MERAUKE- Gagal ginjal akut yang menimpa puluhan anak di Jawa sampai sekarang ini, belum ditemukan di Merauke. ‘’Puji Tuhan bahwa sampai hari ini, gagal ginjal akut anak belum ditemukan di Merauke, kita berdoa jangan sampai itu terjadi,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Merauke dr. Nevile R. Muskita, ditemui di sela-sela vaksin booster dan jalan sehat rangkaian Hari Kesehatan Nasional di Lapangan Mandala, Sabtu (5/11).
Nevile mengungkapkan, terhadap 5 obat sirup anak yang dilarang beredar seluruhnya sudah ditarik dari peredaran pasar di Merauke baiuk apotik maupun toko obat. Terhadap 7 obat sirup anak lainnya yang ditemukan etilen glikol yang menjadi penyebab pemicu gagal ginjal terhadap sejumlah anak tersebut, Nevile Muskita mengaku belum mendapatkan surat edaran dari Kementrian Kesehatan maupun BPOM Pusat.
‘’Kalau sudah ada surat edarannya tentunya kita langsung tindalanjuti untuk penarikan obat yang dimaksud. Tapi sampai sekarang, belum ada surat edarannya. Baru untuk 5 obat sirup anak tersebut,’’ jelasnya.
Sekadar diketahui, dengan adanya penarikan 5 obat sirup anak dari pasar tersebut, membuat masyarakat di Merauke saat ini cenderung membeli obat tablet untuk anak dibandingkan dengan obat sirup, meski obat sirup tersebut tidak ditarik dari pasaran.
Warga beralih ke obat tablet, karena takut dengan adanya pemberitaan sejumlah anak mengalami gagal ginjal akut, karena meminum obat sirup anak yang sudah ditarik dari pasaran tersebut.
Kelima obat sirup anak yang ditarik dari pasaran adalah Teromorex Sirup yang diproduksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup dan Unibebi Demam Drops, ketiganya diproduksi Universal Pharmaceutical Industries.(ulo/tho)