Wednesday, April 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Sepak Bola PON Disarankan Tanpa Pemain Profesional

Anggota Exco PSSI Papua, Nico Dimo

Sepak Bola PON Disarankan Tanpa Pemain Profesional

JAYAPURA-Anggota Exco PSSI Papua, Nico Dimo tidak setuju terkait wacana regulasi yang dikeluarkan oleh PSSI Pusat mengenai penggunaan 5 pemain profesional di masing-masing kontingen sepak bola yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Tahun 2020 mendatang.

Namun mantan penjaga gawang Persipura Jayapura era 80-an itu menilai, regulasi mengenai 5 pemain profesioanl yang dikeluarkan oleh PSSI Pusat itu lebih baik ditiadakan untuk meningkatkan pembinaan sepak bola di masing-masing daerah.

“Perlu kita ingatkan bahwa sepak bola yang dimainkan pada PON dilaksanakan dalam 4 tahun sekali, di mana skala prioritasnya kita ingin menonjolkan hasil pembinaan yang dilakukan di daerah ini,” ungkap Nico Dimo kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Minggu (6/10).

Baca Juga :  Galanita Persipura Mulai Percaya Diri Target Juara

Dikatakan Nico Dimo, tanpa pemain profesional pun pelaksanaan cabang olahraga sepakbola PON justru menarik. Pasalnya, kesempatan itu menjadi peluang emas bagi generasi pemain muda.

Jika PSSI Pusat masih terus saja melakukan orientasi pemikirannya kepada keterlibatan pada pesta PON khusus sepakbola dengan melibatkan pemain profesional, pertanyaannya apa yang mau dikejar? Apakah tim juara karena tampilnya pemain profesional atau juara karena pembinaan yang baik yang mampu dimunculkan oleh tiap provinsi.(eri/tho)

Anggota Exco PSSI Papua, Nico Dimo

Sepak Bola PON Disarankan Tanpa Pemain Profesional

JAYAPURA-Anggota Exco PSSI Papua, Nico Dimo tidak setuju terkait wacana regulasi yang dikeluarkan oleh PSSI Pusat mengenai penggunaan 5 pemain profesional di masing-masing kontingen sepak bola yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Tahun 2020 mendatang.

Namun mantan penjaga gawang Persipura Jayapura era 80-an itu menilai, regulasi mengenai 5 pemain profesioanl yang dikeluarkan oleh PSSI Pusat itu lebih baik ditiadakan untuk meningkatkan pembinaan sepak bola di masing-masing daerah.

“Perlu kita ingatkan bahwa sepak bola yang dimainkan pada PON dilaksanakan dalam 4 tahun sekali, di mana skala prioritasnya kita ingin menonjolkan hasil pembinaan yang dilakukan di daerah ini,” ungkap Nico Dimo kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Minggu (6/10).

Baca Juga :  Galanita Persipura Mulai Percaya Diri Target Juara

Dikatakan Nico Dimo, tanpa pemain profesional pun pelaksanaan cabang olahraga sepakbola PON justru menarik. Pasalnya, kesempatan itu menjadi peluang emas bagi generasi pemain muda.

Jika PSSI Pusat masih terus saja melakukan orientasi pemikirannya kepada keterlibatan pada pesta PON khusus sepakbola dengan melibatkan pemain profesional, pertanyaannya apa yang mau dikejar? Apakah tim juara karena tampilnya pemain profesional atau juara karena pembinaan yang baik yang mampu dimunculkan oleh tiap provinsi.(eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya