Polda Papua menyatakan siap memberi perlindungan kepada para pihak yang sempat disebut oleh TPNPB-OPM untuk dijadikan target sasaran karena ikut mendorong Daerah Otonom Baru (DOB).
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom menyatakan bahwa kelompok Egianus Kogeya bertanggung jawab atas aksi penembakan itu. Bahkan mereka mengklaim bahwa TPNPB sempat menguasai lapangan terbang dan menembaki pesawat selama 15 menit. “Dalam aksi ini tidak ada perlawanan dari pihak TNI-Polri,” klaim Sebby.
KKB dilaporkan menembak pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air jenis caravan dengan nomor registrasi PK-SMG. Pesawat yang terbang dari Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya ini, ditembak saat pesawat sudah mendarat di Bandara Kenyam sekira pukul 10.50 WIT.
TPNPB menyatakan siap menembak mati aktor oknum pemekaran DOB dan Otsus Jilid II di Papua. Hal tersebut disampaikan dalam siaran pers manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM, Senin (6/6) kemarin.
“Pelantikan ini adalah simbol perlawanan terhadap Negara Indonesia, juga menolak Otsus, Pemekaran dan Daerah Otonomi Baru (DOB),” kata Demianus kepada Cenderawasih Pos, Selasa (31/5) lalu.
Selain menebar teror, Kelenak Murib juga melakukan tindak kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik dari kubu TPNPB-OPM maupun dari TNI-Polri serta warga sipil. Hal ini membuat berang Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si.
Hampir 20-an rumah maupun kios yang terbakar dan sempat muncul isu bahwa kebakaran ini adalah by design alias sengaja direncanakan oleh pihak TNI-Polri untuk menciptakan situasi daerah yang rawan hingga akhirnya patut dibangun Polres.
Pengibaran BK ini dilakukan di sebuah papan reklame tepatnya dipertigaan jalan Yosudarso-patimura, sedangkan lokasi painnya di ujung pagar kantor Balai Taman Nasional Lorenz Wamena yang berada di Jalan SD Percobaan Wamena, dan saat ditemukan semua sudah diturunkan oleh Anggota Polres Jayawijaya.
Pasalnya, pembangunan di Kabupaten Puncak tidak bisa berjalan dengan baik. Bahkan dalam waktu yang singkat, banyak rumah dibakar serta pelayanan pendidikan maupun kesehatan tidak bisa berjalan dengan baik. Termasuk tidak sedikit nyawa yang melayang baik itu warga sipil, anggota TNI-Polri maupun TPNPB-OPM.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/5) lalu, dimana dua anggota TPNPB yang tewas adalah Aminggau Labene dan Laris Murib. Kejadian ini terjadi sekira 17.00 WIT di Jalan Towenggi, Ilaga ibu kota Kabupaten Puncak Papua.