Papua Harus Pikirkan Perawatan Spaba

JAYAPURA – Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi menyarankan kepada Pemerintah Papua untuk memikirkan mengenai soal perawatan Stadion Papua Bangkit pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.

Menurutnya, memerlukan tenaga profesional dan anggaran yang cukup besar dalam perawatan stadion yang berkapasitas 40.263 kursi penonton itu.

“Khusus untuk Pemerintah Papua agar menyiapkan sedini mungkin lembaga pengelola pasca PON nantinya, karena kita tahu nanti akan banyak tantangan besar bagaimana mengelola venue bagus ini dan perawatan serta pemanfaatan yang baik,” ungkap Menpora disela-sela kunjungan ke Stadion Papua Bangkit, Kamis (20/6) lalu.

   Menurut Menpora, Stadion kedua terbesar Tanah Air itu juga bisa menjadi salah satu icon olahraga Indoensia. Juga sebagai venue untuk melahirkan bibit-bibit atlet potensial.

“Tempat ini akan menjadi venue lahirnya atlet-atlet baru. Dan bisa jadi kita venus dalam rangka Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032, dan tentu kita berharap Papua nantinya juga bisa masuk menjadi tuan rumah,” ujarnya.

“Apalagi Indonesia juga berencana menjadi tuan rumah piala dunia sepak bola, dimana kita memang butuh stadion yang berstandar FIFA. Maka dengan adanya Papua Bangkit ini kita sudah punya satu lagi stadion bertaraf Internasional,” sambungnya.

Dirinya memberikan apresiasi kepada pemerintah Papua yang kini sedang menggenjot pembangunan infrastruktur venue event olahraga tersebut.

“Semua Venue sedang dalam progres, dan tentu saya sangat percaya dengan kinerja Kementrian PUPR dan Pemerintah Papua. Apalagi kita sudah punya pengalaman Asian Games yang mesti 5 tahun tapi hanya diberikan 3 tahun dan itu selesai tepat waktu. Dan SDM ini yang berpengalaman di Asian Games, dan saya sangat optimis mereka bisa menyelesaikan tepat waktu. Kita support dan dukung terus dan bisa menjadi semangat kita untuk bisa berjalan dengan baik,” tandasnya. (eri).

JAYAPURA – Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi menyarankan kepada Pemerintah Papua untuk memikirkan mengenai soal perawatan Stadion Papua Bangkit pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.

Menurutnya, memerlukan tenaga profesional dan anggaran yang cukup besar dalam perawatan stadion yang berkapasitas 40.263 kursi penonton itu.

“Khusus untuk Pemerintah Papua agar menyiapkan sedini mungkin lembaga pengelola pasca PON nantinya, karena kita tahu nanti akan banyak tantangan besar bagaimana mengelola venue bagus ini dan perawatan serta pemanfaatan yang baik,” ungkap Menpora disela-sela kunjungan ke Stadion Papua Bangkit, Kamis (20/6) lalu.

   Menurut Menpora, Stadion kedua terbesar Tanah Air itu juga bisa menjadi salah satu icon olahraga Indoensia. Juga sebagai venue untuk melahirkan bibit-bibit atlet potensial.

“Tempat ini akan menjadi venue lahirnya atlet-atlet baru. Dan bisa jadi kita venus dalam rangka Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032, dan tentu kita berharap Papua nantinya juga bisa masuk menjadi tuan rumah,” ujarnya.

“Apalagi Indonesia juga berencana menjadi tuan rumah piala dunia sepak bola, dimana kita memang butuh stadion yang berstandar FIFA. Maka dengan adanya Papua Bangkit ini kita sudah punya satu lagi stadion bertaraf Internasional,” sambungnya.

Dirinya memberikan apresiasi kepada pemerintah Papua yang kini sedang menggenjot pembangunan infrastruktur venue event olahraga tersebut.

“Semua Venue sedang dalam progres, dan tentu saya sangat percaya dengan kinerja Kementrian PUPR dan Pemerintah Papua. Apalagi kita sudah punya pengalaman Asian Games yang mesti 5 tahun tapi hanya diberikan 3 tahun dan itu selesai tepat waktu. Dan SDM ini yang berpengalaman di Asian Games, dan saya sangat optimis mereka bisa menyelesaikan tepat waktu. Kita support dan dukung terus dan bisa menjadi semangat kita untuk bisa berjalan dengan baik,” tandasnya. (eri).