Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Harusnya Bisa Sumbang 2 Emas

HANGZHOU – Kontingen Indonesia akhirnya bisa kembali menerima kalungan medali emas. Kali ini giliran perahu naga yang sukses menyumbang medali di Asian Games 2023. Tim yang terdiri atas Zubakri, Dedi Saputra, Andri Agus Mulyana, Harjuna, Tri Wahyu Buwono, Yuda Firmansyah, Indra Tri Setiawan, Joko Andriyanto, Maizir Riyondra, Mugi Harjito, Muhammad Burhan, Sutrisno, Sofiyanto, dan Angga Suwandi Putra itu meraih emas setelah menang dramatis saat final nomor 1.000 meter di Wenzhou Dragon Boat Centre, Zhejiang.

Tim perahu naga putra Indonesia finis tercepat dengan catatan waktu 4 menit 31,135 detik. Mereka lebih cepat dari tim tuan rumah dengan selisih sangat tipis, yakni 0,047 detik. Sedangkan medali perunggu direbut Myanmar dengan selisih waktu 1,824 detik.

’’Setiap ketemu dengan Tiongkok memang selalu close finish, kalahnya tipis cuma 0,0 sekian detik. Ada sejarah sendiri persaingan dengan Tiongkok ini. Sangat-sangat ketat hampir di semua nomor, jadi kalau menghadapi mereka, kita harus all-out,” ujar Suryadi, pelatih kepala tim perahu naga Indonesia, dipetik dari rilis NOC Indonesia.

Menurut Suryadi, Zubakri dkk bisa dapat emas karena berhasil mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Semua hasil latihan yang dilakukan selama ini membuahkan hasil. Yakni, mampu melampaui catatan terbaik dengan rata-rata lebih baik 1 sampai 2 detik. ’’Saya juga bilang, jangan lupa rakyat Indonesia menunggu semua hasil apa pun yang kita dapatkan dan pasti mengharapkan yang terbaik,” ungkap Suryadi.

Baca Juga :  Ingin Jajal Tim Luar Negeri

Prestasi tim perahu naga Indonesia kian lengkap setelah mereka juga berhasil menyabet medali perak untuk nomor 1.000 meter putri. Ayuning Tika Vihari dkk mampu menjadi yang tercepat kedua dengan catatan waktu 4 menit 55,385 detik. Mereka selisih 3,937 detik dari Tiongkok yang meraih emas. Posisi ketiga direbut Korea Selatan dengan selisih 4,220 detik dari tuan rumah.

Secara keseluruhan, tim perahu naga Indonesia mengumpulkan total enam medali, dengan perincian 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Jumlah itu masih di luar target Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) dengan dua emas. Satu emas lainnya ditargetkan federasi diperoleh dari nomor 200 meter putri.

Tapi, perolehan enam medali dengan salah satunya emas ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Asian Games 2018. Saat Indonesia jadi tuan rumah lima tahun lalu, tim perahu naga hanya meraih dua perak dan dua perunggu.

Capaian di Hangzhou, Tiongkok, ini pun membuat Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan yang juga manajer tim cukup puas. Apalagi, tim perahu naga Indonesia nyaris dapat emas lebih cepat dari nomor 500 meter putra, yang dipertandingkan pada Kamis (5/10). Di nomor tersebut, tim putra Indonesia bersaing sangat sengit dengan tim Tiongkok. Bahkan sempat menjadi kontroversi karena kedua tim mencapai garis finis nyaris secara bersamaan. Tapi, hasilnya skuad Merah Putih kalah cepat 0,013 dan harus puas dengan meraih perak.

Baca Juga :  Persewar akan Datangkan Ricky Kayame

Budiman pun awalnya sempat mempertanyakan hasil tersebut. Sebab, para wasit yang memimpin berasal dari berbagai negara menyatakan bahwa Indonesia-lah yang menang. ’’Tapi tidak tahu kenapa Tiongkok yang dianggap menang. Ya, kita sportif saja, kalau curang nanti mereka kena (batunya) sendiri,’’ ucapnya.

Selain perahu naga, cabor panahan berhasil meraih medali kemarin. Yakni, perunggu lewat trio Riau Ega Agata Salsabilla, Arif Dwi Pangestu, dan Ahmad Khoirul Baasith di nomor recurve beregu putra. Mereka mendapatkan perunggu setelah mengalahkan Bangladesh dengan skor telak 6-0 (56-55, 55-54, 58-54).

Ini menjadi medali kedua panahan di Asian Games 2022. Sebelumnya, cabor langganan Olimpiade itu juga menyumbang perunggu. Medali tersebut dicatatkan atas nama Riau Ega dan Diananda Choirunisa di nomor recurve beregu campuran. Panahan masih punya satu kesempatan menambah perunggu lagi lewat Ratih Zilizati Fadhly yang akan berduel dengan Aditi Gopichand Swami (India) di final perebutan perunggu compound tunggal putri pada Minggu (8/10). (drw/c17/bas)

HANGZHOU – Kontingen Indonesia akhirnya bisa kembali menerima kalungan medali emas. Kali ini giliran perahu naga yang sukses menyumbang medali di Asian Games 2023. Tim yang terdiri atas Zubakri, Dedi Saputra, Andri Agus Mulyana, Harjuna, Tri Wahyu Buwono, Yuda Firmansyah, Indra Tri Setiawan, Joko Andriyanto, Maizir Riyondra, Mugi Harjito, Muhammad Burhan, Sutrisno, Sofiyanto, dan Angga Suwandi Putra itu meraih emas setelah menang dramatis saat final nomor 1.000 meter di Wenzhou Dragon Boat Centre, Zhejiang.

Tim perahu naga putra Indonesia finis tercepat dengan catatan waktu 4 menit 31,135 detik. Mereka lebih cepat dari tim tuan rumah dengan selisih sangat tipis, yakni 0,047 detik. Sedangkan medali perunggu direbut Myanmar dengan selisih waktu 1,824 detik.

’’Setiap ketemu dengan Tiongkok memang selalu close finish, kalahnya tipis cuma 0,0 sekian detik. Ada sejarah sendiri persaingan dengan Tiongkok ini. Sangat-sangat ketat hampir di semua nomor, jadi kalau menghadapi mereka, kita harus all-out,” ujar Suryadi, pelatih kepala tim perahu naga Indonesia, dipetik dari rilis NOC Indonesia.

Menurut Suryadi, Zubakri dkk bisa dapat emas karena berhasil mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Semua hasil latihan yang dilakukan selama ini membuahkan hasil. Yakni, mampu melampaui catatan terbaik dengan rata-rata lebih baik 1 sampai 2 detik. ’’Saya juga bilang, jangan lupa rakyat Indonesia menunggu semua hasil apa pun yang kita dapatkan dan pasti mengharapkan yang terbaik,” ungkap Suryadi.

Baca Juga :  Dua Pemain PON ke Timnas

Prestasi tim perahu naga Indonesia kian lengkap setelah mereka juga berhasil menyabet medali perak untuk nomor 1.000 meter putri. Ayuning Tika Vihari dkk mampu menjadi yang tercepat kedua dengan catatan waktu 4 menit 55,385 detik. Mereka selisih 3,937 detik dari Tiongkok yang meraih emas. Posisi ketiga direbut Korea Selatan dengan selisih 4,220 detik dari tuan rumah.

Secara keseluruhan, tim perahu naga Indonesia mengumpulkan total enam medali, dengan perincian 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Jumlah itu masih di luar target Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) dengan dua emas. Satu emas lainnya ditargetkan federasi diperoleh dari nomor 200 meter putri.

Tapi, perolehan enam medali dengan salah satunya emas ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Asian Games 2018. Saat Indonesia jadi tuan rumah lima tahun lalu, tim perahu naga hanya meraih dua perak dan dua perunggu.

Capaian di Hangzhou, Tiongkok, ini pun membuat Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan yang juga manajer tim cukup puas. Apalagi, tim perahu naga Indonesia nyaris dapat emas lebih cepat dari nomor 500 meter putra, yang dipertandingkan pada Kamis (5/10). Di nomor tersebut, tim putra Indonesia bersaing sangat sengit dengan tim Tiongkok. Bahkan sempat menjadi kontroversi karena kedua tim mencapai garis finis nyaris secara bersamaan. Tapi, hasilnya skuad Merah Putih kalah cepat 0,013 dan harus puas dengan meraih perak.

Baca Juga :  Ingin Jajal Tim Luar Negeri

Budiman pun awalnya sempat mempertanyakan hasil tersebut. Sebab, para wasit yang memimpin berasal dari berbagai negara menyatakan bahwa Indonesia-lah yang menang. ’’Tapi tidak tahu kenapa Tiongkok yang dianggap menang. Ya, kita sportif saja, kalau curang nanti mereka kena (batunya) sendiri,’’ ucapnya.

Selain perahu naga, cabor panahan berhasil meraih medali kemarin. Yakni, perunggu lewat trio Riau Ega Agata Salsabilla, Arif Dwi Pangestu, dan Ahmad Khoirul Baasith di nomor recurve beregu putra. Mereka mendapatkan perunggu setelah mengalahkan Bangladesh dengan skor telak 6-0 (56-55, 55-54, 58-54).

Ini menjadi medali kedua panahan di Asian Games 2022. Sebelumnya, cabor langganan Olimpiade itu juga menyumbang perunggu. Medali tersebut dicatatkan atas nama Riau Ega dan Diananda Choirunisa di nomor recurve beregu campuran. Panahan masih punya satu kesempatan menambah perunggu lagi lewat Ratih Zilizati Fadhly yang akan berduel dengan Aditi Gopichand Swami (India) di final perebutan perunggu compound tunggal putri pada Minggu (8/10). (drw/c17/bas)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya