Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Medan yang Sulit Jadi Kendala Penyelamatan Pilot

Selama Ramadan Tiga Prajurit TNI Gugur di Papua

JAYAPURA – Upaya penegakan hukum terkait penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens yang sudah kurang lebih 2 bulan usai disandera  di Distrik Paro, Nduga hingga kini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Aparat Satgas Damai Cartenz belum mengetahui persis dimana titik pilot asal New Zealand tersebut berada.

Satu yang menjadi kendala adalah medan di wilayah pegunungan yang tidak mudah untuk dilalui. Banyak kawasan pegunungan yang cukup tinggi ditambah dengan curahh hujan serta wilayah yang sulit dijangkau.

Belum lagi tim yang dipimpin oleh Brigjend TNI J.O Sembiring ini  ditugasi untuk menyelamatkan sang pilot dalam keadaan hidup. “Tim masih melakukan pencarian dan penjajakan dan memang tidak mudah yang dihadapi terutama medan di Puncak, Trikora tapi yang utama adalah keselamatan pilot itu sendiri,” kata Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol I.G.G. Era Adhinata kepada wartawan di Timika, Senin (10/4).

Baca Juga :  BEM dan MPM Tolak Kerja Sama Uncen- Korem 172/PWY

Meski demikian ada upaya – upaya lain yang juga terus dilakukan tak hanya dengan melakukan pengejaran tetapi juga melalui loby lewat  sejumlah tokoh. 

Sementara kata J.O Sembiring ada upaya untuk melemahkan upaya yang dilakukan oleh TNI Polri. Itu biasa dilakukan oleh Jubir TPN PB, Sebby Sembom yang selalu menyampaikan untuk menghentikan operasi militer di Papua.

Hal tersebut lanjut Sembiring   hanya bagian dari propaganda yang dimainkan. “Kami tegaskan bahwa operasi yang kami lakukan adalah operasi smart approach yang merupakan kombinasi dari hard approach dengan soft approach untuk mendukung penegakan hukum,” tegas J.O  Sembiring.

Lalu kepada pelaku teror ia meminta untuk segera menyerahkan diri sebab jika tidak akan dikejar dan ditindak.

Baca Juga :  Papua Tengah Sepakat Ibu Kotanya Nabire

Pihaknya berterimakasih kepada masyarakat khususnnya Nduga perbatasan Kuyawage, perbatasan Puncak, perbatasan Agas yang dianggap berani menyampaikan keberadaan pelaku terror.

“Kami sampaikan agar masyarakat harus berani menolak mereka dan laporkan kepada aparat jika mengetahui keberadaan mereka. Mereka adalah kelompok yang menghambat pembangunan di Papua dan ini adalah kelompok yang menjadi musuh bersama sebab,” sambung jenderal bintang satu ini.

Teberadaan tim gabungan ini   ditegaskan untuk mendukung terciptanya situasi keamanan yang kondusif untuk mendorong pembangunan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi mewujudkan perdamaian di Papua dan mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah.

“Kami komit mendukung penyampaian presiden membantu masyarakat terpencil dan terisolir mendorong pembangunan,”  tutupnya.(gin)

Selama Ramadan Tiga Prajurit TNI Gugur di Papua

JAYAPURA – Upaya penegakan hukum terkait penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens yang sudah kurang lebih 2 bulan usai disandera  di Distrik Paro, Nduga hingga kini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Aparat Satgas Damai Cartenz belum mengetahui persis dimana titik pilot asal New Zealand tersebut berada.

Satu yang menjadi kendala adalah medan di wilayah pegunungan yang tidak mudah untuk dilalui. Banyak kawasan pegunungan yang cukup tinggi ditambah dengan curahh hujan serta wilayah yang sulit dijangkau.

Belum lagi tim yang dipimpin oleh Brigjend TNI J.O Sembiring ini  ditugasi untuk menyelamatkan sang pilot dalam keadaan hidup. “Tim masih melakukan pencarian dan penjajakan dan memang tidak mudah yang dihadapi terutama medan di Puncak, Trikora tapi yang utama adalah keselamatan pilot itu sendiri,” kata Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol I.G.G. Era Adhinata kepada wartawan di Timika, Senin (10/4).

Baca Juga :  BEM dan MPM Tolak Kerja Sama Uncen- Korem 172/PWY

Meski demikian ada upaya – upaya lain yang juga terus dilakukan tak hanya dengan melakukan pengejaran tetapi juga melalui loby lewat  sejumlah tokoh. 

Sementara kata J.O Sembiring ada upaya untuk melemahkan upaya yang dilakukan oleh TNI Polri. Itu biasa dilakukan oleh Jubir TPN PB, Sebby Sembom yang selalu menyampaikan untuk menghentikan operasi militer di Papua.

Hal tersebut lanjut Sembiring   hanya bagian dari propaganda yang dimainkan. “Kami tegaskan bahwa operasi yang kami lakukan adalah operasi smart approach yang merupakan kombinasi dari hard approach dengan soft approach untuk mendukung penegakan hukum,” tegas J.O  Sembiring.

Lalu kepada pelaku teror ia meminta untuk segera menyerahkan diri sebab jika tidak akan dikejar dan ditindak.

Baca Juga :  Kenius Kogoya Dianggap Paling Tepat Dampingi Gubernur

Pihaknya berterimakasih kepada masyarakat khususnnya Nduga perbatasan Kuyawage, perbatasan Puncak, perbatasan Agas yang dianggap berani menyampaikan keberadaan pelaku terror.

“Kami sampaikan agar masyarakat harus berani menolak mereka dan laporkan kepada aparat jika mengetahui keberadaan mereka. Mereka adalah kelompok yang menghambat pembangunan di Papua dan ini adalah kelompok yang menjadi musuh bersama sebab,” sambung jenderal bintang satu ini.

Teberadaan tim gabungan ini   ditegaskan untuk mendukung terciptanya situasi keamanan yang kondusif untuk mendorong pembangunan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi mewujudkan perdamaian di Papua dan mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah.

“Kami komit mendukung penyampaian presiden membantu masyarakat terpencil dan terisolir mendorong pembangunan,”  tutupnya.(gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya