JAYAPURA-Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Mathias Benoni Mano menyampaikan moment liburan biasanya masyarakat lebih dominan berwisata ke pantai atau tempat tempat wisata. Untuk itu diharapkan bagi pengelola tempat wisata di Kota Jayapura, tidak memanfaatkan moment liburan ini dengan menaikan harga tempat wisata.
“Jangan sampai biaya parkiran motor saja sampai Rp 20 ribu, atau mobil sampai Rp. 50 ribu,” tandasnya, Kamis (21/12).
Sebab jika hal itu terjadi, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi bagi masyarkaat itu sendiri. “Boleh saja hari hari pertama orang datang lalu bayar mahal, tapi jangan harap hari kedua dan berikutnya mereka senang datang ke tempat kita, jadi ini yang kita pikirkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, mindset atau pola berpikir tentang dunia usaha harus diubah. “Tidak masalah kasih harga murah, asalkan orang senang, karena dengan begitu akan banyak pengunjung yang menggunakan tempat atau pondok kita,” tuturnya.
Dia pun menyampaikam hal yang belum dilihat oleh Dinas Pariwisata Kota Jayapura, adanya kreatifitas dari pengelolahan wisata di Kota Jayapura. Padahal hal ini juga sangat memberikan dampak besar untuk meningkatkan penghasilan mereka.
“Misalnya pondok kita, dikasih gratis kepada pengunjung, namun di situ kita jual berbagai macam makanan atau minuman, dengan begitu tentunya kita akan memperoleh penghasilan lebih dari pada harga pondok,” katanya.
“Hal ini belum dilakukan oleh pengelola wisata di Kota Jayapura. Padahal kami sering mengadakan pertemuan membahas terkait langkah langkah itu,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kedepanya pengelolah wisata di Kota Jayapura mampu mengikuti perkembangan yang ada dan lebih kreatif lagi. “Kita harus belajar dari daerah lain, ekonomi mereka bertumbuh pesat hanya dari wisata, saya yakin kita di Papua juga bisa,” pungkasnya. (rel/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos