Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Wali Kota: Setop Lakukan Rapid Test!

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,  (FOTO: Priyadi/Cepos)

*Dana Sudah Tak Ada Lagi, Tak Mungkin Hanya Fokus ke Covid-19 

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., meminta kepada Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM., dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari, untuk mensetop melakukan rapid test massif kepada warga, karena jika dilakukan rapid test maka terus ada peningkatan warga yang reaktif dan mengarah positif Corona, karena saat ini yang masih gencar melakukan rapid test hanya Kota Jayapura sementara kabupaten lain di Papua tidak sehingga angka positif Covid tidak ada atau bertambah.

 Hanya saja jika memang ada warga yang sakit gejalanya mengarah ke Covid-19 bisa meminta dilakukan pemeriksaan kesehatan atau swab dan tahu hasilnya.

Baca Juga :  Langgar Aturan, Satpol Siap Ambil Langkah Tegas 

 Sementara saat ini rapid test sudah tidak ada lagi dan dana pemerintah dalam penanganan pencegahan Covid-19 Kota Jayapura sudah habis.

 “Saya sudah minta ketua tim gugus dan Kadis kesehatan kota untuk tidak lagi melakukan rapid test masif di seluruh wilayah Kota Jayapura, termasuk segera menghentikan pasien yang dirawat di hotel sahid (Rumah Sehat Kota Jayapura) yang dirawat di sana bagi yang perawatan ringan dan sedang, kami menunggu bantuan Pemprov kalau ada kita bisa diperpanjang sewa hotel itu, kalau dana itu ada sesuai dengan dana yang diturunkan ke Pemkot apakah itu satu atau dua bulan,’’katanya, Rabu (22/7) kemarin.

 Wali Kota juga sudah meminta tim gugus untuk masing-masing pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan ditangani oleh masing-masing Puskesmas di wilayah Kota Jayapura, contohnya jika warga tinggal di daerah Entrop dilayani Puskesmas Twano Entrop, tinggal di Abe padang bulan ditangani Puskesmas Abepura.

Baca Juga :  Jadi Target, Pelaku  Pencurian Ditangkap

 “Kami tidak tahu wabah ini kapan berakhir dan kami melihat terkuras habis dana untuk penanganan Covid, padahal dana juga untuk penanganan infrastruktur, Pendidikan, kesehatan, perekonomian, sosial ini juga perlu jalan, kalau kita terus fokus di wabah ini pembangunan di kota tidak jalan, untuk itu dana untuk wabah ini dihentikan dan kalau ada dana bantuan dari Pemprov Rp 18 miliar kita bisa lanjutkan dan diperpanjang karena dilihat  jika dirawat di hotel tempat kesembuhan juga tinggi, kalau yang berat di rujuk di beberapa rumah sakit,’’ungkapnya.

 Wali Kota juga minta  kadistrik, kelurahan, kampung, Ketua RT/RW agresif tidak tinggal diam selalu menyampaikan Protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(dil/wen) 

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,  (FOTO: Priyadi/Cepos)

*Dana Sudah Tak Ada Lagi, Tak Mungkin Hanya Fokus ke Covid-19 

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., meminta kepada Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM., dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari, untuk mensetop melakukan rapid test massif kepada warga, karena jika dilakukan rapid test maka terus ada peningkatan warga yang reaktif dan mengarah positif Corona, karena saat ini yang masih gencar melakukan rapid test hanya Kota Jayapura sementara kabupaten lain di Papua tidak sehingga angka positif Covid tidak ada atau bertambah.

 Hanya saja jika memang ada warga yang sakit gejalanya mengarah ke Covid-19 bisa meminta dilakukan pemeriksaan kesehatan atau swab dan tahu hasilnya.

Baca Juga :  Penyelenggara Pemilu Diminta Kerja Solid

 Sementara saat ini rapid test sudah tidak ada lagi dan dana pemerintah dalam penanganan pencegahan Covid-19 Kota Jayapura sudah habis.

 “Saya sudah minta ketua tim gugus dan Kadis kesehatan kota untuk tidak lagi melakukan rapid test masif di seluruh wilayah Kota Jayapura, termasuk segera menghentikan pasien yang dirawat di hotel sahid (Rumah Sehat Kota Jayapura) yang dirawat di sana bagi yang perawatan ringan dan sedang, kami menunggu bantuan Pemprov kalau ada kita bisa diperpanjang sewa hotel itu, kalau dana itu ada sesuai dengan dana yang diturunkan ke Pemkot apakah itu satu atau dua bulan,’’katanya, Rabu (22/7) kemarin.

 Wali Kota juga sudah meminta tim gugus untuk masing-masing pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan ditangani oleh masing-masing Puskesmas di wilayah Kota Jayapura, contohnya jika warga tinggal di daerah Entrop dilayani Puskesmas Twano Entrop, tinggal di Abe padang bulan ditangani Puskesmas Abepura.

Baca Juga :  Perdalam Kajian Ke Islaman dan Lantunan Tadarus yang Merdu

 “Kami tidak tahu wabah ini kapan berakhir dan kami melihat terkuras habis dana untuk penanganan Covid, padahal dana juga untuk penanganan infrastruktur, Pendidikan, kesehatan, perekonomian, sosial ini juga perlu jalan, kalau kita terus fokus di wabah ini pembangunan di kota tidak jalan, untuk itu dana untuk wabah ini dihentikan dan kalau ada dana bantuan dari Pemprov Rp 18 miliar kita bisa lanjutkan dan diperpanjang karena dilihat  jika dirawat di hotel tempat kesembuhan juga tinggi, kalau yang berat di rujuk di beberapa rumah sakit,’’ungkapnya.

 Wali Kota juga minta  kadistrik, kelurahan, kampung, Ketua RT/RW agresif tidak tinggal diam selalu menyampaikan Protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(dil/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya