Ia berkata bahwa saat ini, kopi bukan sekadar minuman pagi. Melainkan sudah menjadi bagian dari industri yang berkembang dan mampu menggerakkan ekonomi daerah. Ia mencontohnya, sebagaimana data Bank Indonesia bahwa konsumsi kopi di kalangan masyarakat Kota Jayapura mencapai sekitar 18 ribu gelas per hari.
“Jika diasumsikan harga per gelas Rp10 ribu, maka perputaran nilai ekonomi dari kopi di Kota Jayapura saja bisa mencapai Rp180 juta setiap harinya. Sebab itu, hilirisasi kopi perlu didorong,” kata Andry.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan di tengah perlambatan ekonomi Papua pada triwulan II 2025, kopi dinilai bisa menjadi sumber pertumbuhan baru. “Ini peluang besar untuk menjadikan kopi sebagai motor hilirisasi ekonomi Papua,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos