Wednesday, April 23, 2025
26.7 C
Jayapura

Dana BOS Tidak Cukup, Kebijakan Walikota Dirasa Berat

JAYAPURA – Kebijakan walikota Jayapura terkait dengan tidak diperkenankan untuk memungut biaya pendaftaran bagi siswa baru dan pendaftaran ulang bagi siswa yang naik kelas di tingkat SD hingga SMA/SMK Negeri   menuai pro dan kontra dari sejumlah sekolah.

   Kepada Cenderawasih Pos, salah satu kepala sekolah yang tak ingin sebutkan namanya mengatakan bahwa pembebasan biaya masuk sekolah masih sulit dan sangat berat mereka terapkan. Hal itu dikarenakan ada sejumlah komponen biaya dan kebutuhan siswa tidak ditanggung pemerintah.

   “Intinya semua kepala sekolah keberatan dengan peraturan ini, karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dari pemerintah tidak cukup untuk alokasi biaya sekolah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/4).

  Sebagai contoh, kata Kepala sekolah itu, jika semua siswa disarankan untuk dibelikan seragam sendiri di luar sekolah, justru akan menimbulkan persoalan baru nantinya. Seperti, para siswa membeli seragam dan atribut lainnya sesuka hati tanpa mempertimbangkan aturan yang ada di sekolah.

Baca Juga :  Pemkot Akan Lakukan  Revitalisasi Pasar Youtefa

   Menurutnya ada bagian-bagian (pembiayaan) yang tidak di-cover oleh BOS. Contohnya, atribut sekolah, dan baju olahraga. Itu bagian dari peraturan sekolah. Karena itu ia khawatir  para siswa tidak kompak dalam berseragam.

   “Lalu kalau orang tua suruh beli seragam di luar, seperti atribut dan kaos olah raga di luar kan tidak ada, kalau beli di luar otomatis nanti siswa tidak seragam, ada yang pakai warna putih, biru, merah dan lainya. berarti tidak seragam. Begitu juga dengan baju batik nantinya,” terangnya.

   Kepala sekolah itu kembali menegaskan hampir semua Kepsek di seluruh kota Jayapura tolak dengan adanya peraturan dari walikota Jayapura itu. Jelasnya dengan adanya peraturan tersebut semua sekolah menjadi pusing.

Baca Juga :  SMKS YPK 1 Pariwisata Biak Dorong Pengembangan Non Akademik Siswa

   Karena itu, pihaknya berencana melakukan pertemuan seluruh kepala sekolah yang ada di kota Jayapura untuk membahas terkait dengan permasalahan ini. Disisi lain, kata kepsek itu pada, 28-30 April Siswa kelas X akan mengeluarkan ujian akhir dan berencana tidak mengelar acara perpisahan. Peserta didik setelah pengumuman kelulusan disarankan langsung ambil izasah.

   “Kami Kepsek-kepsek rencana akan melakukan pertemuan untuk permasalahan ini kami sementara lagi tunggu informasinya kapan pertemuan dilaksanakan,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kebijakan walikota Jayapura terkait dengan tidak diperkenankan untuk memungut biaya pendaftaran bagi siswa baru dan pendaftaran ulang bagi siswa yang naik kelas di tingkat SD hingga SMA/SMK Negeri   menuai pro dan kontra dari sejumlah sekolah.

   Kepada Cenderawasih Pos, salah satu kepala sekolah yang tak ingin sebutkan namanya mengatakan bahwa pembebasan biaya masuk sekolah masih sulit dan sangat berat mereka terapkan. Hal itu dikarenakan ada sejumlah komponen biaya dan kebutuhan siswa tidak ditanggung pemerintah.

   “Intinya semua kepala sekolah keberatan dengan peraturan ini, karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dari pemerintah tidak cukup untuk alokasi biaya sekolah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/4).

  Sebagai contoh, kata Kepala sekolah itu, jika semua siswa disarankan untuk dibelikan seragam sendiri di luar sekolah, justru akan menimbulkan persoalan baru nantinya. Seperti, para siswa membeli seragam dan atribut lainnya sesuka hati tanpa mempertimbangkan aturan yang ada di sekolah.

Baca Juga :  Tindak Tegas Aksi Massa yang Picu Kerusuhan   

   Menurutnya ada bagian-bagian (pembiayaan) yang tidak di-cover oleh BOS. Contohnya, atribut sekolah, dan baju olahraga. Itu bagian dari peraturan sekolah. Karena itu ia khawatir  para siswa tidak kompak dalam berseragam.

   “Lalu kalau orang tua suruh beli seragam di luar, seperti atribut dan kaos olah raga di luar kan tidak ada, kalau beli di luar otomatis nanti siswa tidak seragam, ada yang pakai warna putih, biru, merah dan lainya. berarti tidak seragam. Begitu juga dengan baju batik nantinya,” terangnya.

   Kepala sekolah itu kembali menegaskan hampir semua Kepsek di seluruh kota Jayapura tolak dengan adanya peraturan dari walikota Jayapura itu. Jelasnya dengan adanya peraturan tersebut semua sekolah menjadi pusing.

Baca Juga :  Terlibat Honorer Siluman, ASN Akan Diproses Hukum

   Karena itu, pihaknya berencana melakukan pertemuan seluruh kepala sekolah yang ada di kota Jayapura untuk membahas terkait dengan permasalahan ini. Disisi lain, kata kepsek itu pada, 28-30 April Siswa kelas X akan mengeluarkan ujian akhir dan berencana tidak mengelar acara perpisahan. Peserta didik setelah pengumuman kelulusan disarankan langsung ambil izasah.

   “Kami Kepsek-kepsek rencana akan melakukan pertemuan untuk permasalahan ini kami sementara lagi tunggu informasinya kapan pertemuan dilaksanakan,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya