Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Dilarang Buka Lahan dan Bermukim di Sekitaran Intake

JAYAPURA-Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengakui  saat ini intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura mengalami kekeringan. Walaupun ada hujan, intake PDAM tetap tak  maksimal dalam mensuplai air ke pelanggan.. Hal ini tidak lain lagi disebabkan adanya oknum warga yang membuka lahan di sekitaran intake PDAM Jayapura, hal ini yang mengakibatkan intake sudah tidak bisa seperti dulu lagi.

  “Jika daerah intake atau sumber air PDAM Jayapura sudah tidak bisa menampung air, tentu air yang disalurkan ke pelanggan tidak ada, sehingga menyebabkan pelanggan kesulitan mendapatkan air.

Hal ini diakibatkan karena daerah resapan air sudah dibuat untuk membuka ladang, membangun rumah oleh oknum masyarakat. Jadi saya harap untuk daerah di sekitaran intake jangan ada pembangunan apakah itu tempat tinggal atau bercocok tanam,’’katanya, kemarin.

Baca Juga :  Raih Best In Talent, Namun Kesulitan Pulang  ke Papua

  Pekey mengakui, air adalah kebutuhan hidup manusia. Jika sumber air ini tidak lagi maksimal tentu masyarakat akan kesulitan mendapatkan air. Oleh karena itu, ia meminta kepada oknum warga yang masih tinggal di sekitaran intake atau membuka lahan di sana, jangan lagi diteruskan.

  Sebab, untuk mendapatkan sumber air saat ini sudah sangat susah sekali, sehingga sumber air yang kini sudah ada seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik supaya masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan air bersih di PDAM Jayapura bisa mudah, tidak seperti saat ini pelanggan dalam menikmati air bersih harus digilir penyebab intake kekeringan.

  Menurut Pekey, untuk menjaga sumber air tetap terjaga dengan baik, masyarakat juga diminta melakukan reboisasi di sekitaran intake sehingga untuk beberapa tahun kemudian jika pohonnya sudah pada tumbuh, tentu bisa menjadi sumber cadangan air yang bisa membuat sumber air menjadi penuh lagi, dan hal ini juga harus dilakukan semua pihak demi menjaga kebutuhan air di Kota Jayapura terpenuhi dengan baik.(dil/tri)

Baca Juga :  Jangan Jadikan Jembatan Youtefa sebagai Tempat Sampah

JAYAPURA-Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengakui  saat ini intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura mengalami kekeringan. Walaupun ada hujan, intake PDAM tetap tak  maksimal dalam mensuplai air ke pelanggan.. Hal ini tidak lain lagi disebabkan adanya oknum warga yang membuka lahan di sekitaran intake PDAM Jayapura, hal ini yang mengakibatkan intake sudah tidak bisa seperti dulu lagi.

  “Jika daerah intake atau sumber air PDAM Jayapura sudah tidak bisa menampung air, tentu air yang disalurkan ke pelanggan tidak ada, sehingga menyebabkan pelanggan kesulitan mendapatkan air.

Hal ini diakibatkan karena daerah resapan air sudah dibuat untuk membuka ladang, membangun rumah oleh oknum masyarakat. Jadi saya harap untuk daerah di sekitaran intake jangan ada pembangunan apakah itu tempat tinggal atau bercocok tanam,’’katanya, kemarin.

Baca Juga :  Kejari Jayapura Eksekusi Delapan Terpidana Korupsi

  Pekey mengakui, air adalah kebutuhan hidup manusia. Jika sumber air ini tidak lagi maksimal tentu masyarakat akan kesulitan mendapatkan air. Oleh karena itu, ia meminta kepada oknum warga yang masih tinggal di sekitaran intake atau membuka lahan di sana, jangan lagi diteruskan.

  Sebab, untuk mendapatkan sumber air saat ini sudah sangat susah sekali, sehingga sumber air yang kini sudah ada seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik supaya masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan air bersih di PDAM Jayapura bisa mudah, tidak seperti saat ini pelanggan dalam menikmati air bersih harus digilir penyebab intake kekeringan.

  Menurut Pekey, untuk menjaga sumber air tetap terjaga dengan baik, masyarakat juga diminta melakukan reboisasi di sekitaran intake sehingga untuk beberapa tahun kemudian jika pohonnya sudah pada tumbuh, tentu bisa menjadi sumber cadangan air yang bisa membuat sumber air menjadi penuh lagi, dan hal ini juga harus dilakukan semua pihak demi menjaga kebutuhan air di Kota Jayapura terpenuhi dengan baik.(dil/tri)

Baca Juga :  Wawali Berharap Harga Sembako Kembali Normal

Berita Terbaru

Artikel Lainnya