Site icon Cenderawasih Pos

Pertumbuhan Ekonomi Papua Akan Meningkat

Mesak Iek, Dekan FEB Uncen. (foto:Karel/Cepos)

Harus Juga Disiapkan SDM OAP

JAYAPURA-Belum lama ini Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo bersama Perdana Menteri Papua Nugini  James Marape, menandatangani nota kesepahaman kerjasama hubungan bilateral antar RI-PNG.

Dari kerjsama itu menghasilkan beberapa kesepakatan salah satunya pergerakan lintas batas untuk transportasi. Ini artinya ke depan bus dari Kota Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia akan diizinkan masuk ke daerah Vanimo PNG.

Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uncen, Mesak Iek menyebut bahwa kerjasama tersebut memiliki dampak positif dan negatif.

Sisi positif, dengan izin akses masuk dibuka, maka peluang besar adanya pertumbuhan ekonomi di Papua khususnya di Kota Jayapura. Hal itu didorong dari berbagai hal diantaranya daya jual beli antar dua negara ini akan meningkat.

Kemudian potensi sebagai sumber daya alam, seperti tempat wisata dan lainnya di daerah perbatasan ini akan meningkat.

Karena selama ini meski akses keluar masuk di perbatasan sulit, tapi orang orang PNG datang beli di Jayapura itu cukup banyak, apalagi dengan adanya kerjasama ini,” kata Mesak, Selasa (23/7) kemarin.

Selain pertumbuhan ekonomi, juga mendorong peningkatan SDM, seperti kesehatan, tapi juga penididikan. Karena akan berpeluang adanya pertukaran pelajar, dari dua negara ini.

“Kami di Uncen sudah galakkan kerjasama pertukaran pelajar, hanya saja belum begitu siginifikan, tapi dengan kerjsama ini akan mendorong banyak anak anak PNG yang kuliah di Uncen ataupun sebaliknya,” kata Mesak.

Terlepas daripada itu kerjsama ini juga akan berdampak negatif pada pertumbuhan generasi muda di Papua. Pasalnya selama ini permasalahan peredaran narkotika di Papua masih menjadi persoalan serius. Yang jelas masuknya narkotika berupa ganja di Papua ini sebagian besar dari Papua Nugini.

“Kita semua tahu pasokan ganja di Papua ini banyak dari PNG, mungkin saja di PNG, ganja merupakan barang yang legal, tapi di Indonesia tidak, jadi  dengan kerjsama ini juga akan mendorong bebasnya keluar masuk ganja di Papua,” tandasnya.

Sehingga hal yang perlu di lakukan pemerintah adalah memperkuat pengawasan di daerah perbatasan. Sehingga tidak hanya ingin mengejar pertumbuhan ekonomi, tapi lupa akan masalah lain yang mesti menjadi atensi pemerintah ktu sendiri.

Harus diawasi secara ketat, jangan sampai hubungan bilateral dua negara ini membawa malapetaka bagi pertumbuhan generasi kita di Papua,” tegasnya.

Sementara itu dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi, menurut Mesak hal utama yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Papua dari kerjsama ini adalah memberi ruang bagi masyarakat Papua menikmati hasil kerjsama yang ada.

Misalnya mendorong pelaku UMKM berjualan di daerah perbatasan, tapi juga membuka fasilitas bisnis di daersh perbatasan, akan tetapi dengan catatan, usaha menegah ini harus dikelola oleh orang asli Papua (OAP).

Pasalnya menurut dia, selama ini yang terjadi justru penikmat pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan itu didominasi masyarakat non Papua. Padahal sangat menjadi peluang bagi masyarakat setempat menjual hasil bumi mereka kepada warga PNG.

“Jangan sampai di kemudian hari kerjasama ini hanya untuk memperkaya orang luar, sementara orang Papua menjadi penonton saja,” tuturnya.

Hal lain, pemerintah daerah harus mulai memikirkan tentang pengelolahan wisata yang ada di daerah perbatasan. Wisata ini sangat berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Hanya saja selama ini, belum dimanfaatkan dengan baik. Sehingga akibatnya wisatawan yang datang ke Papua hanya fokus ke Lintas Batas, sementara wisata yang ada disekitar itu tidak dinikmati.

“Banyak potensi menjadi wisata di daerah perbatasan, mestinya ini dikelola dengan baik, sehingga menjadi sumber PAD untuk kita di Papua,” ujarnya.

Diapun mengatakan hubungan politik antara Indonesia dengan PNG sudah berjalan sejak lama. Sehingga masyarakat PNG selama ini terutama yang ada di Vanimo, masih sering menjuak hasil bumi ataupun memasokan kebutuhan pokoknya Kota Jayapura Papua.

“Kita harapkan pemerintah mulai menyiapkan infrastruktur ataupun SDM kita di Papua, sehingga kerjasama ini betul-betul memberi manfaat untuk  pertumbuhan ekonomi,” harapnya. (rel/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version