Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Draw, Geisler AP Pertahankan Gelar

Petinju Indonesia asal Papua, Geisler AP saat berduel dengan petinju asal Pakistan, Muhammad Bilal pada kejuaraan tinju Internasional perebutan gelar WBC dan WBA Asia Pasifik kelas 63 kg yang berlangsung di GOR Waringin, Sabtu (20/7) malam. ( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Petinju Indonesia asal Papua, Geisler AP sukses mempertahankan gelar juara WBC Asia Pasifik kelas 63 Kg ketika dinyatakan bermain imbang dengan petinju WBA asal Pakistan, Muhammad Bilal.

Geisler AP berhasil mempertahankan sabuknya saat ketiga hakim wasit, Jhon Weteni, Oky Bakrin dan Jupri Sonponto menyatakan pertandingan berakhir imbang.

Ketiga hakim wasit tersebut menghentikan pertandingan pada ronde kelima. Dimana saat itu Geisler AP sudah tidak sanggup melanjutkan pertandingan sebab pelipis kirinya terus mengalami pendarahan yang mengganggu pemandangan Geisler Ap.

Geisler AP mengalami insident pada ronde keempat, di mana Muhammad Bilal melakukan benturan kepala yang mengenai pelipis kiri dari Geisler. Mendapatkan perawatan, Geisler AP melanjutkan pertarungan hingga ronde kelima.

Pada ronde kelima, Geisler AP sempat dijatuhkan oleh Muhammad Bilal. Untungnya Geisler AP masih mampu melanjutkan pertarungan, namun Geisler benar-benar dinyatakan tidak bisa melanjutkan pertarugan setelah Muhammad Bilal kembali melakukan benturan yang kembali mengenai pelipis kiri Geisler.

“Geisler sudah mengalami insiden pada ronde ke empat dan kembali mengalami benturan pada ronde kelima, sehingga perhentian pertarungan sesuai dengan pemeriksaan dokter mengenai layak tidak pertandingan ini dilanjutkan atau tidak. Dan kita melihat pendarahannya cukup parah, sehingga tidak dilanjutkan,” ungkap Adrian Indra Tubun, Sekretaris Jendral Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) pusat, saat ditemui Cenderawasih Pos usai pertandingan.

Menurutnya, hasil draw tersebut diputuskan sesuai regulasai tinju profesional dunia internasional. Dimana ketika terjadi insident dari salah satu pentinju yang dinilai diluar dari aturan sebenarnya, maka poin disetiap ronde pun dianggap imbang.

Baca Juga :  Tampil di Kejuaraan Asian Championship

“Geisler yang kembali mengalami insident pada ronde kelima,  dan itu bukan karena pukulan tapi karena benturan kepala dari Bilal, sehingga poin dari ronde kelima ke bawah tidak dihitung tanpa melihat berapa nilai yang diraih oleh petinju, yang dihitung itu ronde kelima ke atas, tapi sudah tidak bisa dilanjutkan sehingga dinilai draw” ujarnya.

Maka dengan hasil draw, Geisler dianggap tetap berhasil mempertahankan gelar juaranya. 

“Itu juga diterapkan pada dunia tinju internasional, dan kita melihat beberapa tinju dinia, jika terjadi batin seperti pada ronde kelima dan dinyatakan draw, maka yang status juara tetap petinju yang berstatus juara,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dari perolehan angka hingga ronde kempat, Geisler dinilai unggul poin atas lawannya, namun itu tidak berarti apa-apa dengan insident tersebut sehingga dianggap draw.

“Kita juga melakukan pengawasan nilai dari pada hakim wasit, dan hingga ronde ke mepat tadi Geisler unggul 2-0, satu hakim memberikan nilai draw dan dua memberikan kemenangan pada Geisler,” ucapnya.

Sementara itu, pelatih Muhammad Bilal, Keleem Ahmed Azad mengatakan, hasil ini tidak adil bagi mereka. Menurutnya, banyak putusan wasit yang merugikan mereka yang berujung pada hasil draw.

Baca Juga :  Persipura Masih Gunakan Mandala

“Ini hasil yang tidak adil, banyak keputusan yang merugikan kami, seperti saat Geisler jatuh wasit hanya meghitung sampai ketiga kemudian menghentikan,” katanya.

Merasa tidak puas dengan hasil tersebut, Keleem Ahmed Azad meminta untuk dilakukan tanding ulang. “Kami minta untuk tanding ulang, dimana pun dan kapan pun,” 

Di tempat yang sama, Geisler AP meminta maaf kepada masyarakat tidak bisa melanjutkan pertandingan dan gagal menunjukan janjiya yang ingin menumbangkan Muhammad Bilal di atas ring.

“Saya sudah berjuang semaksimal mungkin untuk tidak membuat masyarakat saya kecewa, namun ada satu hal yang meuat saya tidak bisa melanjutkan pertandingan tersebut, saya mengalami pecah pelipis kiri dan itu menghalangi saya untuk melanjutkan pertandingan. Saya sudah berjuang untuk menumbangkan Muhammad Bilal namun kehendak Tuhan lain,” ujarnya.

Geisler juga mengatakan siap jika dirinya diminta melakukan tanding ulang, sesuai dengan permintaan Muhammad Bilal yang menginginkan tanding ulang.

“Kalau pertandingan ulag saya secara ribadi saya sangat siap sekali, karena pertandingan malam ini ada insident yang tidak kita inginkan, dan jika mereka minta tanding ulang lagi kita kembalikan ke pada pemerintah apakah siap mengembalikan Bilal kembali kesini atau tidak,” ujarnya.

Sekadar diketahui, dengan hasil draw ini, sabuk WBA Asia tetap lowong dan masih akan diperebutkan. (eri/tho)

Petinju Indonesia asal Papua, Geisler AP saat berduel dengan petinju asal Pakistan, Muhammad Bilal pada kejuaraan tinju Internasional perebutan gelar WBC dan WBA Asia Pasifik kelas 63 kg yang berlangsung di GOR Waringin, Sabtu (20/7) malam. ( FOTO : Erik / Cepos)

JAYAPURA-Petinju Indonesia asal Papua, Geisler AP sukses mempertahankan gelar juara WBC Asia Pasifik kelas 63 Kg ketika dinyatakan bermain imbang dengan petinju WBA asal Pakistan, Muhammad Bilal.

Geisler AP berhasil mempertahankan sabuknya saat ketiga hakim wasit, Jhon Weteni, Oky Bakrin dan Jupri Sonponto menyatakan pertandingan berakhir imbang.

Ketiga hakim wasit tersebut menghentikan pertandingan pada ronde kelima. Dimana saat itu Geisler AP sudah tidak sanggup melanjutkan pertandingan sebab pelipis kirinya terus mengalami pendarahan yang mengganggu pemandangan Geisler Ap.

Geisler AP mengalami insident pada ronde keempat, di mana Muhammad Bilal melakukan benturan kepala yang mengenai pelipis kiri dari Geisler. Mendapatkan perawatan, Geisler AP melanjutkan pertarungan hingga ronde kelima.

Pada ronde kelima, Geisler AP sempat dijatuhkan oleh Muhammad Bilal. Untungnya Geisler AP masih mampu melanjutkan pertarungan, namun Geisler benar-benar dinyatakan tidak bisa melanjutkan pertarugan setelah Muhammad Bilal kembali melakukan benturan yang kembali mengenai pelipis kiri Geisler.

“Geisler sudah mengalami insiden pada ronde ke empat dan kembali mengalami benturan pada ronde kelima, sehingga perhentian pertarungan sesuai dengan pemeriksaan dokter mengenai layak tidak pertandingan ini dilanjutkan atau tidak. Dan kita melihat pendarahannya cukup parah, sehingga tidak dilanjutkan,” ungkap Adrian Indra Tubun, Sekretaris Jendral Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) pusat, saat ditemui Cenderawasih Pos usai pertandingan.

Menurutnya, hasil draw tersebut diputuskan sesuai regulasai tinju profesional dunia internasional. Dimana ketika terjadi insident dari salah satu pentinju yang dinilai diluar dari aturan sebenarnya, maka poin disetiap ronde pun dianggap imbang.

Baca Juga :  Preview UCL FC Barcelona vs Shakhtar Donetsk: Ketika Ikon Klub Bersua

“Geisler yang kembali mengalami insident pada ronde kelima,  dan itu bukan karena pukulan tapi karena benturan kepala dari Bilal, sehingga poin dari ronde kelima ke bawah tidak dihitung tanpa melihat berapa nilai yang diraih oleh petinju, yang dihitung itu ronde kelima ke atas, tapi sudah tidak bisa dilanjutkan sehingga dinilai draw” ujarnya.

Maka dengan hasil draw, Geisler dianggap tetap berhasil mempertahankan gelar juaranya. 

“Itu juga diterapkan pada dunia tinju internasional, dan kita melihat beberapa tinju dinia, jika terjadi batin seperti pada ronde kelima dan dinyatakan draw, maka yang status juara tetap petinju yang berstatus juara,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dari perolehan angka hingga ronde kempat, Geisler dinilai unggul poin atas lawannya, namun itu tidak berarti apa-apa dengan insident tersebut sehingga dianggap draw.

“Kita juga melakukan pengawasan nilai dari pada hakim wasit, dan hingga ronde ke mepat tadi Geisler unggul 2-0, satu hakim memberikan nilai draw dan dua memberikan kemenangan pada Geisler,” ucapnya.

Sementara itu, pelatih Muhammad Bilal, Keleem Ahmed Azad mengatakan, hasil ini tidak adil bagi mereka. Menurutnya, banyak putusan wasit yang merugikan mereka yang berujung pada hasil draw.

Baca Juga :  25 Pelatih Fustsal Mappi Ikuti Coaching Clinic Bersama Coach Daud Arim

“Ini hasil yang tidak adil, banyak keputusan yang merugikan kami, seperti saat Geisler jatuh wasit hanya meghitung sampai ketiga kemudian menghentikan,” katanya.

Merasa tidak puas dengan hasil tersebut, Keleem Ahmed Azad meminta untuk dilakukan tanding ulang. “Kami minta untuk tanding ulang, dimana pun dan kapan pun,” 

Di tempat yang sama, Geisler AP meminta maaf kepada masyarakat tidak bisa melanjutkan pertandingan dan gagal menunjukan janjiya yang ingin menumbangkan Muhammad Bilal di atas ring.

“Saya sudah berjuang semaksimal mungkin untuk tidak membuat masyarakat saya kecewa, namun ada satu hal yang meuat saya tidak bisa melanjutkan pertandingan tersebut, saya mengalami pecah pelipis kiri dan itu menghalangi saya untuk melanjutkan pertandingan. Saya sudah berjuang untuk menumbangkan Muhammad Bilal namun kehendak Tuhan lain,” ujarnya.

Geisler juga mengatakan siap jika dirinya diminta melakukan tanding ulang, sesuai dengan permintaan Muhammad Bilal yang menginginkan tanding ulang.

“Kalau pertandingan ulag saya secara ribadi saya sangat siap sekali, karena pertandingan malam ini ada insident yang tidak kita inginkan, dan jika mereka minta tanding ulang lagi kita kembalikan ke pada pemerintah apakah siap mengembalikan Bilal kembali kesini atau tidak,” ujarnya.

Sekadar diketahui, dengan hasil draw ini, sabuk WBA Asia tetap lowong dan masih akan diperebutkan. (eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya