Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Jokowi: Jangan Ada yang Mencoba-coba untuk Mengintervensi Pemilu

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelenggara pemilu, dalam hal ini DKPP untuk mampu mengawasi para penyelenggara yakni KPU dan Bawaslu, agar pesta demokrasi berjalan dengan demokratis. Ia menyebut, banyak pihak yang menganggap bahwa pemilu di Indonesia mudah diintervensi.
“Tadi bisik-bisik di ruang tunggu, saya sampaikan ke Pak Ketua DKPP, karena kan tugasnya memang mengawasi dan mengontrol KPU dan Bawaslu, kalau di daerah dibantu oleh tim pemeriksa daerah. Ya memang harus berani mengontrol tegas mengawasi, kalau ada yang tidak benar ya berani meluruskan,” kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Rakornas Penyelenggara Pemilu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (8/11).
Ia pun mempertanyakan, pihak-pihak yang menyebutkan bahwa pemilu mudah diintervensi. Sebab, di setiap tempat pemungutan suata (TPS) terdapat saksi dari partai politik dan aparat keamanan yang selalu berjaga agar proses pemungutan suara berjalan lancar.
“Banyak yang menyampaikan bahwa pemilu kita ini gampang diintervensi. Diintervensi dari mana? di setiap TPS itu ada saksi partai-partai, semua TPS ada saksi dari partai-partai, belum juga aparat yang juga ada di dekat TPS artinya apa pemilu ini pemilu yang sangat terbuka bisa diawasi oleh siapa saja, oleh masyarakat dan oleh media dan lain-lain,” ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan untuk tidak mencoba-coba mengintervensi prosea pemilu.
“Jadi jangan ada yang mencoba-coba untuk mengintervensi, karena jelas sangat sangat sulit, karena di TPS tadi saya sampaikan ada saksi-saksi-saksi-saksi dari partai-partai politik,” ujar Jokowi.
Kepala negara pun meminta, untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail dan harus diawasi. Hal ini penting, agar pemilu berjalan demokratis dan damai.
“Mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail harus dicek harus diawasi harus turun ke lapangan untuk melihat, kalau bisa gunakan teknologi terkini, karena tadi anggarannya sudah naik 200 persen untuk DKPP. Lakukan inovasi dengan masukan-masukan dari rakyat, sehingga kita bisa menjaga suhu politik tetap kondusif tetap aman dan damai,” pungkas Jokowi. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Minggu Depan, Pasangan Ganjar-Mahfud Temui Ganjarist di Papua
JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelenggara pemilu, dalam hal ini DKPP untuk mampu mengawasi para penyelenggara yakni KPU dan Bawaslu, agar pesta demokrasi berjalan dengan demokratis. Ia menyebut, banyak pihak yang menganggap bahwa pemilu di Indonesia mudah diintervensi.
“Tadi bisik-bisik di ruang tunggu, saya sampaikan ke Pak Ketua DKPP, karena kan tugasnya memang mengawasi dan mengontrol KPU dan Bawaslu, kalau di daerah dibantu oleh tim pemeriksa daerah. Ya memang harus berani mengontrol tegas mengawasi, kalau ada yang tidak benar ya berani meluruskan,” kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Rakornas Penyelenggara Pemilu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (8/11).
Ia pun mempertanyakan, pihak-pihak yang menyebutkan bahwa pemilu mudah diintervensi. Sebab, di setiap tempat pemungutan suata (TPS) terdapat saksi dari partai politik dan aparat keamanan yang selalu berjaga agar proses pemungutan suara berjalan lancar.
“Banyak yang menyampaikan bahwa pemilu kita ini gampang diintervensi. Diintervensi dari mana? di setiap TPS itu ada saksi partai-partai, semua TPS ada saksi dari partai-partai, belum juga aparat yang juga ada di dekat TPS artinya apa pemilu ini pemilu yang sangat terbuka bisa diawasi oleh siapa saja, oleh masyarakat dan oleh media dan lain-lain,” ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan untuk tidak mencoba-coba mengintervensi prosea pemilu.
“Jadi jangan ada yang mencoba-coba untuk mengintervensi, karena jelas sangat sangat sulit, karena di TPS tadi saya sampaikan ada saksi-saksi-saksi-saksi dari partai-partai politik,” ujar Jokowi.
Kepala negara pun meminta, untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail dan harus diawasi. Hal ini penting, agar pemilu berjalan demokratis dan damai.
“Mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail harus dicek harus diawasi harus turun ke lapangan untuk melihat, kalau bisa gunakan teknologi terkini, karena tadi anggarannya sudah naik 200 persen untuk DKPP. Lakukan inovasi dengan masukan-masukan dari rakyat, sehingga kita bisa menjaga suhu politik tetap kondusif tetap aman dan damai,” pungkas Jokowi. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Tak Hanya Awal Puasa, Lebaran dan Idul Adha Berpotensi Beda

Berita Terbaru

Artikel Lainnya