Sunday, May 19, 2024
29.7 C
Jayapura

Pecundangi Korea Selatan dan Melangkah ke Semifinal Piala Asia U-23

Pembuktian berikutnya

Bahkan sukses Garuda Muda menjadi oase untuk dahaga prestasi sepak bola nasional, ketika iklim sepak bola domestik masih belum pulih benar dari masalah, mulai dampak Tragedi Kanjuruhan sampai tudingan pengaturan skor dalam sebuah pertandingan Liga 1 Indonesia.

Oase ini terasa semakin sejuk dan memenuhi dahaga semua orang ketika di lapangan Stadion Abdullah bin Khalifa Rafael Strucik cs menjadi tim yang lebih menekan dan memperagakan sepak bola atraktif yang asyik untuk disaksikan.

Tim asuhan Shin Tae-yong itu menjadi pihak yang lebih mendikte lawan, bahkan jauh sebelum Korea Selatan kehilangan Lee Youn-jun pada menit ke-70 akibat kartu merah menyusul pelanggaran keras terhadap Justin Hubner.

Korea Selatan yang selama fase grup menciptakan empat gol dan tak kebobolan, dibuat tak bisa melepaskan satu pun tendangan tepat sasaran sepanjang babak pertama, kecuali gol bunuh diri Komang Teguh yang membelokkan sundulan Eom Ji-Sung sehingga kiper Ernando Ari mati langkah dan bola pun masuk gawang sendiri.

Baca Juga :  Argentina Harus Bekerja Keras Kalahkan Jepang 3-1 di Piala Dunia U-17

Sebelum gol itu, Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-15 berkat gol Rafael Struick. Struick pula yang memulihkan keunggulan Indonesia pada menit tambahan babak pertama, sebelum Jeong Sang-vin menyamakan kedudukan 14 menit setelah kartu merah kepada Lee Young-jun.

Selama babak pertama, Garuda Muda tidak saja menciptakan dua gol pada babak pertama itu, tapi juga tak memberikan satu pun kesempatan kepada Korea Selatan untuk melepaskan tembakan ke arah gawang.

Total selama 120 menit bertanding karena laga terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit, Indonesia melepaskan 21 percobaan gol yang 5 di antaranya menemui sasaran. Sebaliknya, Korea Selatan hanya bisa membuat 8 upaya yang 2 di antaranya tepat sasaran.

Rizki Ridho dan kawan-kawan juga menjadi tim pertama dan sekaligus terakhir yang menjebol gawang Korea Selatan dalam Asia U23 edisi 2024.

Baca Juga :  Indonesia Gagal, Meksiko Lengkapi Slot 16 Besar Piala Dunia U-17 2023

Garuda Muda juga menjadi tim kedua setelah Jepang pada 2022 yang menyingkirkan Korea Selatan dalam perempatfinal Piala Asia U23, padahal tim ini selalu melewati semifinal dalam empat dari enam edisi Piala Asia U23.

Kini, Garuda Muda melanjutkan petualangan mereka dalam semifinal, dengan menghadapi pemenang pertandingan Sabtu dini hari esok antara Uzbekistan dan Arab Saudi.

Kedua tim sama-sama berperingkat tinggi di Asia, tapi masih di bawah Korea Selatan.

Sebelum ini, Garuda Muda telah membuat dua tim dengan peringkat timnas seniornya lebih tinggi, yakni Australia dan Yordania.

Di atas kertas, tim asuhan Shin Tae-yong seharusnya setidaknya mengimbangi salah satu mereka dalam semifinal nanti.

Ini juga menjadi pembuktian berikutnya bahwa Garuda Muda sudah melangkah jauh bukan karena kebetulan atau nasib baik, melainkan teknik, taktik dan keprimaan fisik serta mental pemain.

Pembuktian berikutnya

Bahkan sukses Garuda Muda menjadi oase untuk dahaga prestasi sepak bola nasional, ketika iklim sepak bola domestik masih belum pulih benar dari masalah, mulai dampak Tragedi Kanjuruhan sampai tudingan pengaturan skor dalam sebuah pertandingan Liga 1 Indonesia.

Oase ini terasa semakin sejuk dan memenuhi dahaga semua orang ketika di lapangan Stadion Abdullah bin Khalifa Rafael Strucik cs menjadi tim yang lebih menekan dan memperagakan sepak bola atraktif yang asyik untuk disaksikan.

Tim asuhan Shin Tae-yong itu menjadi pihak yang lebih mendikte lawan, bahkan jauh sebelum Korea Selatan kehilangan Lee Youn-jun pada menit ke-70 akibat kartu merah menyusul pelanggaran keras terhadap Justin Hubner.

Korea Selatan yang selama fase grup menciptakan empat gol dan tak kebobolan, dibuat tak bisa melepaskan satu pun tendangan tepat sasaran sepanjang babak pertama, kecuali gol bunuh diri Komang Teguh yang membelokkan sundulan Eom Ji-Sung sehingga kiper Ernando Ari mati langkah dan bola pun masuk gawang sendiri.

Baca Juga :  Gempa Sumedang Dipicu Sesar yang Belum Teridentifikasi, Tanggap Darurat 7 Hari

Sebelum gol itu, Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-15 berkat gol Rafael Struick. Struick pula yang memulihkan keunggulan Indonesia pada menit tambahan babak pertama, sebelum Jeong Sang-vin menyamakan kedudukan 14 menit setelah kartu merah kepada Lee Young-jun.

Selama babak pertama, Garuda Muda tidak saja menciptakan dua gol pada babak pertama itu, tapi juga tak memberikan satu pun kesempatan kepada Korea Selatan untuk melepaskan tembakan ke arah gawang.

Total selama 120 menit bertanding karena laga terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit, Indonesia melepaskan 21 percobaan gol yang 5 di antaranya menemui sasaran. Sebaliknya, Korea Selatan hanya bisa membuat 8 upaya yang 2 di antaranya tepat sasaran.

Rizki Ridho dan kawan-kawan juga menjadi tim pertama dan sekaligus terakhir yang menjebol gawang Korea Selatan dalam Asia U23 edisi 2024.

Baca Juga :  Indonesia Gagal, Meksiko Lengkapi Slot 16 Besar Piala Dunia U-17 2023

Garuda Muda juga menjadi tim kedua setelah Jepang pada 2022 yang menyingkirkan Korea Selatan dalam perempatfinal Piala Asia U23, padahal tim ini selalu melewati semifinal dalam empat dari enam edisi Piala Asia U23.

Kini, Garuda Muda melanjutkan petualangan mereka dalam semifinal, dengan menghadapi pemenang pertandingan Sabtu dini hari esok antara Uzbekistan dan Arab Saudi.

Kedua tim sama-sama berperingkat tinggi di Asia, tapi masih di bawah Korea Selatan.

Sebelum ini, Garuda Muda telah membuat dua tim dengan peringkat timnas seniornya lebih tinggi, yakni Australia dan Yordania.

Di atas kertas, tim asuhan Shin Tae-yong seharusnya setidaknya mengimbangi salah satu mereka dalam semifinal nanti.

Ini juga menjadi pembuktian berikutnya bahwa Garuda Muda sudah melangkah jauh bukan karena kebetulan atau nasib baik, melainkan teknik, taktik dan keprimaan fisik serta mental pemain.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya