Korban tewas dengan sejumlah luka di bagian punggung. Tak hanya itu, informasi lain menyebut korban tak hanya 1 melainkan 3 orang namun 2 lainnya yang salah satunya bernama Nobertus Kanggun mengalami luka parah.
Pelaku yang sehari-harinya berprofesi sebagai scurity pada salah satu perusahaan di Merauke itu berhasil ditangkap polisi. Kasus penikaman terhadap korban Vera Linda itu terjadi di kamar kost korban, 9 September sekitar pukul 08.00 WIT.
Kepada wartawan jenderal bintang dua ini mengatakan sebanyak 18 oknum anggota TNI yang ada di Yonif Rider 600 Modang akan dibawa ke Subdenpom Merauke untuk dilakukan pemeriksaan.
“Tiga (3) orang sudah dibawa ke Jayapura (1 pamen, 2 tamtama). Pamen akan kami prioritaskan untuk penyempurnaan berkas untuk segera disidangkan di Makassar,” kata Pangdam saat ditemui ketika membuka kompetisi Liga Santri di lapangan sepak bola Denzipur 10 KYD/Waena, Senin (12/9) kemarin.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa ini bagian dari aksi terror KKB. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (12/9) malam sekira pukul 20.00 WIT dimana kelompok ini masuk dalam wilayah Ngalum Kupel yang dipimpinan Nason Mimin. Kejadian pembakaran ini baru dilaporkan oleh warga setempat kepada aparat pada pukul 23.00 WIT.
Seorang pemuda di Merauke berinisial YPK berhasil ditangkap pihak Kepolisian Resor Merauke. Pemuda 24 tahun ini ditangkap saat petugas patroli cipta kondisi Polres Merauke yang dipimpin AKP Ahmad Nurung, SH melakukan razia di jalan Brawijaya depan Mapolres Merauke, Sabtu (10/9).
Ditemui media ini seusai mendatangi SPKT Polres Merauke tersebut, Ignatius Samkakai menjelaskan bahwa kedatangan dirinya bersama dengan 2 Kaur kampung tersebut untuk membuat laporan polisi terkait pemalsuan tandatangan yang dilakukan oleh Kepala Kampung Wambi untuk mencairkan dana kampung sebesar Rp 1,2 milliar di bank.
Kepala Penerangan Korem 174/Anim Ti Waninggap Mayor Inf. Laharuni, yang dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya mengungkapkan TNI masih terus melanjutkan pemeriksaan kasus penganiyaan yang menyebabkan satu warga sipil tewas dan lainnya luka-luka.
Lebih lanjut kata Iptu Alam, tim Opsnal yang dipimpin Aipda Dedes selaku Kanit Opsnal kemudian menyuruh si tukang ojek untuk mengantarkan barang tersebut sesuai kesepakatan dengan pelaku sambil dibuntuti dari belakang ke lokasi yang dijanjikan di seputaran Entrop Distrik Jayapura Selatan.
Dijelaskan, enam orang pelaku pembunuhan dan mutilasi di Mimika ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Khususnya oknum TNI. "Kita berharap penyelesaian kasus ini cepat, sesuai perintah Bapak Kasad, sehingga tidak menimbulkan kegaduahan di masyarakat yang menilai penanganan kasusus ini lambat," katanya