Friday, April 19, 2024
33.7 C
Jayapura

TPA Koya Koso Terbakar

Waspadai Gas Metana di Tumpukan Sampah

JAYAPURA-Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah  di Koya Koso Distrik Abepura, dilaporkan terbakar sejak Sabtu (4/6) sekira pukul 17.00 WIT. Bahkan, hingga Minggu (5/6) siang kemarin, api masih membakar areal tempat pembuagan sampah, meski empat unit pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi.

   Kepala Damkar Kota Jayapura, Veronica S. Kirana mengaku mengalami  beberapa kendala sehingga api sulit untuk padam. “Kami sudah melakukan upaya pemadaman, namun ada kendala  yang kami hadapi,”ungkapnya.

  Menurutnya, kendala utama yang dihadapi, karena titik yang terbakar ini semakin membesar. Lokasi di ketinggian, berpeluang besar untuk penjalaran api dengan cepat. Selain itu, titik ketersediaan air di lokasi terdekat tidak ada. Ditambah pemadam  tidak mendapatkan bantuan suplai air dari kendaraan-kendaraan yang ada..

   Pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk memadamkan api agar tidak berdampak semakin luas, yang bisa merembet kampung terdekat. “Kami minta bantuan teman-teman dari AWC (Armada Water Canon, Red) Polresta. Kemudian beberapa pelaku usaha air isi ulang, pihak PDAM,” ujarnya.

   Meski api tidak terlalu besar, namun menurut Veronica, kondisinya masih sangat berbahaya, diduga meski tidak terlihat kobaran api di bagian atas, namun di bagian bawah tumpukan sampah bara api masih merambat.  “Kita tahu di daerah sini kan daerah-daerah ketinggian otomatis dengan angin yang kuat dan kemudian peluang-peluang untuk perambatan. Apalagi  ada sampah-sampah kering gampang sekali terjadi perambatan api. Kami hanya   mampu mencegah dari luar,” ujarnya.

  Pihaknya mengupayakan agar api tidak sampai merambat ke tempat gas metana. Karena dapat menimbulkan dampak yang lebih besar.  “Ini ada disampaikan oleh teman-teman dari DLH, bawah itu ada tempat untuk gas metana, kami upayakan perambatan api tidak sampai ke arah sana. Resiko sangat rawan untuk 2 kampung yang ada di bawah,” ujar Veronica yagn mengaku menstandbykan personelnya untuk antisipasi.

Baca Juga :  Wujud Toleransi, HMI Siap Bantu Amankan Perayaan Natal 

   Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dolfina Jece Mano mengaku akibat kebakaran TPA Koya Koso, armada pengangkut sampah belum bisa masuk ke lokasi TPA. Karena itu, dari hasil pertemuan dengan Penjabat Wali Kota, disiapkan dua alternative.

  “Yang pertama sampah tetap dibuang pada lokasi yang ada di sebelah, tepatnya di sebelah kantor. Tetapi alternatif kedua rencana untuk membuat TPA sementara berkoordinasi dengan pihak masyarakat di Nafri supaya mereka mau untuk memberikan kemudahan untuk kami masuk,” ujarnya.

  Dirinya berharap masyarakat Nafri dapat memberikan izin TPAnya agar sementara dapat disuplay sampah kembali. “Tumpukan sampah pada TPA Nafri tidak beraktivitas lagi setelah TPAnya dipindahkan ke Koya Koso. Untuk itu kami berharap masyarakat bisa mendukung untuk memberikan lahan ini untuk dipakai kembali sementara, bersifat sementara, sambil kita menangani,” ujarnya.

  Sementara itu, Kapolsek Abepura, AKP Lintong Simanjuntak, SH, MH menyampaikan bahwa pihaknya menurunkan 1 armada untuk membantu  pemadaman api serta menurunkan anggota personil untuk membantu mengamankan lokasi. “Kami menurunkan 1 Armada Water cannon untuk membantu pemadaman api yang di TPA ini. Dari segi pengamanan kerumunan, kami bantu juga agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” ujarnya.

Baca Juga :  Soal Dana Otsus, Frans Pekey Warning OPD

  Terkait dengan penyebab kebakaran, pihaknya masih belum dapat memastikan karena masih harus melakukan oleh TKP. “Kita belum bisa memastikan. Apakah terbakar atau dibakar. Kami masih berupaya untuk memadamkan api agar tidak menjalar kepada masyarakat. Jadi kita belum bisa memastikan dengan pasti,” ujarnya.

  Sementara itu, Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey yang datang langsung ke lokasi kebakaran mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi/ pihak terkait untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di TPA Koya Koso tersebut.

  “Telah sepakati bagaimana memadamkan api dengan armada pemadam dan Water Canon milik polisi, dan juga masalah persediaan air untuk melakukan pemadaman dengan meminta bantuan PDAM maupun pihak swasta,” ujarnya.

  Selain itu, pihaknya juga akan melokalisir dan mempersempit lokasi kebakaran dengan menggunakan alat berat agar memudahkan pemadaman api. Dirinya juga menyampaikan bahwa sementara menyiapkan lokasi penampungan sampah sementara di Nafri, karena sampah dari masyarakat di Kota Jayapura akan terus ada.

  “Langkah yang kita ambil yaitu menyiapkan lokasi penampungan sampah sementara di TPA Nafri. Tadi kami pun sudah koordinasi dengan Ondoafi, sebagai kepala kampung Nafri untuk penggunaan lahan itu kembali,” ujarnya.

   Posko penanganan juga akan dibangun untuk tempat berdiskusi semua unsur terkait, agar api tidak meluas. “Kita minta dukungan dari semua pihak untuk penanganan kebakaran TPA ini, agar pembuangan sampah tidak terhambat,” ujar Frans Pekey yanga mengaku terkait kejadian ini  akan mengupayakan pengadaan hydrant serta melarang masyarakat untuk membuang sampah langsung ke TPA. (Rhy/tri)

Waspadai Gas Metana di Tumpukan Sampah

JAYAPURA-Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah  di Koya Koso Distrik Abepura, dilaporkan terbakar sejak Sabtu (4/6) sekira pukul 17.00 WIT. Bahkan, hingga Minggu (5/6) siang kemarin, api masih membakar areal tempat pembuagan sampah, meski empat unit pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi.

   Kepala Damkar Kota Jayapura, Veronica S. Kirana mengaku mengalami  beberapa kendala sehingga api sulit untuk padam. “Kami sudah melakukan upaya pemadaman, namun ada kendala  yang kami hadapi,”ungkapnya.

  Menurutnya, kendala utama yang dihadapi, karena titik yang terbakar ini semakin membesar. Lokasi di ketinggian, berpeluang besar untuk penjalaran api dengan cepat. Selain itu, titik ketersediaan air di lokasi terdekat tidak ada. Ditambah pemadam  tidak mendapatkan bantuan suplai air dari kendaraan-kendaraan yang ada..

   Pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk memadamkan api agar tidak berdampak semakin luas, yang bisa merembet kampung terdekat. “Kami minta bantuan teman-teman dari AWC (Armada Water Canon, Red) Polresta. Kemudian beberapa pelaku usaha air isi ulang, pihak PDAM,” ujarnya.

   Meski api tidak terlalu besar, namun menurut Veronica, kondisinya masih sangat berbahaya, diduga meski tidak terlihat kobaran api di bagian atas, namun di bagian bawah tumpukan sampah bara api masih merambat.  “Kita tahu di daerah sini kan daerah-daerah ketinggian otomatis dengan angin yang kuat dan kemudian peluang-peluang untuk perambatan. Apalagi  ada sampah-sampah kering gampang sekali terjadi perambatan api. Kami hanya   mampu mencegah dari luar,” ujarnya.

  Pihaknya mengupayakan agar api tidak sampai merambat ke tempat gas metana. Karena dapat menimbulkan dampak yang lebih besar.  “Ini ada disampaikan oleh teman-teman dari DLH, bawah itu ada tempat untuk gas metana, kami upayakan perambatan api tidak sampai ke arah sana. Resiko sangat rawan untuk 2 kampung yang ada di bawah,” ujar Veronica yagn mengaku menstandbykan personelnya untuk antisipasi.

Baca Juga :  Seorang Nenek Tewas Sambil Memeluk Cucunya

   Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dolfina Jece Mano mengaku akibat kebakaran TPA Koya Koso, armada pengangkut sampah belum bisa masuk ke lokasi TPA. Karena itu, dari hasil pertemuan dengan Penjabat Wali Kota, disiapkan dua alternative.

  “Yang pertama sampah tetap dibuang pada lokasi yang ada di sebelah, tepatnya di sebelah kantor. Tetapi alternatif kedua rencana untuk membuat TPA sementara berkoordinasi dengan pihak masyarakat di Nafri supaya mereka mau untuk memberikan kemudahan untuk kami masuk,” ujarnya.

  Dirinya berharap masyarakat Nafri dapat memberikan izin TPAnya agar sementara dapat disuplay sampah kembali. “Tumpukan sampah pada TPA Nafri tidak beraktivitas lagi setelah TPAnya dipindahkan ke Koya Koso. Untuk itu kami berharap masyarakat bisa mendukung untuk memberikan lahan ini untuk dipakai kembali sementara, bersifat sementara, sambil kita menangani,” ujarnya.

  Sementara itu, Kapolsek Abepura, AKP Lintong Simanjuntak, SH, MH menyampaikan bahwa pihaknya menurunkan 1 armada untuk membantu  pemadaman api serta menurunkan anggota personil untuk membantu mengamankan lokasi. “Kami menurunkan 1 Armada Water cannon untuk membantu pemadaman api yang di TPA ini. Dari segi pengamanan kerumunan, kami bantu juga agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” ujarnya.

Baca Juga :  Sadis, Kepala Seorang Penambang Dipenggal

  Terkait dengan penyebab kebakaran, pihaknya masih belum dapat memastikan karena masih harus melakukan oleh TKP. “Kita belum bisa memastikan. Apakah terbakar atau dibakar. Kami masih berupaya untuk memadamkan api agar tidak menjalar kepada masyarakat. Jadi kita belum bisa memastikan dengan pasti,” ujarnya.

  Sementara itu, Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey yang datang langsung ke lokasi kebakaran mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi/ pihak terkait untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di TPA Koya Koso tersebut.

  “Telah sepakati bagaimana memadamkan api dengan armada pemadam dan Water Canon milik polisi, dan juga masalah persediaan air untuk melakukan pemadaman dengan meminta bantuan PDAM maupun pihak swasta,” ujarnya.

  Selain itu, pihaknya juga akan melokalisir dan mempersempit lokasi kebakaran dengan menggunakan alat berat agar memudahkan pemadaman api. Dirinya juga menyampaikan bahwa sementara menyiapkan lokasi penampungan sampah sementara di Nafri, karena sampah dari masyarakat di Kota Jayapura akan terus ada.

  “Langkah yang kita ambil yaitu menyiapkan lokasi penampungan sampah sementara di TPA Nafri. Tadi kami pun sudah koordinasi dengan Ondoafi, sebagai kepala kampung Nafri untuk penggunaan lahan itu kembali,” ujarnya.

   Posko penanganan juga akan dibangun untuk tempat berdiskusi semua unsur terkait, agar api tidak meluas. “Kita minta dukungan dari semua pihak untuk penanganan kebakaran TPA ini, agar pembuangan sampah tidak terhambat,” ujar Frans Pekey yanga mengaku terkait kejadian ini  akan mengupayakan pengadaan hydrant serta melarang masyarakat untuk membuang sampah langsung ke TPA. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya