Sunday, May 12, 2024
30.7 C
Jayapura

Fores Gelar Diskusi Ungkap 4 Faktor Gangguan Proses Pemilu 2024

“Ini cukup signifikan, Faktor Kondisi (circumtsances) inilah yang bisa dimanfaatkan juga untuk dijadikan sebagai bagian dari proses atau tahap untuk menjaga atau menjegal baik kawan maupun lawan dan itu sudah bisa kita lihat misalnya Kondisi (circumtsances) isu di Timur Tengah, Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkait KPK. Kondisi ini bisa menciptakan peluang-peluang itu,” ujar dia.

Temuan keamanan, lanjut Marlon Kansil menjelaskan bahwa pernyataan pertarungan saat ini adalah pertarungan O to O (offline to online atau online to offline). Karena dulu masyarakat hanya melihatnya di dunia offline melalui berita dan lain-lain, tetapi pertarungan secara online yang tidak banyak orang mengetahuinya.

“Misalnya argument of reality, virtual reality, artificial intelligence, block chance dan smart contract itu memberi kondisi dan space yang lebih luas. Para aktor melalukan transaksi politik dengan uang virtual untuk pendanaan dan itu tidak terjangkau sama sekali, termasuk cara-cara orang melakukan kampanye politik, money politik atau politik transaksional tidak bisa dicegah tetapi ini ada dan itu di depan mata kita,” terangnya.

Baca Juga :  Perokok Aktif Wajib Tahu! 10 Hal Ini Akan Terjadi Saat Kamu Berhenti Merokok

Ia juga menilai bahwa Faktor Kerentanan (vulnerability) dapat digunakan sebagai strategi politik  yang dikonfersi kedalam O to O (offline to online atau online to offline) dapat menganggu keamanan Pemilu tahun 2024.

“Ini menjadi satu strategi politik O to O (offline to online atau online to offline), dan jika ini tidak dinetralisir maka ini bisa berbahaya dan dapat menjadi bagian dari gangguan keamanan” tegas Marlon Kansil.(*)

Sumber: jawapos

“Ini cukup signifikan, Faktor Kondisi (circumtsances) inilah yang bisa dimanfaatkan juga untuk dijadikan sebagai bagian dari proses atau tahap untuk menjaga atau menjegal baik kawan maupun lawan dan itu sudah bisa kita lihat misalnya Kondisi (circumtsances) isu di Timur Tengah, Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkait KPK. Kondisi ini bisa menciptakan peluang-peluang itu,” ujar dia.

Temuan keamanan, lanjut Marlon Kansil menjelaskan bahwa pernyataan pertarungan saat ini adalah pertarungan O to O (offline to online atau online to offline). Karena dulu masyarakat hanya melihatnya di dunia offline melalui berita dan lain-lain, tetapi pertarungan secara online yang tidak banyak orang mengetahuinya.

“Misalnya argument of reality, virtual reality, artificial intelligence, block chance dan smart contract itu memberi kondisi dan space yang lebih luas. Para aktor melalukan transaksi politik dengan uang virtual untuk pendanaan dan itu tidak terjangkau sama sekali, termasuk cara-cara orang melakukan kampanye politik, money politik atau politik transaksional tidak bisa dicegah tetapi ini ada dan itu di depan mata kita,” terangnya.

Baca Juga :  Jaga Kesehatan Petugas di TPS, Dinkes Turunkan Tim Kesehatan

Ia juga menilai bahwa Faktor Kerentanan (vulnerability) dapat digunakan sebagai strategi politik  yang dikonfersi kedalam O to O (offline to online atau online to offline) dapat menganggu keamanan Pemilu tahun 2024.

“Ini menjadi satu strategi politik O to O (offline to online atau online to offline), dan jika ini tidak dinetralisir maka ini bisa berbahaya dan dapat menjadi bagian dari gangguan keamanan” tegas Marlon Kansil.(*)

Sumber: jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya