PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MSi menyatakan pertemuan ini dilakukan untuk mensinkronisasi data untuk penerima bantuan dan bagaimana mendorong percepatan penyaluran bantuan tersebut, seperti penyaluran beras sudah dilakukan untuk 17 Distrik dan sudah berjalan banyak, hanya saja ada usulan dari masyarakat untuk menyamakan data.
  Dia mengatakan, penanganan terhadap orang dengan gangguan jiwa di Kota Jayapura ini akan dilakukan lebih tegas lagi oleh Pemkot Jayapura ke depannya. Tentunya dengan melihat kondisi dan kejadian yang terjadi, terkait dengan keberadaan orang dengan gangguan jiwa yang ada di Kota Jayapura yang mana jumlahnya saat ini cukup banyak.
Paulus membenarkan, bayi yang kini telah berusia 1 bulan itu telah dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika ke Panti Asuhan Santa Susana setelah 26 hari menjalani perawatan secara intensif.Â
"Kalau bantuan saat ini dari partai, ada satunya dari Partai PKS, hari pertama mereka  meninjau lokasi, kemudian memberikan bantuan makanan dan sembako, sementara dari Dinas Sosial, tetap memberikan pelayanan berupa makanan siap saji selama satu minggu," jelasnya.
 Ia mengaku untuk tenda darurat tidak bisa pasang dikarenakan kondisi di lokasi kejadian tersebut adalah rawa. Ia menjelaskan Dinas Sosial hanya bisa memberikan terpal dan makanan siap saji selama masa darurat berlangsung.
Menurutnya, berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (p3ke) yang dikeluarkan oleh kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan republik indonesia (kemenko pmk ri), bahwa data masyarakat miskin ekstrem di provinsi papua tengah yaitu sebesar 71.388 jiwa yang tersebar di 8 (delapan) kabupaten se-provinsi papua Tengah.
Kapolsek Bokondini Iptu Remi Kogoya menyatakan kehadiran aparat TNI-Polri baik dari Polsek (Bhabinkamtibmas) maupun Koramil (Babinsa) adalah memberikan pelayanan pengamanan dalam hal proses pembagian bantuan beras, agar tertib, sehingga tidak terjadi desak - desakan antar warga yang berantusias sebagai penerima bantuan. ujarnya
Dia mengatakan, ada 9 kepala keluarga dan 42 jiwa yang menjadi korban dari peristiwa kebakaran di Abepura Kota Jayapura itu. Karena itu pemerintah juga melakukan upaya-upaya penanganan yang sama seperti terhadap para korban bencana kebakaran sebelumnya.Â
  Dia mengatakan, total dana yang disiapkan oleh Pemkot Jayapura sebanyak Rp 1 miliar. Dan itu diberikan kepada 150 mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan studi akhir, sementara 250 mahasiswa masih dalam proses perkuliahan.
  Salah satu upaya yang perhatian yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam waktu dekat ini akan melakukan kunjungan ke beberapa lokasi tempat anak-anak jalanan berada, bertepatan dengan hari ulang tahun Korpri. Pemerintah akan memberikan bantuan dan anjang sana.