Friday, November 7, 2025
27.7 C
Jayapura

Terlihat Tegang dan Tak Maksimal Manfaatkan Waktu

JAYAPURA – Antusiasme mewarnai debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Papua tahun 2025 yang dilaksanakan di Aula lantai lV Gedung KPU Papua, Rabu (30/7) malam. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu berakhir menarik dan banyak cerita.

Antusiasme para pendukung dari kedua pasangan calon tetap tinggi meski dibatasi hanya 40 orang yang boleh memasuki ruang debat. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Benhur Tomi Mano-Constan Karma (BTM-CK) mengenakan kemeja kotak-kotak merah dengan bawahan hitam. Untuk pendukungnya sebagian mengenakan pakaian merah dan putih.

Sementara itu, paslon nomor 2, Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen (MARI-YO) mengenakan pakai kemeja putih bawahan hitam. Kemudian para pendukungnya juga mengenakan pakaian sesuai dengan partainya masing-masing.

Baca Juga :  Pleno KPU Kabupaten, Paslon Roni Omba-Marselinus Unggul Sementara

Tak hanya menyampaikan visi dan misi, pada debat publik ini juga mengusung tema “Papua Sejahtera, Maju, Inklusif, dan berkelanjutan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Terdapat lima sub tema, yaitu, Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Dasar bagi Seluruh Rakyat Papua, Membangun Infrastruktur dan Ekonomi Lokal yang Tangguh dan Berkelanjutan, Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Melayani Masyarakat.

Kemudian, Harmoni Sosial dan Penguatan Peran Kelompok Rentan dalam Pembangunan, Meneguhkan Papua dalam Bingkai NKRI melalui Pendidikan, Budaya dan Kebangsaan. Ketua KPU Provinsi Papua Diana Dorthea Simbiak mengatakan, debat publik ini berdasarkan tahapan jadwal pasca putusan MK. Hal tersebut disampaikan Dorthea kepada Cenderawasih Pos usai debat.

Baca Juga :  Masih Ditemukan Ratusan Data Ganda Antar Kabupaten dan Provinsi 

JAYAPURA – Antusiasme mewarnai debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Papua tahun 2025 yang dilaksanakan di Aula lantai lV Gedung KPU Papua, Rabu (30/7) malam. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu berakhir menarik dan banyak cerita.

Antusiasme para pendukung dari kedua pasangan calon tetap tinggi meski dibatasi hanya 40 orang yang boleh memasuki ruang debat. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Benhur Tomi Mano-Constan Karma (BTM-CK) mengenakan kemeja kotak-kotak merah dengan bawahan hitam. Untuk pendukungnya sebagian mengenakan pakaian merah dan putih.

Sementara itu, paslon nomor 2, Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen (MARI-YO) mengenakan pakai kemeja putih bawahan hitam. Kemudian para pendukungnya juga mengenakan pakaian sesuai dengan partainya masing-masing.

Baca Juga :  Profil Iqbal Gwijangge, Kapten Tangguh Timnas Indonesia U-17

Tak hanya menyampaikan visi dan misi, pada debat publik ini juga mengusung tema “Papua Sejahtera, Maju, Inklusif, dan berkelanjutan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Terdapat lima sub tema, yaitu, Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Dasar bagi Seluruh Rakyat Papua, Membangun Infrastruktur dan Ekonomi Lokal yang Tangguh dan Berkelanjutan, Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Melayani Masyarakat.

Kemudian, Harmoni Sosial dan Penguatan Peran Kelompok Rentan dalam Pembangunan, Meneguhkan Papua dalam Bingkai NKRI melalui Pendidikan, Budaya dan Kebangsaan. Ketua KPU Provinsi Papua Diana Dorthea Simbiak mengatakan, debat publik ini berdasarkan tahapan jadwal pasca putusan MK. Hal tersebut disampaikan Dorthea kepada Cenderawasih Pos usai debat.

Baca Juga :  Enam Sekolah di Jakarta Ikuti Lomba Nyanyi Lagu Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/