Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Hari Pertama 16 Kloter sudah Tiba di Madinah

JAKARTA – Secara bertahap, jemaah haji Indonesia diterbangkan ke Tanah Suci mulai kemarin (24/5). Pada hari pertama pemberangkatan, sebanyak 16 kelompok terbang (kloter) sudah tiba di Madinah. Sejumlah jemaah tampak menggunakan kursi roda sejak masuk asrama haji maupun ketika mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Terutama jemaah lansia.

Kondisi tersebut, menurut Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid, sudah diantisipasi. Mengingat, tahun ini ada sekitar 67.000 jemaah yang berusia di atas 65 tahun. Jumlah itu setara 30 persen dari total kuota jemaah Indonesia. Karena itu, disiapkan petugas khusus, yakni petugas pelayanan jemaah haji lansia.

Subhan menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah, termasuk jemaah lanjut usia. Terlebih soal kesehatan. Kemenag melibatkan ahli geriatri. ”Ahli geriatri ini untuk memantau dan mengawasi kesehatan jemaah haji lansia,” kata Subhan yang juga ketua PPIH Arab 1444 H kemarin.

Baca Juga :  Kericuhan Wamena, Pangdam Perintahkan Pomdam Lakukan Investigasi

Beberapa layanan lain, disiapkan bus yang mudah diakses serta menyiagakan petugas yang membantu jemaah naik dan turun bus. ”Kami juga menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jemaah lansia di hotel,” terangnya.

Subhan mengatakan, petugas haji di semua daerah kerja (daker) sudah dilatih untuk memberikan layanan kepada jemaah, termasuk jemaah lansia. Saat bimbingan teknis atau pelatihan, petugas diberi penekanan pada semangat haji ramah lansia. ”Kemenag juga mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri untuk beribadah fisik setiap hari,” ujarnya.

Saat ini aktivitas jemaah masih terkonsentrasi di Madinah sebelum nanti melanjutkan perjalanan ke Makkah. Subhan menjelaskan, khusus untuk layanan konsumsi di Madinah, total disiapkan 5,7 juta boks katering dengan cita rasa Indonesia. Menunya antara lain nasi kuning, nasi uduk, hingga lauk ikan manyung dan patin.

Pada fase kedatangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia, kata dia, disiapkan katering untuk 100 ribu jemaah. ”Jemaah total berada di Madinah sembilan hari,” katanya.

Baca Juga :  KontraS Desak Polisi Bebaskan 7 Aktivis dan Ganti Rugi Materil Kerusakan

Layanan lain yang tidak kalah penting adalah transportasi. Subhan mengungkapkan, gelombang pertama kedatangan jemaah haji dari tanah air ke Madinah berlangsung mulai 24 Mei sampai 7 Juni. Kemenag sudah menyiapkan 2.250 trip layanan bus untuk mengantar jemaah dari bandara Madinah ke hotel.

Layanan serupa disiapkan untuk mengangkut jemaah dari Madinah menuju Makkah. Perjalanan jemaah dari Madinah menuju Makkah rencananya berlangsung pada 2–16 Juni.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad bersama Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Mohammed Abdurrahman Al-Bijawi menyambut kedatangan perdana jemaah Indonesia kemarin. Yakni, 388 orang jemaah kloter pertama dari Jakarta-Pondok Gede yang mendarat pukul 06.20 waktu setempat di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

JAKARTA – Secara bertahap, jemaah haji Indonesia diterbangkan ke Tanah Suci mulai kemarin (24/5). Pada hari pertama pemberangkatan, sebanyak 16 kelompok terbang (kloter) sudah tiba di Madinah. Sejumlah jemaah tampak menggunakan kursi roda sejak masuk asrama haji maupun ketika mendarat di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah. Terutama jemaah lansia.

Kondisi tersebut, menurut Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid, sudah diantisipasi. Mengingat, tahun ini ada sekitar 67.000 jemaah yang berusia di atas 65 tahun. Jumlah itu setara 30 persen dari total kuota jemaah Indonesia. Karena itu, disiapkan petugas khusus, yakni petugas pelayanan jemaah haji lansia.

Subhan menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah, termasuk jemaah lanjut usia. Terlebih soal kesehatan. Kemenag melibatkan ahli geriatri. ”Ahli geriatri ini untuk memantau dan mengawasi kesehatan jemaah haji lansia,” kata Subhan yang juga ketua PPIH Arab 1444 H kemarin.

Baca Juga :  Besok Wapres Ma’ruf Amin Tiba di Jayapura Papua, Berikut Agenda Kunjungannya

Beberapa layanan lain, disiapkan bus yang mudah diakses serta menyiagakan petugas yang membantu jemaah naik dan turun bus. ”Kami juga menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jemaah lansia di hotel,” terangnya.

Subhan mengatakan, petugas haji di semua daerah kerja (daker) sudah dilatih untuk memberikan layanan kepada jemaah, termasuk jemaah lansia. Saat bimbingan teknis atau pelatihan, petugas diberi penekanan pada semangat haji ramah lansia. ”Kemenag juga mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri untuk beribadah fisik setiap hari,” ujarnya.

Saat ini aktivitas jemaah masih terkonsentrasi di Madinah sebelum nanti melanjutkan perjalanan ke Makkah. Subhan menjelaskan, khusus untuk layanan konsumsi di Madinah, total disiapkan 5,7 juta boks katering dengan cita rasa Indonesia. Menunya antara lain nasi kuning, nasi uduk, hingga lauk ikan manyung dan patin.

Pada fase kedatangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia, kata dia, disiapkan katering untuk 100 ribu jemaah. ”Jemaah total berada di Madinah sembilan hari,” katanya.

Baca Juga :  Kericuhan Wamena, Pangdam Perintahkan Pomdam Lakukan Investigasi

Layanan lain yang tidak kalah penting adalah transportasi. Subhan mengungkapkan, gelombang pertama kedatangan jemaah haji dari tanah air ke Madinah berlangsung mulai 24 Mei sampai 7 Juni. Kemenag sudah menyiapkan 2.250 trip layanan bus untuk mengantar jemaah dari bandara Madinah ke hotel.

Layanan serupa disiapkan untuk mengangkut jemaah dari Madinah menuju Makkah. Perjalanan jemaah dari Madinah menuju Makkah rencananya berlangsung pada 2–16 Juni.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad bersama Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Mohammed Abdurrahman Al-Bijawi menyambut kedatangan perdana jemaah Indonesia kemarin. Yakni, 388 orang jemaah kloter pertama dari Jakarta-Pondok Gede yang mendarat pukul 06.20 waktu setempat di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya