Ia menerangkan, Bank Papua sebagai lembaga intermediasi keuangan daerah memiliki komitmen kuat untuk menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Papua dalam mempercepat digitalisasi layanan publik.
“Kami percaya bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman, meningkatkan transparansi, akurasi pendapatan daerah, serta kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi,” ujarnya.
Sambungnya menerangkan, melalui implementasi EDC dan QRIS Bank Papua untuk pembayaran retribusi, masyarakat dan pelaku usaha serta wajib retribusi kini dapat melakukan pembayaran secara cepat, aman, dan tanpa uang tunai, kapan saja dan di mana saja. Inovasi ini selaras dengan gerakan nasional non-tunai (GNNT) dan mendukung program transformasi ekonomi Papua, di mana aspek digital menjadi pilar penting dalam pemerataan pembangunan.
“Kolaborasi antara Bank Papua dan Pemerintah Provinsi Papua bukan semata program teknologi, tetapi memiliki nilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi tanah Papua,” ujarnya.
Adapun manfaatnya adalah optimalisasi PAD melalui pencatatan transaksi secara realtime dan akurat, kenyamanan masyarakat dan pelaku ekonomi dalam membayar retribusi tanpa hambatan tunai, efisiensi proses pelayanan publik, sehingga lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
Juga mendorong perputaran ekonomi daerah, terutama UMKM, sektor perdagangan, industri, dan jasa. “Bank Papua meyakini bahwa semakin transparan dan efisien sistem pembayaran retribusi, maka semakin besar pula daya dorong terhadap stabilitas fiskal daerah, investasi, dan kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarnya.
Pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan, pelaku usaha, dan masyarakat Papua untuk bersama-sama membangun budaya transaksi digital yang sehat dan produktif, demi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
