Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Ketiga Capres Serius Ingin Selesaikan Persoalan Papua

JAYAPURA– Debat calon presiden episode pertama yang digelar Selasa (12/12) malam kemarin, masih menarik untuk dibahas. Masing-masing tim kampanye nasional baik Capres  01, 02, dan 03 menyatakan Capresnyalah yang tampil oke.

Bagaimana dengan penilaian pengamat sosial dari Universitas Cenderawasih Prof  Dr Avelinus Lefaan, dia menilai debat perdana berlangsung sangat menarik, sebab ketiga Capres  masing masing mengangkat masalah HAM dan Politik di Papua sebagai progam utama mereka.

Kemudian, ketiganya masing punya strategi  untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Strategi penyelesaian persoalan di Papua dalam depat Capres  sesuatu yang sangat dinanti-nantikan masyarakat.

“Karena silih bergantinya pemimpin di Republik ini, belum ada satupun yang berani membicarakan masalah Papua dalam forum debat nasional seperti ini,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (13/12) kemarin.

Persoalan di Papua kata Prof. Lefaan  bukan hanya persoalan politik, tapi masih banyak persoalan lain seperti sosial, ekonomi dan dan lain sebagainya. Sehingga penting bagi pemerintah pusat membahas hal itu dalam forum debat nasional.

“Dan dengan keberanian dari ketiga pasangan Capres  tersebut, menjadi hal utama yang menarik, karena dinanti-nantikan oleh masyarakat Papua selama ini,” ujarnya

Baca Juga :  Ketua I KNPB Merauke Ditangkap

Terkait langkah stategis yang disampaikan oleh ketiga Capres  kata Dosen Sosiologi Uncen itu, seluruhnya benar dan tepat. Hanya saja menurutnya ketiga gagasan tersebut tidak dapat berjalan secara terpisah.

Namun harus dilakukan secara kolaborasi. Sebab hal utama untuk menyelesaikan persoalan di Papua harus adanya ruang dialog terbuka. Dengan begitu akan menemukan keadilan dan membentuk rambu-rambu hukum seperti yang disampaikan oleh Capres  nomor urut 02.

“Dengan berdialog, kita akan tahu apakah ada keadilan di Papua, ketika kita temukan keadilan itu, barulah kita bentuk rambu-rambu hukum,” terangnya.

Dan dengan keberanian dari ketiga Capres  tersebut membahas persoalan di Papua bukti bahwa Capres  yang akan datang serius memikirkan nasib rakyat Papua.

Hanya saja pertanyaanya, apakah nantinya mereka bisa membuktikan hal itu dengan tindakan nyata atau tidak. Sebab menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua butuh komitmen untuk merealisasikan janji tersebut.

Sebab Masyarakat Papua sudah sejak lama menunggu bagaimana penyelesaian langkah stategis pemerintah dalam menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi di Papua selama ini terutama perosalan HAM dan politik di Papua.

Baca Juga :  Bulog: Stok Minyak Kita dan Beras Melimpah

“Jangan kemudian ini hanya gagasan belaka, kalau itu yang terjadi, maka tidak ada bedanya dengan pemimpin yang sebelumnya, yang wacana menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua,” tandasnya.

Sebab, persoalan Papua determinan bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Apabila Papua dalam kondisi tidak aman, maka akan berdampak pada seluruh aspek pembangunan di Indonesia.

Selain itu keberadaan Papua untuk Indonesia ini sangat berarti, sebab dengan sumber daya alam (SDA) yang dimilikinya memberikan kontribusi besar untuk pembangunan bangsa dan negara. “Sayangnya masyarakat di dalamnya sangat miskin,” tuturnya.

Alumni Uncen 1985 itu  mengatakan, pemerintah selama ini dalam memanajemen negara belum melakukan secara maksimal. Sebab kondisi ekonomi masyarakat Papua, tidak berbanding lurus dengan ketersediaan SDA yang ada didalamnya. Oleh sebab itu dari masing-masing gagasan Capres  saat ini,  harus dikolaborasi untuk presiden yang akan datang.

“Perspektif masing masing Capres , sudah sangat tepat untuk menyelesaikan Papua. Namun harus diutamakan dialog, karena dengan dialog barulah kita tahu dasar ketidakadilan dan kesejahteraan masyarakat Papua selama ini,” ungkapnya.

JAYAPURA– Debat calon presiden episode pertama yang digelar Selasa (12/12) malam kemarin, masih menarik untuk dibahas. Masing-masing tim kampanye nasional baik Capres  01, 02, dan 03 menyatakan Capresnyalah yang tampil oke.

Bagaimana dengan penilaian pengamat sosial dari Universitas Cenderawasih Prof  Dr Avelinus Lefaan, dia menilai debat perdana berlangsung sangat menarik, sebab ketiga Capres  masing masing mengangkat masalah HAM dan Politik di Papua sebagai progam utama mereka.

Kemudian, ketiganya masing punya strategi  untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Strategi penyelesaian persoalan di Papua dalam depat Capres  sesuatu yang sangat dinanti-nantikan masyarakat.

“Karena silih bergantinya pemimpin di Republik ini, belum ada satupun yang berani membicarakan masalah Papua dalam forum debat nasional seperti ini,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (13/12) kemarin.

Persoalan di Papua kata Prof. Lefaan  bukan hanya persoalan politik, tapi masih banyak persoalan lain seperti sosial, ekonomi dan dan lain sebagainya. Sehingga penting bagi pemerintah pusat membahas hal itu dalam forum debat nasional.

“Dan dengan keberanian dari ketiga pasangan Capres  tersebut, menjadi hal utama yang menarik, karena dinanti-nantikan oleh masyarakat Papua selama ini,” ujarnya

Baca Juga :  Pertegas Tak Ada Long March, 2.000 Personel Disiapkan

Terkait langkah stategis yang disampaikan oleh ketiga Capres  kata Dosen Sosiologi Uncen itu, seluruhnya benar dan tepat. Hanya saja menurutnya ketiga gagasan tersebut tidak dapat berjalan secara terpisah.

Namun harus dilakukan secara kolaborasi. Sebab hal utama untuk menyelesaikan persoalan di Papua harus adanya ruang dialog terbuka. Dengan begitu akan menemukan keadilan dan membentuk rambu-rambu hukum seperti yang disampaikan oleh Capres  nomor urut 02.

“Dengan berdialog, kita akan tahu apakah ada keadilan di Papua, ketika kita temukan keadilan itu, barulah kita bentuk rambu-rambu hukum,” terangnya.

Dan dengan keberanian dari ketiga Capres  tersebut membahas persoalan di Papua bukti bahwa Capres  yang akan datang serius memikirkan nasib rakyat Papua.

Hanya saja pertanyaanya, apakah nantinya mereka bisa membuktikan hal itu dengan tindakan nyata atau tidak. Sebab menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua butuh komitmen untuk merealisasikan janji tersebut.

Sebab Masyarakat Papua sudah sejak lama menunggu bagaimana penyelesaian langkah stategis pemerintah dalam menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi di Papua selama ini terutama perosalan HAM dan politik di Papua.

Baca Juga :  BTM: Masa Depan Provinsi Papua Ada di Mamberamo Raya

“Jangan kemudian ini hanya gagasan belaka, kalau itu yang terjadi, maka tidak ada bedanya dengan pemimpin yang sebelumnya, yang wacana menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua,” tandasnya.

Sebab, persoalan Papua determinan bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Apabila Papua dalam kondisi tidak aman, maka akan berdampak pada seluruh aspek pembangunan di Indonesia.

Selain itu keberadaan Papua untuk Indonesia ini sangat berarti, sebab dengan sumber daya alam (SDA) yang dimilikinya memberikan kontribusi besar untuk pembangunan bangsa dan negara. “Sayangnya masyarakat di dalamnya sangat miskin,” tuturnya.

Alumni Uncen 1985 itu  mengatakan, pemerintah selama ini dalam memanajemen negara belum melakukan secara maksimal. Sebab kondisi ekonomi masyarakat Papua, tidak berbanding lurus dengan ketersediaan SDA yang ada didalamnya. Oleh sebab itu dari masing-masing gagasan Capres  saat ini,  harus dikolaborasi untuk presiden yang akan datang.

“Perspektif masing masing Capres , sudah sangat tepat untuk menyelesaikan Papua. Namun harus diutamakan dialog, karena dengan dialog barulah kita tahu dasar ketidakadilan dan kesejahteraan masyarakat Papua selama ini,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya