Thursday, December 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Diduga Tak Lulus Tes CPNS, Warga Palang Jembatan Netto

MERAUKE– Diduga sebagai bentuk kekecewaan karena tidak ada satupun anak-anak dari  Salor yang lulus dalam Seleksi  Kompetensi Dasar (SKD) membuat warga melakukan pemalangan terhadap jembatan Netto, yang merupakan penghubung darat antara Distrik Kurik dengan Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Senin (16/12).

Pemalangan dilakukan dengan menaruh pohon bambu dan daun kelapa muda yang selama ini digunakan sebagai salah satu bahan dalam simbol adat Marind di Merauke. Namun  pemalangan ini  tidka berlangsung lama, karena Kapolsek Kurik dan jajarannya langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pendekatan dan negosiasi dengan masyarakat.    

  Pj Gubernur Papua Selatan Komjen Polisi (Purn) Rudy Sufahriadi, kepada wartawan, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan mediasi karena  jembatan tersebut merupakan jalan umum.

Baca Juga :  Kapolda Sebut Merauke Terdepan dalam Pencapaian Vaksinasi

‘’Siapapun yang menutup jalan umum, pasti kita buka. Tidak boleh apapun resikonya.  Dan itu tugas kepolisian. Nanti saya sampaikan ke kepolisian  supaya melakukan mediasi. Kalau bisa diimbau itu akan sangat baik, tapi kalau tidak bisa maka diambil tindakan kepolisian,’’ tandasnya.

Wakapolres Merauke Kompok Dian Novita Piterz, SIK, mengatakan, pemalangan itu dilakukan masyarakat karena diduga warga  tidak puas akibat tidak ada peserta dari Salor yang lolos SKD CPNS Pemprov Papua Selatan.

‘’Tapi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pemalangan. Karena seleksi CPNS itu tidak melihat asal usulnya dia dari kampung atau distrik mana.  Dan itu yang menentukan kelulusan dari peserta sendiri,’’ katanya.   

Baca Juga :  Penyerapan Dana Otsus Masih di Bawah 75 Persen

Namun begitu, pemalangan  jembatan itu sudah dibuka setelah Kapolsek Kurik bersama anggotanya  turun ke lapangan dan lakukan pendekatan dengan warga yang melakukan pemalangan.

‘‘Disampaikan bahwa kalau menganggu kepentingan umum maka kami dari kepolisian turun tangan. Kalau memang mau audiensi terkait dengan CPNS maka silakan melalui jalurnya masing-masing,’’ terangnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Diduga sebagai bentuk kekecewaan karena tidak ada satupun anak-anak dari  Salor yang lulus dalam Seleksi  Kompetensi Dasar (SKD) membuat warga melakukan pemalangan terhadap jembatan Netto, yang merupakan penghubung darat antara Distrik Kurik dengan Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Senin (16/12).

Pemalangan dilakukan dengan menaruh pohon bambu dan daun kelapa muda yang selama ini digunakan sebagai salah satu bahan dalam simbol adat Marind di Merauke. Namun  pemalangan ini  tidka berlangsung lama, karena Kapolsek Kurik dan jajarannya langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pendekatan dan negosiasi dengan masyarakat.    

  Pj Gubernur Papua Selatan Komjen Polisi (Purn) Rudy Sufahriadi, kepada wartawan, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan mediasi karena  jembatan tersebut merupakan jalan umum.

Baca Juga :  Kapolres Akui, Ada 8 Warga yang Tertembak

‘’Siapapun yang menutup jalan umum, pasti kita buka. Tidak boleh apapun resikonya.  Dan itu tugas kepolisian. Nanti saya sampaikan ke kepolisian  supaya melakukan mediasi. Kalau bisa diimbau itu akan sangat baik, tapi kalau tidak bisa maka diambil tindakan kepolisian,’’ tandasnya.

Wakapolres Merauke Kompok Dian Novita Piterz, SIK, mengatakan, pemalangan itu dilakukan masyarakat karena diduga warga  tidak puas akibat tidak ada peserta dari Salor yang lolos SKD CPNS Pemprov Papua Selatan.

‘’Tapi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pemalangan. Karena seleksi CPNS itu tidak melihat asal usulnya dia dari kampung atau distrik mana.  Dan itu yang menentukan kelulusan dari peserta sendiri,’’ katanya.   

Baca Juga :  Datangi DPRD, SMPK Tuntut Tiga Tersangka Teripang Dibebaskan

Namun begitu, pemalangan  jembatan itu sudah dibuka setelah Kapolsek Kurik bersama anggotanya  turun ke lapangan dan lakukan pendekatan dengan warga yang melakukan pemalangan.

‘‘Disampaikan bahwa kalau menganggu kepentingan umum maka kami dari kepolisian turun tangan. Kalau memang mau audiensi terkait dengan CPNS maka silakan melalui jalurnya masing-masing,’’ terangnya. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya