Wednesday, April 17, 2024
25.7 C
Jayapura

Kawasan APO dan Bhayangkara Perlu Waspada

Sejumlah perumahan di kawasan APO. Warga di daerah tersebut diminta berhati-hati mengingat daerah tersebut berada di daerah kemiringan. ( FOTO : Gamel/cepos )

JAYAPURA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Ir Ketty Kailola mengungkapkan bahwa musibah banjir bandang yang terjadi di Sentani Kabupaten Jayapura harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat di Kota Jayapura. Apalagi disaat bersamaan Kota Jayapura  juga terjadi musibah yang menewaskan 7 orang. Sebuah angka korban jiwa yang tak jauh berbeda dengan kejadian banjir longsor pada Februari 2014 yang menewaskan 9 orang.

 Kata Ketty peluang terjadi musibah yang sama seperti Sentani tetap memungkinkan apalagi saat ini banyak punggung bukit atau gunung yang sudah terbuka. “Kalau mau dibilang seperti itu, masyarakat kota harus belajar dari kejadian di Sentani. Itu pelajaran berharga dan jangan katakan tidak mungkin terjadi. Ingat tahun 2014 ada kejadian yang mirip. Hanya yang membedakan yang melumpuhkan kota saat itu adalah sendimentasi,” beber Ketty. 

Baca Juga :  Tetap Siaga Hadapi Potensi Musibah Kebakaran

 Kawasan seperti APO, Bhayangkara patut diwarning karena berada pada kawasan kemiringan dan banyak yang sudah tertutup dengan beton sehingga tak ada lagi yang mengikat tanah.  “Kalau mendengar  penjelasan salah satu pakar tata ruang, Prof Silas dikatakan bahwa banyaknya kali mati di satu daerah harusnya diwaspadai. Apalagi jika ada cuaca ekstrem harus lebih diantisipasi sebelum terjadi musibah dan memakan korban,” imbuhnya. (ade/wen)

Sejumlah perumahan di kawasan APO. Warga di daerah tersebut diminta berhati-hati mengingat daerah tersebut berada di daerah kemiringan. ( FOTO : Gamel/cepos )

JAYAPURA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Ir Ketty Kailola mengungkapkan bahwa musibah banjir bandang yang terjadi di Sentani Kabupaten Jayapura harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat di Kota Jayapura. Apalagi disaat bersamaan Kota Jayapura  juga terjadi musibah yang menewaskan 7 orang. Sebuah angka korban jiwa yang tak jauh berbeda dengan kejadian banjir longsor pada Februari 2014 yang menewaskan 9 orang.

 Kata Ketty peluang terjadi musibah yang sama seperti Sentani tetap memungkinkan apalagi saat ini banyak punggung bukit atau gunung yang sudah terbuka. “Kalau mau dibilang seperti itu, masyarakat kota harus belajar dari kejadian di Sentani. Itu pelajaran berharga dan jangan katakan tidak mungkin terjadi. Ingat tahun 2014 ada kejadian yang mirip. Hanya yang membedakan yang melumpuhkan kota saat itu adalah sendimentasi,” beber Ketty. 

Baca Juga :  Narkoba Dari Lima Tersangka Dimusnahkan

 Kawasan seperti APO, Bhayangkara patut diwarning karena berada pada kawasan kemiringan dan banyak yang sudah tertutup dengan beton sehingga tak ada lagi yang mengikat tanah.  “Kalau mendengar  penjelasan salah satu pakar tata ruang, Prof Silas dikatakan bahwa banyaknya kali mati di satu daerah harusnya diwaspadai. Apalagi jika ada cuaca ekstrem harus lebih diantisipasi sebelum terjadi musibah dan memakan korban,” imbuhnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya