Bahkan, upaya untuk mengantisipasi hal ini sudah berlangsung sejak lama. Ini menjadi salah satu bagian perhatian prioritas pemkot Jayapura, untuk menjamin kambtibmas di kota Jayapura. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah tidak bekerja sendiri, tapi dengan menggandeng tokoh masyarakat, adat, FKUB, juga aparat keamanan.
 "Itu keterpaduan antara perguruan tinggi negeri dan swasta, yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih pikiran, ide dan gagasan terhadap peningkatan institusi sendiri, baik itu swasta maupun negeri," kata Rektor Uniyap Jayapura, Dr. Muhdi B. Ibrahim, Jumat (13/10).
  Ketua PKK Kota Jayapura, Maria Yuvita G. Pekey mengatakan, maksud dan tujuan dari kegiatan itu, untuk memperkuat integritas dan produktivitas generasi masa kini. Menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi muda, memperkuat generasi muda, berinovasi dan berwawasan kebangsaan.
 Namun apabila pada spanduk, maupun baliho tersebut termuat unsur kampanye, pihak Bawaslu akan mencabut dan memberikan peringatan bagi pihak yang bersangkutan. Diapun menyebut sejauh pengamatan Bawaslu Kota Jayapura, di Jayapura belum ada pihak yang melanggar proses pemilu.
Ketua KPU Kota Jayapura, Oktovianus Injama, melalui Kordinator Penyelenggara Pemilu 2024, Semuel Repasi, menyampaikan berbagai tahapan pemilu telah mereka kerjakan. Saat ini KPU Kota Jayapura sedang melakukan proses verfikasi terhadap hasil pencermatan rancangan data Daftar Calon Tetap (DPT), anggota DPRD Kota Jayapura.
  "Kemudian ada aksi kebersihan dan tanam pohon, bersama pemuda dan OKP, terutama OKP yang menerima hibah dari Pemkot Jayapura, mulai dari HMI, PMKRI, KNPI, GMNI, komunitas Pancasila dan karang taruna. Kemudian ada juga keterlibatan dari Pramuka,"kata Rocky Bebena, Rabu (11/10).
Pemerintah kota Jayapura melalui dinas terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura pemetaan  terhadap daerah-daerah yang menjadi titik rawan terjadinya bencana alam yang bisa saja berdampak buruk bagi keberlangsungan masyarakat di kota Jayapura.
 Selama ini, setiap tahun dilakukan evaluasi dan selama itu pula OPD terkait selalu menyebut kalimat terjadi kebocoran. Hanya anehnya parkiran liar terus marak dengan berbagai tarif yang berbeda – beda. Untuk wilayah Entrop yang bisa dibilang paling banyak juru parkir (Jukir).
Diduga korban dalam pengaruh minuman keras saat kejadian kecelakaan ini terjadi di Jembatan Youtefa, tepatnya tidak jauh dari Pos Jembatan Youtefa Distrik Jayapura pada Selasa (10/10) dini hari sekira pukul 02.30 WIT.
 Kapolsek Muara Tami AKP T. B. Silitonga menjelaskan bahwa bahwa korban pada Senin (9/10) saat itu mengendarai sepeda motor merk Honda CB 150 R tanpa plat nomor dan kejadian tersebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIT.