Meski berada di dalam hutan dan jauh dari banyak hal apalagi teknologi, ternyata peralatan dokumentasi dan publikasi yang dimiliki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak kalah canggih. Malah peralatan seperti kamera foto maupun video dan alat komunikasi lainnya sudah seperti peralatan foto wedding.
Juru Bicara JDP Yan Christian Warrinusy menyebut, jalan damai dengan mendorong terjadinya dialog informal diantara pemerintah Indonesia dengan TPNPB atau yang diesbut sebagai KKB menjadi hal penting yang mesti dikedepankan saat ini.
Irjen Pol Mathius D.Fakhiri menegaskan bahwa aparat TNI-Polri siap dan tidak akan mundur dengan ancaman siapapun termasuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. “Aparat TNI-Polri siap, kita tidak akan mundur dengan siapapun mereka,” tegas Kapolda Papua.
Atase Kepolisian Selandia Baru telah melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri pada Rabu (15/2/2023) di Mako Brimob, Mile 32 Timika. Pertemuan berlangsung tertutup dari media. Atase Kepolisian Selandia Baru juga enggan memberi komentar kepada awak media.
“Kami meminta Pemkab lewat dinas dinas dan OPD terkait agar para pengungsi tetap memperoleh layanan dasar berupa tempat tinggal (shelter), makanan, air bersih, sanitasi dan layanan kesehatan,” beber Yohanes.
“Saya sudah kirim masyarakat masuk ke Distrik Paro untuk melakukan komunikasi langsung (dengan KKB). Kondisi pilot yang disandera sesuai informasi dari lapangan baik dan sehat,” kata Kondomo saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (14/2).
Selain menerjunkan pasukan, mereka mengambil langkah negosiasi melalui pendeta dan tokoh masyarakat setempat. Sementara lima orang penumpang pesawat dan 15 pekerja bangunan dipastikan telah dievakuasi.
Helikopter yang digunakan adalah Heli Polri Bell-412EP/P-300 dan Heli Karakal TNI AU EC-725/HT-7201. Ke 18 warga yang sebagian besar adalah pekerja bangunan Puskesmas ini langsung diterbangkan dari Nduga menuju Lanud Yohanis Kapiyau Kabupaten Mimika.
Ia menduga pembakaran dan penyanderaan yang dilakukan kelompok Egianus ini dikarenakan ada barang milik Egianus yang tak bisa terangkut pesawat. Yaung juga menyebut bahwa jika betul sang pilot disandera oleh kelompok KKB maka itu merupakan hal bodoh yang dilakukan. Mereka justru kehilangan simpati pada kelompok ini lantaran akan melanggar hukum humaniter.
Sembilan hari dilakukan pencarian terhadap para korban putusnya jembatan gantung akhirnya bisa tuntas. Ini setelah Kepolisian Resor Pegunungan Bintang yang dibantu masyarakat pada Senin (6/2)