“Minggu depan kita adakan vaksinasi, namun kita sasar yang Lansia terlebih mereka adalah orang orang rentan,”kata Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum, Selasa (15/11).
"Kasus Covid-19 di Kota Jayapura kini kembali meningkat, sudah mencapai 37 kasus dari data hari Kamis (10/11) malam lalu. Jadi kita memang harus hati-hati karena saat ini musim buah sehingga banyak yang bisa kena batuk pilek, tetapi ingat Covid dari pandemi menjadi endemi berarti masih ada walaupun sudah tidak membahayakan,"katanya, kemarin.
Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum menyampaikan menyampaikan, dengan adanya Surat Edaran tersebut menandakan biasanya kasus Covid dari Jawa akan datang ke Papua.
Pembina HKN sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengakui, HKN adalah salah satu kegiatan dalam rangka mempererat talisilahturahmi antara sesama instansi pelayanan kesehatan di Jayapura. Sebab, selama ini instasi pelayanan kesehatan dianggap kerja sendiri –sendiri, apakah itu Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, imigrasi, KKP, dan lainnya.
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang diperingati pada 12 November, Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan menggelar vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat sekitar.
Terlepas dari stok vaksin sebanyak 1000 vial tersebut, dr Aaron mengaku jika Dinas Kesehatan Provinsi juga baru saja menerima stok vaksin Covid-19. “Untuk saat ini tidak jadi masalah dengan stok vaksin karena stok vaksin kita tercukupi,”Kata dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Senin (7/11)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita, kepada wartawan mengungkapkan, untuk vaksinasi Covid-19, pihaknya menyiapkan 50 vial vaksin Fhiser. ‘’Hari ini kita siapkan 50 vial vaksin Fhiser. Seluruhnya merek Fhiser,’’ kata Nevil.
Nevile mengungkapkan, terhadap 5 obat sirup anak yang dilarang beredar seluruhnya sudah ditarik dari peredaran pasar di Merauke baiuk apotik maupun toko obat. Terhadap 7 obat sirup anak lainnya yang ditemukan etilen glikol yang menjadi penyebab pemicu gagal ginjal terhadap sejumlah anak tersebut, Nevile Muskita mengaku belum mendapatkan surat edaran dari Kementrian Kesehatan maupun BPOM Pusat.