Belum ada statemen resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini namun jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Dari laporan yang diterima Ceposonline.com jenazah ditemukan tak jauh dari Venue Paralayang, Skyland Distrik Jayapura Selatan.
Ia tergantung dengan posisi leher terikat tali nylon seukuran kelingking orang dewasa. Mata perempuan ini juga terbuka dengan posisi kepala miring ke kiri. Dugaan kuat jika wanita berusia 21 tahun ini tewas dengan cara gantung diri.
"Kita perlu memeriksa lebih lanjut lagi untuk memastikan identitas korban berdasarkan ciri-ciri korban. Ada ciri-ciri dari keluarga yang bisa ditemukan, antemortemnya, sidik jarinya, antemortem di gigi atau di DNAnya," kata Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (29/5).Â
Polisi yang langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pendataan. Dari keterangan saksi bernama Afano (25) dijelaskan bahwa Kamis (26/5) sekira pukul 02.30 WIT saat itu dirinya sedang berada di ujung jembatan dan menjaga portal yang menuju ke bagian bawah jembatan.
Berdasarkan penelusuran media ini, bangunan yang terbakar itu merupakan bekas tempat tinggal para pekerja bangunan yang sebelumnya mengerjakan saluran drainase yang terletak di samping Hotel Grand Tahara Sentani.
  Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas, S.H., S.IK., M.Pd melalui Kapolsek Jayapura Selatan Kompol Hendrik Seru, S.H membenarkan kejadian penemuan mayat tersebut.
Pihak Damkar sendiri bukan berarti mulus menjalankan upaya pemadaman melainkan selalu saja ada kendala di lapangan. Upaya penanganan kebakaran dikatakan bisa maksimal apabila ada sinergitas dengan stakeholder lain termasuk penyiapan sarana prasarana.
Sihar Tobing mengaku sangat kesal dengan kondisi itu. Pasalnya, jika dilihat dari beberapa kasus kebakaran yang terjadi di Kota Sentani sejauh ini, belum ada satupun korban kebakaran ini yang merasa harta bendanya berhasil terselamatkan oleh keberadaan pemadam kebakaran di Kabupaten Jayapura.
Dari keterangan Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota, Kompol Ida Pollimina Waymramra, SE., S.IK kejadian ini terjadi pada Rabu (4/5) pagi sekira pukul 06.00 WIT dimana akibat tabrakan ini satu orang meninggal dunia dan empat orang pejalan kaki lainnya terluka.
Dari 14 hari terakhir kasus pertama terjadi pada kebakaran di Km 9, Holtekamp Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada 27 April yang menewaskan 3 penghuni rumah. Selang beberapa hari atau pada 1 Mei, masih di wilayah Kota Jayapura tepatnya di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, 6 unit rumah dan kios ludes terbakar