dan jumlah kelompok mereka. Sehingga ketika anggota datang ke TKP, anggota tersebut benar benar punya pemahaman.

“Di Yapen tidak ada Brimob, untuk Brimob terdekat ada di Biak dan Nabire. Sehingga ketika ada situasi dan kondisi dengan kejahatan dan intensitas tinggi, ini perlu dilakukan penanganan dan perlakukan yang khusus dan itu ranahnya Brimob,” terangnya.

Baca Juga :  Kita Mau Hidup Bersaudara, Jangan Sengaja Membuat Konflik di Papua

Terkait situasi yang terjadi di Papua beberapa hari terakhir ini, Faizal mengaku pihaknya sudah mengumpulkan Tim Satgas Gakum untuk melihat bagaimana  prosedur penanganan tindakan Kepolisian yang dilakukan. Selain itu, apakah SOP yang diterapkan sudah benar benar dilakukan atau ada hal hal yang harus dievaluasi dalam hal tindakan kepolisian tersebut.

“Hasil dari ini kita akan lakukan jukrah petunjuk dan arahan, khususnya untuk beberapa  Polres tersebut dan Polres polres lainnya terkait bagaimana melaksanakan SOP tindakan Kepolisian yang baik,” tuturnya.

Selain itu lanjut Faizal, pihaknya telah menyusun dan merancang beberapa simulasi kejadian seperti penaikan BK, penyerangan pos, penembakan masyarakat serta tindakan anarkis.

“Kita akan susun SOP terhadap tindakan Kepolisiannya, dan dari SOP tersebut akan menjadikan standar atau Protap terhadap kegiatan yang dilaksanakan di Polres polres,” ungkapnya.

Harapan dengan menyusun Protap tersebut, masing masing Polres akan memahami benar apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan Kepolisiannya. Misalnya, ketika ada kejadian apa yang harus dilakukan serta analisisnya bagaimana.

“Kita juga sudah bagikan analisa daerah operasi, sehingga mereka akan paham betul siapa yang dihadapi, bagaimana cara menghadapi dan langkah antisipasi apa yang harus dilakukan,” ucapnya.

Baca Juga :  Dari Lima, Tiga Mengaku Gunakan Shabu

Selain itu, pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap kejadian di beberapa tempat tempat seperti di Mappi, Yapen, Deiyai dan Tolikara.

“Kita lihat mana kejahatannya yang intsensitas tinggi dan saya sudah perintahkan anggota  harus diselesaikan bagaimana prosedurnya,” kata Faizal.

Sebelumnya, KKB melakukan penembakan kepada aparat keamanan saat akan membuka pemalangan jalan di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera, Kabupaten Yapen pada Selasa (13/12). Dalam kontak tembak tersebut, 1 warga sipil tewas.

Selain itu, pada Rabu (14/12) terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Distrik Keppi, Kabupaten Mappi yang menyebabkan delapan warga mengalami luka tembak di bagian kaki dan 9 anggota TNI-Polri luka luka akibat benda tajam dan kena panah.

Di Kabupaten Deiyai, terjadi kericuhan yang berujung kebakaran di Pasar Waghete, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Senin (12/12). Akibat kejadian tersebut, puluhan kios dan sembilan motor terbakar juga sebanyak empat orang terluka.

Sementara di Kabupaten Tolikara, empat warga dikabarkan tertembak ketika membuat keributan di Polres Tolikara, Papua Pegunungan, Minggu (19/12) malam. Akibat kejadian tersebut, seorang warga meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka tembak. (fia/wen)

Kasus di Deiyai: 62 kios dibakar  (12/12)

Polres Mappi: Bentrok antar warga (15/12)

Polres Yapen: Kontak senjata KKB dengan Polisi (13/12)

Tolikara: Penyerangan Polres Tolikara (18/12)

Polda Papua Evaluasi Kejadian di Beberapa Polres yang Mengalami peningkatan Eskalasi

JAYAPURA – Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menyebut empat Polres eskalasinya sedang meningkat. Diantaranya Polres Deiyai, Polres Mappi, Polres Yapen dan Polres Tolikara.

Terkait peningkatan eskalasi di empat Polres tersebut, Faizal mengaku telah mengirim beberapa anggotanya ke lokasi.

“Saya sudah mengirim beberapa anggota ke Yapen, di Mappi dimana situasi berangsur kondusif tinggal dilakukan proses mediasi. Untuk Deiyai sudah ada tiga orang yang diamankan sedang proses penyidikan dan sedang menangani kasus Tolikara,” terang Faizal kepada wartawan, Selasa (20/12).

Menurut Faizal, dirinya bertahan di Jayapura untuk mengamati situasi yang ada. Ia berharap menjelang Nataru tidak ada kejadian di daerah lainnya.

Untuk Yapen sendiri kata Faizal, anggota Reskrim sedang melakukan olah TKP. Juga sudah ada penebalan dari Brimob, bahkan Tim dari Satgas juga sudah berada di Yapen. Selain itu, pembukaan palang sedang berproses dan pohon yang ditumbangkan sudah dilakukan pembersihan. “Dengan begitu kita bisa mencari tahu betul apa yang harus dilakukan kedepannya,” kata Faizal.

Disampaikan Faizal, pihaknya melakukan update terhadap situasi kelompok KKB tentang bagaimana persenjataan mereka dan jumlah kelompok mereka. Sehingga ketika anggota datang ke TKP, anggota tersebut benar benar punya pemahaman.

“Di Yapen tidak ada Brimob, untuk Brimob terdekat ada di Biak dan Nabire. Sehingga ketika ada situasi dan kondisi dengan kejahatan dan intensitas tinggi, ini perlu dilakukan penanganan dan perlakukan yang khusus dan itu ranahnya Brimob,” terangnya.

Baca Juga :  Pengisian Jabatan Tidak harus Menjadi Polemik

Terkait situasi yang terjadi di Papua beberapa hari terakhir ini, Faizal mengaku pihaknya sudah mengumpulkan Tim Satgas Gakum untuk melihat bagaimana  prosedur penanganan tindakan Kepolisian yang dilakukan. Selain itu, apakah SOP yang diterapkan sudah benar benar dilakukan atau ada hal hal yang harus dievaluasi dalam hal tindakan kepolisian tersebut.

“Hasil dari ini kita akan lakukan jukrah petunjuk dan arahan, khususnya untuk beberapa  Polres tersebut dan Polres polres lainnya terkait bagaimana melaksanakan SOP tindakan Kepolisian yang baik,” tuturnya.

Selain itu lanjut Faizal, pihaknya telah menyusun dan merancang beberapa simulasi kejadian seperti penaikan BK, penyerangan pos, penembakan masyarakat serta tindakan anarkis.

“Kita akan susun SOP terhadap tindakan Kepolisiannya, dan dari SOP tersebut akan menjadikan standar atau Protap terhadap kegiatan yang dilaksanakan di Polres polres,” ungkapnya.

Harapan dengan menyusun Protap tersebut, masing masing Polres akan memahami benar apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan Kepolisiannya. Misalnya, ketika ada kejadian apa yang harus dilakukan serta analisisnya bagaimana.

“Kita juga sudah bagikan analisa daerah operasi, sehingga mereka akan paham betul siapa yang dihadapi, bagaimana cara menghadapi dan langkah antisipasi apa yang harus dilakukan,” ucapnya.

Baca Juga :  Dikebiri, Dipasangi Chip, Diumumkan di Tempat Strategis

Selain itu, pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap kejadian di beberapa tempat tempat seperti di Mappi, Yapen, Deiyai dan Tolikara.

“Kita lihat mana kejahatannya yang intsensitas tinggi dan saya sudah perintahkan anggota  harus diselesaikan bagaimana prosedurnya,” kata Faizal.

Sebelumnya, KKB melakukan penembakan kepada aparat keamanan saat akan membuka pemalangan jalan di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera, Kabupaten Yapen pada Selasa (13/12). Dalam kontak tembak tersebut, 1 warga sipil tewas.

Selain itu, pada Rabu (14/12) terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Distrik Keppi, Kabupaten Mappi yang menyebabkan delapan warga mengalami luka tembak di bagian kaki dan 9 anggota TNI-Polri luka luka akibat benda tajam dan kena panah.

Di Kabupaten Deiyai, terjadi kericuhan yang berujung kebakaran di Pasar Waghete, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Senin (12/12). Akibat kejadian tersebut, puluhan kios dan sembilan motor terbakar juga sebanyak empat orang terluka.

Sementara di Kabupaten Tolikara, empat warga dikabarkan tertembak ketika membuat keributan di Polres Tolikara, Papua Pegunungan, Minggu (19/12) malam. Akibat kejadian tersebut, seorang warga meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka tembak. (fia/wen)

Kasus di Deiyai: 62 kios dibakar  (12/12)

Polres Mappi: Bentrok antar warga (15/12)

Polres Yapen: Kontak senjata KKB dengan Polisi (13/12)

Tolikara: Penyerangan Polres Tolikara (18/12)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya