Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hari ini Panglima TNI, KSAD dan Pangkostrad Terbang ke Papua

JAKARTA – Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menyampaikan. Para prajurit di Papua memang bergerak di bawah komando Mabes TNI. Operasi yang mereka lakukan di bawah kendali panglima TNI. Meski menyebabkan duka, aksi KST di wilayah Mugi-Mam tidak lantas membuat TNI mundur.

Julius memastikan, upaya pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air tetap mereka laksanakan. ”TNI sebagai patriot NKRI, tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua,” imbuhnya.

  Menurut Julius, seluruh jajaran TNI ingin pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air segera tuntas. Namun, mereka juga ingin tidak ada lagi korban. Untuk itu, operasi yang dilaksanakan TNI bersama Polri bersifat smart operation.

”Dimana kami ingin mengurangi jatuhnya korban,” tegas dia. Bagaimana operasi itu berjalan dan prajurit dari satuan mana saja yang terlibat? dia tidak bisa menyampaikan itu kepada publik. ”Karena itu sifatnya sangat-sangat rahasia,” jelasnya.

Baca Juga :  Besok, BBMKG Wilayah V dan Kemenag Papua Laksanakan Pengamatan Rukyat Hilal

Julius menambahkan, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan bertolak ke Papua hari ini (17/4). Orang nomor satu di TNI itu akan turut didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak. “Betul,” ungkap Julius mengonfirmasi rencana keberangkatan Yudo ke Papua.

Dia pun menekankan kembali arahan panglima TNI yang meminta seluruh jajarannya di Papua tidak ragu-ragu bertindak. ”Panglima berkali-kali tegaskan jangan ragu-ragu, tegas, dan terukur, dalam lakukan aksi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan duka atas kembali gugurnya prajurit TNI di tanah Papua. Dia berharap, kasus ini segera direspon secara cepat oleh negara. ”Negara harus bertanggung jawab,” ujarnya kemarin.

Baca Juga :  Berantas Korupsi di Papua, KPK Jangan Tebang Pilih!

AHY menjelaskan, kasus ini bukan kali pertama terjadi. Di mana warga sipil, aparat keamanan hingga Warga Negara Asing (WNA) secara bergilir terus menjadi korban KTSP.

Pihaknya menilai, kasus yang terus terjadi menunjukkan penanganan belum berhasil. ”Seolah kita abai terhadap kondisi di Papua. Mana janji yang diberikan Pemerintah untuk menghadirkan kedamaian?,” tagih AHY. Dia berharap, negara bisa menyelesaikan persoalan di Papua harus dengan tangan dingin. Di mana pendekatan keamanan harus dijalankan dengan efektif.

Selain itu, dia juga mendesak agar keadilan dan kesejahteraan bisa diwujudkan. ”Kunci hadirnya kedamaian adalah melalui pendekatan keadilan dan kesejahteraan,” kata putra sulung SBY itu. Terakhir, dia mengajak publik untuk melakukan pencarian terhadap prajurit yang hilang. Diakuinya, pekerjaan itu bukan sesuatu yang mudah, karena medan Papua yang sulit dan cuaca yang ekstrim. (far/syn)

JAKARTA – Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menyampaikan. Para prajurit di Papua memang bergerak di bawah komando Mabes TNI. Operasi yang mereka lakukan di bawah kendali panglima TNI. Meski menyebabkan duka, aksi KST di wilayah Mugi-Mam tidak lantas membuat TNI mundur.

Julius memastikan, upaya pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air tetap mereka laksanakan. ”TNI sebagai patriot NKRI, tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua,” imbuhnya.

  Menurut Julius, seluruh jajaran TNI ingin pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air segera tuntas. Namun, mereka juga ingin tidak ada lagi korban. Untuk itu, operasi yang dilaksanakan TNI bersama Polri bersifat smart operation.

”Dimana kami ingin mengurangi jatuhnya korban,” tegas dia. Bagaimana operasi itu berjalan dan prajurit dari satuan mana saja yang terlibat? dia tidak bisa menyampaikan itu kepada publik. ”Karena itu sifatnya sangat-sangat rahasia,” jelasnya.

Baca Juga :  Polisi yang Terkena Panah Bakal Dirujuk ke Jakarta

Julius menambahkan, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan bertolak ke Papua hari ini (17/4). Orang nomor satu di TNI itu akan turut didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak. “Betul,” ungkap Julius mengonfirmasi rencana keberangkatan Yudo ke Papua.

Dia pun menekankan kembali arahan panglima TNI yang meminta seluruh jajarannya di Papua tidak ragu-ragu bertindak. ”Panglima berkali-kali tegaskan jangan ragu-ragu, tegas, dan terukur, dalam lakukan aksi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan duka atas kembali gugurnya prajurit TNI di tanah Papua. Dia berharap, kasus ini segera direspon secara cepat oleh negara. ”Negara harus bertanggung jawab,” ujarnya kemarin.

Baca Juga :  Satu Personel Tertembak, Satgas Damai Cartenz Kejar KKB Pegubin

AHY menjelaskan, kasus ini bukan kali pertama terjadi. Di mana warga sipil, aparat keamanan hingga Warga Negara Asing (WNA) secara bergilir terus menjadi korban KTSP.

Pihaknya menilai, kasus yang terus terjadi menunjukkan penanganan belum berhasil. ”Seolah kita abai terhadap kondisi di Papua. Mana janji yang diberikan Pemerintah untuk menghadirkan kedamaian?,” tagih AHY. Dia berharap, negara bisa menyelesaikan persoalan di Papua harus dengan tangan dingin. Di mana pendekatan keamanan harus dijalankan dengan efektif.

Selain itu, dia juga mendesak agar keadilan dan kesejahteraan bisa diwujudkan. ”Kunci hadirnya kedamaian adalah melalui pendekatan keadilan dan kesejahteraan,” kata putra sulung SBY itu. Terakhir, dia mengajak publik untuk melakukan pencarian terhadap prajurit yang hilang. Diakuinya, pekerjaan itu bukan sesuatu yang mudah, karena medan Papua yang sulit dan cuaca yang ekstrim. (far/syn)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya