Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Ketemu Joni Roto, Kursi Pimpinan DPRP Sempat Berganti

JAYAPURA – Ada yang menarik di akhir agenda sidang DPR Papua dengan agenda laporan komisi terkait RAPBD Papua 2024 yang digelar pada Selasa (28/11). Usai sidang Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw sempat balik ke ruang kerjanya di lantai IX dan disitu ia bertemu Joni Roto.

   Seorang pria paro baya yang berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Johny Banua yang mendengar ada sosok petualang ingin bertemu langsung memberikan waktu untuk diskusi. Disini Ketua DPRP sempat kaget karena saat berkenalan ternyata sama – sama bernama Joni.

  “Loh kok bisa? Ini bagaimana ceritanya,” tanya Johny Banua di ruangannya. Disitu ketua DPRP  bertanya banyak soal perjalanannya dan ia terlihat kagum. “Saya pernah kelaparan dan hanya memiliki uang Rp 16 ribu kemudian ada ibu – ibu dari kebun lewat dan saya beli ubinya seharga Rp 5000 dan diberi tiga buah. Setelah itu saya makan dan minumnya air parit. Itu sudah benar – benar haus dan lelah,” cerita Joni Roto di depan Johny Banua.

Baca Juga :  BTM: Jangan Ada Lagi Penyebar Hoax Soal Vaksin Covid-19

   Tak hanya itu, ia juga menceritakan perjalanannya yang diawali dari Sumatera dan akan berakhir di Merauke. “Saya sudah 16 provinsi dan ingin menyelesaikan hingga Merauke. Jadi saya tutup semuanya di Merauke,” kata Joni. Mendengar banyak kisah perjalanan ini, ketua DPRP tanpa ragu langsung mempersilahkan Joni  untuk duduk di kursinya, kursi Ketua DPRP.

   Joni sempat tidak percaya, sebab tidak semua boleh duduk disitu. “Wah serius pak,”  tanyanya. Tanpa ragu ketua DPRP langsung menarik kursi dan mempersilahkan ia duduk. “Selama inikan hanya duduk di jok sepeda, nah sesekali merasakan kursi DPR,” ujar Johny Banua.

   Johny mengaku kagum karena dengan usia yang tak lagi muda ternyata Joni mampu melakukan perjalanan yang tidak singkat. “Saya tadi dengar sudah dijalani selama 4 tahun 3 bulan dan beliau harus meninggalkan keluarga anak istri semuanya untuk membayar nazarnya. Semangat ini yang saya pikir patut ditiru,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menang Atau Degradasi 

   Usai berdiskusi singkat, Johny Banua juga menerakan tulisan dan tandatangannya di spanduk yang digantung  di sepeda Joni sekaligus memberikan plakat pemerintah Provinsi Papua. (ade/tri)

JAYAPURA – Ada yang menarik di akhir agenda sidang DPR Papua dengan agenda laporan komisi terkait RAPBD Papua 2024 yang digelar pada Selasa (28/11). Usai sidang Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw sempat balik ke ruang kerjanya di lantai IX dan disitu ia bertemu Joni Roto.

   Seorang pria paro baya yang berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Johny Banua yang mendengar ada sosok petualang ingin bertemu langsung memberikan waktu untuk diskusi. Disini Ketua DPRP sempat kaget karena saat berkenalan ternyata sama – sama bernama Joni.

  “Loh kok bisa? Ini bagaimana ceritanya,” tanya Johny Banua di ruangannya. Disitu ketua DPRP  bertanya banyak soal perjalanannya dan ia terlihat kagum. “Saya pernah kelaparan dan hanya memiliki uang Rp 16 ribu kemudian ada ibu – ibu dari kebun lewat dan saya beli ubinya seharga Rp 5000 dan diberi tiga buah. Setelah itu saya makan dan minumnya air parit. Itu sudah benar – benar haus dan lelah,” cerita Joni Roto di depan Johny Banua.

Baca Juga :  Jamaah Antusias Salat Tarawih di Masjid

   Tak hanya itu, ia juga menceritakan perjalanannya yang diawali dari Sumatera dan akan berakhir di Merauke. “Saya sudah 16 provinsi dan ingin menyelesaikan hingga Merauke. Jadi saya tutup semuanya di Merauke,” kata Joni. Mendengar banyak kisah perjalanan ini, ketua DPRP tanpa ragu langsung mempersilahkan Joni  untuk duduk di kursinya, kursi Ketua DPRP.

   Joni sempat tidak percaya, sebab tidak semua boleh duduk disitu. “Wah serius pak,”  tanyanya. Tanpa ragu ketua DPRP langsung menarik kursi dan mempersilahkan ia duduk. “Selama inikan hanya duduk di jok sepeda, nah sesekali merasakan kursi DPR,” ujar Johny Banua.

   Johny mengaku kagum karena dengan usia yang tak lagi muda ternyata Joni mampu melakukan perjalanan yang tidak singkat. “Saya tadi dengar sudah dijalani selama 4 tahun 3 bulan dan beliau harus meninggalkan keluarga anak istri semuanya untuk membayar nazarnya. Semangat ini yang saya pikir patut ditiru,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemrov Minta Warga Hentikan Aktivitas Perambahan Liar di Kawasan Hutan.

   Usai berdiskusi singkat, Johny Banua juga menerakan tulisan dan tandatangannya di spanduk yang digantung  di sepeda Joni sekaligus memberikan plakat pemerintah Provinsi Papua. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya