Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring meminta Egianus Kogoya, salah satu pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan segera menyerahkan diri ke polisi.
Tak hanya peralatan kamera dan alat komunikasi yang berhasil disita oleh Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz 2023 beberapa hari lalu. Pada Minggu (19/2) tim ini kembali mengamankan puluhan barang bukti (BB) milik kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Nduga. Tim Gabungan TNI-Polri mengamankan barang temuan di Camp Simal yang diduga merupakan camp dari kelompok KKB Ndugama.
Evakuasi terhadap warga Alama ini lantaran pasca gerombolan KKB membakar pesawat Susi Air dan dibawa oleh Pilot Capt Philip Mark Mahrtens. Mereka terus melakukan aksi teror di beberapa wilayah di daerah pegunungan.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri, S.I.K mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih terus melakukan upaya – upaya untuk melakukan penyelamatan terhadap Pilot Susi Air Capt.
Meski berada di dalam hutan dan jauh dari banyak hal apalagi teknologi, ternyata peralatan dokumentasi dan publikasi yang dimiliki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak kalah canggih. Malah peralatan seperti kamera foto maupun video dan alat komunikasi lainnya sudah seperti peralatan foto wedding.
Juru Bicara JDP Yan Christian Warrinusy menyebut, jalan damai dengan mendorong terjadinya dialog informal diantara pemerintah Indonesia dengan TPNPB atau yang diesbut sebagai KKB menjadi hal penting yang mesti dikedepankan saat ini.
Irjen Pol Mathius D.Fakhiri menegaskan bahwa aparat TNI-Polri siap dan tidak akan mundur dengan ancaman siapapun termasuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. “Aparat TNI-Polri siap, kita tidak akan mundur dengan siapapun mereka,” tegas Kapolda Papua.
Atase Kepolisian Selandia Baru telah melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri pada Rabu (15/2/2023) di Mako Brimob, Mile 32 Timika. Pertemuan berlangsung tertutup dari media. Atase Kepolisian Selandia Baru juga enggan memberi komentar kepada awak media.
“Kami meminta Pemkab lewat dinas dinas dan OPD terkait agar para pengungsi tetap memperoleh layanan dasar berupa tempat tinggal (shelter), makanan, air bersih, sanitasi dan layanan kesehatan,” beber Yohanes.