Penangkapan ini dijelaskan Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., SIK., MH., berawal ketika anggota Polres Yalimo sedang patroli dan melihat pengendara sepeda motor yang perilakunya mencurigakan.
Seorang prajurit TNI bernama Prada Bryl Kholif Al Rohman gugur dari aksi saling tembak tersebut. Pihak TNI juga belum bisa memberikan data lebih lantaran kondisi jaringan komunikasi yang sulit tembus.
Polisi sendiri kata Kapolda Mathius Fakhiri belum bisa menentukan siapa pelaku pembunuhan tersebut dan hingga kini masih menunggu. “Secara teknis kepolisian kami sedang mendalami urut-urutan dari waktu ke waktu kejadian. Kami minta dari Polda mempelajari, sebab pasti ada saksi karena disekitar itu ada kantor atau rumah,” kata Fakhiri saat ditemui disela-sela kegiatan lomba dayung di Pantai Dok II, Selasa (28/6).
Korban tewas saat bermain badminton di GOR DPR Kabupaten Deiyai, Minggu (26/6) sekira pukul 21.34 WIT. Korban diketahui bekerja sebagai pedagang yang tinggal di Distrik Waghete, Kabupaten Deiyai.
Direktorat Kriminal Umum Polda Papua dan Polres Jayawijaya kembali melakukan reposisi kasus pembunuhan anggota Brimob Batalyon D Wamena Bripda Fernando Diego Rumaropen dan perampasan senjata jenis sniper styer serta AK 101 yang terjadi tanggal 18 Juni lalu.
Kelompok tersebut telah mengakui bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut serta perampasan dua senjata jenis AK 101 dan SSG08. Kedua senjata itu sedang dikirim dari Distrik Napua ke Nduga.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, prosesi pemakaman jenazah dimulai pukul 13.20 WIT., dimana pihak keluarga yang dipimpin Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, M.Si., melepas jenazah dan diserahkan kepada Kapolres Jayawijaya AKBP. Muh. Safei AB, SE., untuk dimakamkan.
Hasil pengembangan penyelidikan tewasnya Bripda Diego Rumaropen di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya mulai menemukan titik terang. Polisi menyebut bahwa pelaku merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari wilayah Kabupaten Nduga.
Pertemuan bersama dengan Avsec Angkasa Pura, Lanud Silas Papare, Satgas Kopasgat, Security Officer Screening Bandara Sentani dan Para Protokol Bandara Sentani tersebut dilaksanakan di Aula Base Ops Lanud Silas Papare, Jum’at (17/6) lalu.
Umar Pagawak yang merupakan kakek dari almarhum Bripda Diego Rumaropen menyatakan, jika keluarga besarnya sangat tidak puas dan mempertanyakan apakah seorang Danki tidak tahu kalau lokasi yang digunakan untuk menembak sapi itu daerah rawan. Sebab anggota yang sudah lama berada di Wamena, jika ingin ke sana juga pasti membawa 5 sampai dengan 10 orang.