Friday, May 10, 2024
23.7 C
Jayapura

Badan Geologi ESDM Temukan Hidrogen Alami di Morowali Sulteng

Proses ini terjadi akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan rendah untuk menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen. Sulawesi Tengah memiliki sebaran batuan ultramafik yang paling luas di Indonesia, sehingga menjadi tempat untuk memulai pencarian sumber energi hijau ini.

“Kami menemukan potensi gas hidrogen alami di pemandian air panas di daerah One Pute. Gelembung gas yang muncul di kolam mata air ini adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia saat ini seperti kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem yang menjadi masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Baca Juga :  WHO Sudah Terbitkan Panduan Rapid Test Mandiri

Untuk menghadapinya, kata dia, upaya global terus menerus dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menggantikan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih bersih, dan Pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Badan Geologi juga berupaya untuk menemukan potensi sumber energi hijau atau hidrogen alami ini.

Ia mengemukakan, selain penemuan gas hidrogen di Kabupaten Morowali, Tim Badan Geologi Kementerian ESDM juga telah menemukan adanya potensi gas hidrogen lain di Sulawesi Tengah tepatnya di Tanjung Api, Ampana, Kabupaten Tojo Una-una.

Proses ini terjadi akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan rendah untuk menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen. Sulawesi Tengah memiliki sebaran batuan ultramafik yang paling luas di Indonesia, sehingga menjadi tempat untuk memulai pencarian sumber energi hijau ini.

“Kami menemukan potensi gas hidrogen alami di pemandian air panas di daerah One Pute. Gelembung gas yang muncul di kolam mata air ini adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengemukakan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia saat ini seperti kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem yang menjadi masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Baca Juga :  Kejari Jayapura Tetapkan Tersangka Kasus Pembangunan Jalan di Kabupaten Keerom

Untuk menghadapinya, kata dia, upaya global terus menerus dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menggantikan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih bersih, dan Pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Badan Geologi juga berupaya untuk menemukan potensi sumber energi hijau atau hidrogen alami ini.

Ia mengemukakan, selain penemuan gas hidrogen di Kabupaten Morowali, Tim Badan Geologi Kementerian ESDM juga telah menemukan adanya potensi gas hidrogen lain di Sulawesi Tengah tepatnya di Tanjung Api, Ampana, Kabupaten Tojo Una-una.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya