MERAUKE– Masyarakat 6 kam;pung di Distrik Waan dilaporkan mengalami krisis pangan saat ini. Krisis pangan yang dialami masyarakat di 6 kampung itu akibat banjir rob dan banjir hujan yang dialami sejak Desember 2024 dan Januari 2025.
Kepala Distrik Waan Viktor Mawen dihubungi Ceposonline.com, Sabtu (15/3) mengungkapkan, krisis pangan yang dialami masyarakat Distrik Waan di 6 kampung yang berjumlah lebih dari 20.000 jiwa itu akibat tanaman umbi-umbian warga yang menjadi bahan makanan pokok selama ini rusak akibat terendam banjir rob dan banjir air hujan.
‘‘Krisis pangan dialami enam kampung . Tapi, paling parah adalah Kampung Sabon dan Kampung Dafnawaga. Karena banjir yang terjadi sejak Januari sampai sekarang belum surut,’’ katanya.
Krisis pangan ini, lanjut Viktor Mawen diperparah dengan kondisi geografi dan transportasi ke Distrik Waan. Selain karena sarana transportasi yang terbatas ke Distrik Waan dan kampung-kampung yang ada di Waan dan sebaliknya, juga karena pada waktu-waktu tertentu cuaca cukup ekstrim untuk sampai ke Waan.
Seperti pada saat sekarang ini, cuaca di laut tidak bisa diprediksi dan terkadang tiba-tiba berubah ekstrim.
Soal bantuan pemerintah ke Distrik Waan, Viktor Mawen mengaku sampai saat ini belum ada. Dan menurutnya, kondisi yang dialami warga di Distrik Waan tersebut terjadi setiap tahunnya. ‘’Sebenarnya, ada rasa malu juga minta-minta terus setiap tahun, tapi kalau tidak begitu warga kami bisa mengalami kelaparan,’’ katanya.
Karenanya, jelas dia, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya dengan mulai mengembangkan sagu. Mulai tahun 2024 dan tahun ini, bibit sagu ditanam. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos