Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Kontak Tembak di Nduga, Satu Prajurit TNI Tewas

JAYAPURA – Kekerasan bersenjata di daerah pegunungan kembali meminta korban. Seorang prajurit TNI bernama Pratu Hamdan tewas setelah tertembak oleh Kelompok bersenjata. Kelompok yang oleh TNI disebut sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) wilayah Nduga yang pimpinan Egianus Kogoya. Terkait informasi ini Danrem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring selaku Dankolakops membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa telah terjadi kontak tembak antara gerombolan KST dengan Prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad yang mengakibatkan 1 orang Prajurit TNI tertembak dan meninggal dunia. Ini terjadi di Pos Yal Distrik Yal Kabupaten Nduga, Senin (3/4) sekira pukul 09.40 WIT.  “1 orang Prajurit TNI bernama Pratu H tertembak Kejadian ini berlangsungdi Pos Yal Distrik, Yal Kabupaten Nduga, hari ini (Senin 3/4)” ujar Danrem melalui rillis tertulisnya, senin (2/4).

Baca Juga :  Bupati Mamteng Minta Warga Walak Bersatu

Dijelaskan bahwa saat ini prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad tengah bersiaga mengantisipasi aksi susulan dari pihak gerombolan KST. “Jenasah yang gugur sudah dievakuasi ke Timika untuk dilakukan pemulasaran Jenazah di RSUD Timika dan direncanakan besok (Selasa, 4 April) jenazah akan diterbangkan menuju keluarga di Kampung halamannya di Sumbawa,” jelas Danrem dalam pernyataannya, Senin sore.
Informasi lain menyebut bahwa kejadian ini berawal sekitar pukul 09.40 WIT, Pos Kotis Mbua menerima laporan dari Pos Yal bahwa telah terjadi penembakan oleh kelompok sipil bersenjata di Pos Yal. Dari penembakan tersebut ternyata ada seorang prajurit yakni Pratu Hamdan terkena. Korban disebutkan sedang melaksanakan penjagaan Pos Gapura 2 dan tertembak di bagian kepala.
Setelah penembakan ini sempat terjadi kontak tembak disekitar pos dan jika dilihat dari posisi luka korban diketahui arah tembakan diperkirakan dari bukit Pos Yigi yang berjarak sekitar 300-400 meter dan diduga penembbak menggunakan senjata api laras panjang. “Saat ini pasukan masih berjaga – jaga untuk mengantisipasi aksi susulan,” beber Danrem. (ade/rel)

Baca Juga :  Tetap Yakin Meski Dirasa Lambat

JAYAPURA – Kekerasan bersenjata di daerah pegunungan kembali meminta korban. Seorang prajurit TNI bernama Pratu Hamdan tewas setelah tertembak oleh Kelompok bersenjata. Kelompok yang oleh TNI disebut sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) wilayah Nduga yang pimpinan Egianus Kogoya. Terkait informasi ini Danrem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring selaku Dankolakops membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa telah terjadi kontak tembak antara gerombolan KST dengan Prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad yang mengakibatkan 1 orang Prajurit TNI tertembak dan meninggal dunia. Ini terjadi di Pos Yal Distrik Yal Kabupaten Nduga, Senin (3/4) sekira pukul 09.40 WIT.  “1 orang Prajurit TNI bernama Pratu H tertembak Kejadian ini berlangsungdi Pos Yal Distrik, Yal Kabupaten Nduga, hari ini (Senin 3/4)” ujar Danrem melalui rillis tertulisnya, senin (2/4).

Baca Juga :  Bupati Mamteng Minta Warga Walak Bersatu

Dijelaskan bahwa saat ini prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad tengah bersiaga mengantisipasi aksi susulan dari pihak gerombolan KST. “Jenasah yang gugur sudah dievakuasi ke Timika untuk dilakukan pemulasaran Jenazah di RSUD Timika dan direncanakan besok (Selasa, 4 April) jenazah akan diterbangkan menuju keluarga di Kampung halamannya di Sumbawa,” jelas Danrem dalam pernyataannya, Senin sore.
Informasi lain menyebut bahwa kejadian ini berawal sekitar pukul 09.40 WIT, Pos Kotis Mbua menerima laporan dari Pos Yal bahwa telah terjadi penembakan oleh kelompok sipil bersenjata di Pos Yal. Dari penembakan tersebut ternyata ada seorang prajurit yakni Pratu Hamdan terkena. Korban disebutkan sedang melaksanakan penjagaan Pos Gapura 2 dan tertembak di bagian kepala.
Setelah penembakan ini sempat terjadi kontak tembak disekitar pos dan jika dilihat dari posisi luka korban diketahui arah tembakan diperkirakan dari bukit Pos Yigi yang berjarak sekitar 300-400 meter dan diduga penembbak menggunakan senjata api laras panjang. “Saat ini pasukan masih berjaga – jaga untuk mengantisipasi aksi susulan,” beber Danrem. (ade/rel)

Baca Juga :  Saksi MRP Akui RDP Dibungkam Negara Secara Tersistem  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya