"Yang pasti, itu tim kuat lawan Filipina, dan nanti Korea Selatan. Saya rasa juga tim kuat. Untuk itu, saya mencoba mengimbangi mereka di segi kecepatan. Jadi, saya latihan untuk kecepatan agar bisa mengimbangi permainan Korea Selatan," kata Mochizuki kepada pewarta di Denpasar pada Selasa.
Netizen tidak hanya memberikan semangat, tetapi juga sedikit humor dalam komentar-komentar mereka, menunjukkan betapa mereka mendukung dengan tulus perjuangan timnas perempuan tersebut.
Garuda Pertiwi berada dalam Grup A bersama dengan tim-tim kuat seperti Korea Utara, Korea Selatan, dan Filipina. Tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi oleh Timnas Putri Indonesia cukup berat, mengingat kekuatan lawan-lawannya dalam grup tersebut.
Pelatih Shin Tae-yong menanggapi rumor tentang kemungkinan pemanggilan Elkan Baggott dengan bijak, menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahasnya, namun juga menyisakan kemungkinan bahwa Baggott bisa saja dipanggil jika kondisinya sudah sepenuhnya pulih.
Diketahui bahwa, Guinea U23 adalah tim debutan di Piala Afrika U-23 yang sama halnya seperti Indonesia yang menjadi tim debutan di Piala Asia U-23 dan uniknya sama-sama langsung meraih posisi keempat.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong (STY) seusai pertandingan tak bisa membendung kekecewaanya tetapi juga memberikan apresiasi kepada skuad Garuda muda yang telah berjuang dengan keras selama laga berlangsung.
Momen Nathan marah-marah terjadi setelah lini pertahan Timnas Indonesia di sektor kiri berhasil dieksploitasi berkali-kali oleh Irak. Nathan pun kesal dan berteriak ke rekan-rekannya.
Pertandingan berlangsung sengit sejak menit awal, dengan kedua tim saling berupaya untuk menguasai bola dan menciptakan serangan. Timnas Indonesia U-23 berhasil membuka keunggulan melalui gol yang dicetak oleh Ivar Jenner pada menit ke-19. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama setelah Zaid Tahseen dari Timnas Irak U-23 berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-28.