Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

BWS Belum Ada Anggaran, Pemkot Tangani dengan Anggaran BTT

JAYAPURA – Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. Rustan Saru M.M meninjau lokasi longsoran talud dengan panjang kurang lebih 50 meter di sungai Sborhonyi. Di jalan masuk BTN Skyland Kotaraja, tepatnya depan rumah jabatan MRP (Majelis Rakyat Papua) pada Selasa, (26/4). Rustan bersama rombongan timnya melakukan koordinasi begitu tiba di lokasi.

   Kepada awak media Rustan menjelaskan longsoran tersebut terjadi akibat tergerusnya bibir sungai dan talud yang tidak mampu menahan beban. “Ini karena talud tidak mampu lagi menahan beban karena sudah tergerus bagian bawahnya. Akibatnya sebagian badan jalan pun ikut ambles,” ujarnya.

  Hal tersebut merupakan dampak tingginya debit air yang mengakibatkan banjir tempo hari lalu, sehingga diharapkan BWS kooperatif menanganinya. “Untuk Balai Wilayah Sungai belum ada dana anggaran untuk tahun ini, sehingga kita minta BWS untuk koordinasi dengan Kementerian pusat agar program tahun 2023 nanti bisa masuk di area Sborgonyi, menangani beberapa titik yang juga rawan, yang mulai tergerus akibat pengaruh debit air yang tinggi sehingga berakibat banjir,” jelasnya.

Baca Juga :  Percepat Tangani Stunting, Pemkot Gelar Rakor

  Sementara itu untuk penanganan awal akan dilakukan Pemkot menggunakan anggaran BTT (Biaya Tak Terduga). “Untuk sementara akan diambil alih oleh Pemerintah Kota untuk dilakukan penghitungan dan pengukuran konstruksi menggunakan dana BTT. Untuk besaran anggarannya nanti akan dinilai dan ditentukan oleh Binaraga dan DPSDA,” imbuhnya.

   Rustan berharap masyarakat bersabar karena bencana longsor tersebut. Pihaknya berjanji pemerintah akan menangani secepatnya. “Untuk sementara, kita hanya bisa gunakan satu jalur, jadi harus bergantian lewatnya. Kita berharap warga harus sabar, mohon maaf ini adalah bencana alam, kita pemerintah akan segera menangani. Dan kita berharap akan selesai secepatnya,” tandasnya. (Rhy/tri)

JAYAPURA – Wakil Wali Kota Jayapura, Dr. Ir. Rustan Saru M.M meninjau lokasi longsoran talud dengan panjang kurang lebih 50 meter di sungai Sborhonyi. Di jalan masuk BTN Skyland Kotaraja, tepatnya depan rumah jabatan MRP (Majelis Rakyat Papua) pada Selasa, (26/4). Rustan bersama rombongan timnya melakukan koordinasi begitu tiba di lokasi.

   Kepada awak media Rustan menjelaskan longsoran tersebut terjadi akibat tergerusnya bibir sungai dan talud yang tidak mampu menahan beban. “Ini karena talud tidak mampu lagi menahan beban karena sudah tergerus bagian bawahnya. Akibatnya sebagian badan jalan pun ikut ambles,” ujarnya.

  Hal tersebut merupakan dampak tingginya debit air yang mengakibatkan banjir tempo hari lalu, sehingga diharapkan BWS kooperatif menanganinya. “Untuk Balai Wilayah Sungai belum ada dana anggaran untuk tahun ini, sehingga kita minta BWS untuk koordinasi dengan Kementerian pusat agar program tahun 2023 nanti bisa masuk di area Sborgonyi, menangani beberapa titik yang juga rawan, yang mulai tergerus akibat pengaruh debit air yang tinggi sehingga berakibat banjir,” jelasnya.

Baca Juga :  Proses Hukum Delapan WNA Segera Dirampungkan

  Sementara itu untuk penanganan awal akan dilakukan Pemkot menggunakan anggaran BTT (Biaya Tak Terduga). “Untuk sementara akan diambil alih oleh Pemerintah Kota untuk dilakukan penghitungan dan pengukuran konstruksi menggunakan dana BTT. Untuk besaran anggarannya nanti akan dinilai dan ditentukan oleh Binaraga dan DPSDA,” imbuhnya.

   Rustan berharap masyarakat bersabar karena bencana longsor tersebut. Pihaknya berjanji pemerintah akan menangani secepatnya. “Untuk sementara, kita hanya bisa gunakan satu jalur, jadi harus bergantian lewatnya. Kita berharap warga harus sabar, mohon maaf ini adalah bencana alam, kita pemerintah akan segera menangani. Dan kita berharap akan selesai secepatnya,” tandasnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya