Asisten Bidang Pemerintah Provinsi Papua Doren Wakerkwa, saat membuka kegiatan , Musyawarah Kerja dan Musyawarah Provinsi PMI Papua di hotel Relat , mengharapkan dalam pelaksanaan rapat kerja daerah sekaligus musyawarah diharapkan bisa lebih baik kedepannya.
"Yang saya kritisi itu penyamaan persepsi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, DPR Papua, MRP dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota inilah hal yang utama,"Ungkap Lauren kepada Cenderawasih Pos melalui selulernya, Selasa (8/3)
Bebi Tabuni merupakan karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) yang tewas bersama 7 karyawan lainnya akibat dibantai KKB di Kampung Jenggereng, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak saat sedang melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel, Rabu (2/3) lalu.
Sepanjang tahun 2021 hingga 2022, beberapa kejadian kekerasaan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga. Polsek Beoga mencatat ada sebanyak 11 kejadian di wilayah hukum Polsek Beoga.
Lagi – lagi cuaca yang tak menentu menjadi kendala untuk pesawat tiba di lokasi kejadian. Apalagi jika melihat dari foto yang dishare aparat keamanan, lokasi camp pekerja yang dibantai ini berada di ketinggian. Lokasinya dikelilingi jurang dan tebing terjal sehingga butuh perhitungan yang matang untuk mendarat.
Para mahasiswa ini datang satu per satu ke Kampus Uncen, setelah jumlah mereka mencapai puluhan orang. Mereka langsung melakukan orasi "Tolak DOB, Tolak DOB. Hidup mahasiswa, hidup rakyat" begitu teriakan para mahasiswa dalam orasi mereka di Gapura Kampus Uncen.
“Kami tidak melarang dilakukannya penyampaian apirasi namun caranya yang tidak tepat dan situasinya sedang tidak pas,” kata Kapolresta Gustav di ruang kerjanya, Senin (7/3).
Tidak dikeluarkannya izin oleh pihak Kepolisian, dianggap mahasiswa merupakan upaya pembungkaman demokrasi dan membatasi kreativitas mahasiswa dengan alasan yang menurut mahasiswa tidak masuk akal.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP., menjelaskan bahwa informasi kehilangan senjata sebenarnya bukan kehilangan atau pencurian. Tetapi hanya kelalaian dari anggota yang memegang senjata, dimana senjata itu bukan hilang dicuri di rumah melainkan terjatuh dan tercecer di jalan.
"Terlihat jelas dalam 3 kasus HAM di Papua yang masih mengendap di Papua dan juga vonis vonis kasus HAM yang terlalu rendah yang tidak membawa keadilan bagi korban dan keluarga korban, serta regulasi yang lemah," kata Jhon Gobai di Abepura, Minggu, (6/3).